Setelah terbangun dari tidurnya sintia dia langsung menuju kamar mandi sebab sintia mau pergi ke kampus pada pagi ini
Setelah mandi sintia langsung bergegas pergi ke kampus tak lupa pula sintia membawa bekal nasinya sebab sintia lupa sarapan pada pagi ini akibat keterlambatan bangun di pagi hari tadi
Sesampainya di tempat dia sudah di suguhkan dengan adanya dosen di ruang belajar nya hal ini membuat mental sintia menciut sebab dosen tersebut terkenal dengan ke kilerannya terhadap anak didiknya
Terdapat pernah isu bahwa mahasiswa maupun mahasiswi yang terlambat di mata kuliah beliau maka langsung di keluarkan tanpa basa basi sungguh menakutkan dan mendebarkan hati apalagi ini keterlambatan pertama sintia ke kampus.
Sintia pun mengucapkan salam sebelum masuk
Assalamuallaikum pa kata sintia apakah saya boleh masuk
Beliau diam dan pura-pura tidak mendengarkan ucapan salam yang di luntarkan oleh sintia dari tadi, sintia terus mengulangi beliaupun langsung berdiri dan menghampiri sintia sambil berucap
Kamu tau ini sudah jam berapa
Tau pak jawab sintia maaf kata sintia lagi
Kamu tau kan apa konsikuensinya kalau terlambat mata kuliah saya
Tau pak jawab sintia sambil menundukkan kepalanya
Kalau kamu tau kenapa kamu masih berdiri di sini ucap beliau dengan lantang yang membuat isi kelas yang tadinya santay, ramai akan saling bisik antar mahasiswa mendadak menjadi bungkam tanpa bahasa, kelas tersebut seperti orang bisu yang di penjarakan secara bersama-sama, teman-teman sintia hanya bisa melihatkan saja kejadian tersebut tanpa membantu sintia sebab mereka jua tidak berani dengan dosen tersebut takut mereka di keluarkan juga.
Sintia pun mengucurkan air matanya setelah di bentak oleh dosen yang tidak ada rasa kasih sayang di hatinya, dia hanya bisa menundukkan kepalanya sambil meminta maaf
Dosen tersebut tetap kekeh akan pendirian nya yang membuat sintia pun mundur dari ruang kelasnya dan ingin keluar dari tempat tersebut, selangkah dua langkah sintia menjalankan langkah kakinya hingga tak sintia sadari dari tadi ada orang yang membuntutinya ya dia adalah mahendra
Mahendra yang melihat tingkah laku sintia yang tidak seceria biasanya membuat dia penasaran ada apa dengan sintia
Mahendra pun menghampirinya kamu kenapa sintia
Sintia terkejut bahwa sudah ada mahendra di dekatnya
Kamu dengar kan sin kata-kata ku
Iya aku denger kok kata sintia
Kamu kenapa hemmm tanya hindra kembali
Tadi aku terlambat masuk kuliah kata sintia
Emmm, aku paham kok ya udah jangan sedih gak papa kok beliau emang gitu orang nya kata mahendra sambil menenangkan perasaan sintia
Iya kak aku gak sedih kok
Emmm masa sih goda mahendra sambil memasang muka lucu ke arah sintia, kalau kagak sedih kenapa mukanya manyun gitu hemmmm, hayukkk ngakuk kata mahendra sambil mengacungkan telunjuknya ke muka sintia yang tidak ada rasa semangat lagi
Lalu bagaimana dong kata sintia
Senyum dong jangan murung nanti gak cantik lagi lohh
Emm iya deh kata sintia sambil menampilkan senyum terpaksa di mukanya
Ya udah daripada mayun terus kita ke perpustakaan kampus yuks supaya gak kebuang waktu kamu jadi kita ke sana dulu yah kata mahendra, kebetulan di sana ada teman-teman ku
Beneran yah hen
Iya cantik, yuks ajak mahendra
Iya ayoks kata sintia
Mereka berduapun pergi ke perpustakaan yang ada di kampus tersebut, di dalam perjalanan kembali lagi sintia mendapatkan sebuah kenyamanan yang tak pernah di lupakannya, sebuah kebaikan yang mengantarkan akan arti sebuah kegembiraan dengan itu sintia berharap agar mahendra selalu di sisinya dan menjaganya sebagaimana orang tua yang selalu ada di samping nya
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja Diufuk pelita
Teen Fictiondimana ada seoraang gadis kecil yang berjuang hidup di negara orang penuh dengan drama sampai akhirnya dia kenal dengan seorang laki-laki ditempat senja hingga akhinya merekapun menjalani kehidupan sebagaimana manusia pada umumya