part 7

2 0 0
                                    


Setelah terbangun dari tidurnya sintia dia langsung menuju kamar mandi sebab sintia mau pergi ke kampus pada pagi ini

Setelah mandi sintia langsung bergegas pergi ke kampus tak lupa pula sintia membawa bekal nasinya sebab sintia lupa sarapan pada pagi ini akibat keterlambatan bangun di pagi hari tadi

Sesampainya di tempat dia sudah di suguhkan dengan adanya dosen di ruang belajar nya hal ini membuat mental sintia menciut sebab dosen tersebut terkenal dengan ke kilerannya terhadap anak didiknya

Terdapat pernah isu bahwa mahasiswa maupun mahasiswi yang terlambat di mata kuliah beliau maka langsung di keluarkan tanpa basa basi sungguh menakutkan dan mendebarkan hati apalagi ini keterlambatan pertama sintia ke kampus.

Sintia pun mengucapkan salam sebelum masuk

Assalamuallaikum pa kata sintia apakah saya boleh masuk

Beliau diam dan pura-pura tidak mendengarkan ucapan salam yang di luntarkan oleh sintia dari tadi, sintia terus mengulangi beliaupun langsung berdiri dan menghampiri sintia sambil berucap

Kamu tau ini sudah jam berapa

Tau pak jawab sintia maaf kata sintia lagi

Kamu tau kan apa konsikuensinya kalau terlambat mata kuliah saya

Tau pak jawab sintia sambil menundukkan kepalanya

Kalau kamu tau kenapa kamu masih berdiri di sini ucap beliau dengan lantang yang membuat isi kelas yang tadinya santay, ramai akan saling bisik antar mahasiswa mendadak menjadi bungkam tanpa bahasa, kelas tersebut seperti orang bisu yang di penjarakan secara bersama-sama, teman-teman sintia hanya bisa melihatkan saja kejadian tersebut tanpa membantu sintia sebab mereka jua tidak berani dengan dosen tersebut takut mereka di keluarkan juga.

Sintia pun mengucurkan air matanya setelah di bentak oleh dosen yang tidak ada rasa kasih sayang di hatinya, dia hanya bisa menundukkan kepalanya sambil meminta maaf

Dosen tersebut tetap kekeh akan pendirian nya yang membuat sintia pun mundur dari ruang kelasnya dan ingin keluar dari tempat tersebut, selangkah dua langkah sintia menjalankan langkah kakinya hingga tak sintia sadari dari tadi ada orang yang membuntutinya ya dia adalah mahendra

Mahendra yang melihat tingkah laku sintia yang tidak seceria biasanya membuat dia penasaran ada apa dengan sintia

Mahendra pun menghampirinya kamu kenapa sintia

Sintia terkejut bahwa sudah ada mahendra di dekatnya

Kamu dengar kan sin kata-kata ku

Iya aku denger kok kata sintia

Kamu kenapa hemmm tanya hindra kembali

Tadi aku terlambat masuk kuliah kata sintia

Emmm, aku paham kok ya udah jangan sedih gak papa kok beliau emang gitu orang nya kata mahendra sambil menenangkan perasaan sintia

Iya kak aku gak sedih kok

Emmm masa sih goda mahendra sambil memasang muka lucu ke arah sintia, kalau kagak sedih kenapa mukanya manyun gitu hemmmm, hayukkk ngakuk kata mahendra sambil mengacungkan telunjuknya ke muka sintia yang tidak ada rasa semangat lagi

Lalu bagaimana dong kata sintia

Senyum dong jangan murung nanti gak cantik lagi lohh

Emm iya deh kata sintia sambil menampilkan senyum terpaksa di mukanya

Ya udah daripada mayun terus kita ke perpustakaan kampus yuks supaya gak kebuang waktu kamu jadi kita ke sana dulu yah kata mahendra, kebetulan di sana ada teman-teman ku

Beneran yah hen

Iya cantik, yuks ajak mahendra

Iya ayoks kata sintia

Mereka berduapun pergi ke perpustakaan yang ada di kampus tersebut, di dalam perjalanan kembali lagi sintia mendapatkan sebuah kenyamanan yang tak pernah di lupakannya, sebuah kebaikan yang mengantarkan akan arti sebuah kegembiraan dengan itu sintia berharap agar mahendra selalu di sisinya dan menjaganya sebagaimana orang tua yang selalu ada di samping nya

***

Senja Diufuk pelitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang