━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━
𝐏𝐚𝐫𝐤 𝐖𝐨𝐨𝐫𝐚𝐦, 𝐋𝐞𝐞 𝐘𝐨𝐨𝐧𝐬𝐞𝐨, 𝐀𝐡𝐧 𝐍𝐚𝐡𝐞𝐞, 𝐊𝐢𝐦 𝐒𝐨𝐦𝐢, 𝐊𝐢𝐦 𝐉𝐮𝐧𝐡𝐞𝐞, 𝐉𝐚𝐧𝐠 𝐇𝐲𝐮𝐧𝐡𝐨, 𝐝𝐚𝐧 𝐎𝐡 𝐉𝐮𝐧𝐠𝐰𝐨𝐧 𝐦𝐞𝐦𝐢𝐥𝐢𝐡 𝐊𝐨 𝐊𝐲𝐮𝐧𝐠𝐣𝐮𝐧.Eunchan dan Yeonwoo sudah pergi untuk mendatangi Eunha di ruang kesehatan sekalian membawakan gadis itu beberapa makanan dari kantin. Tepat setelah notifikasi pemilihan muncul.
"Lihat," Jinha mengacak rambutnya. "Sudah kuduga." Ketusnya.
Ko Kyungjun disana hanya membuang nafas sembari melontarkan kata sial, "bedebah gila itu pasti mau mati."
Dabum sendiri menatap layar ponselnya, "kau mendapatkan tujuh suara .. sementara Wooram enam." Dia menatap lamat wajah Kyungjun yang makin mengeras merah sebab marah.
"𝘠𝘢𝘩!" Seungbin memukul kepala bocah itu, berdecak sambil menjepit leher Dabeom dengan lengannya kuat-kuat. "Jangan khawatir, Kyungjun. Empat orang lagi belum memilih, kau masih punya kesempatan."
"Dimana dia?"
"Maksudmu empat orang lainnya? Mungkin mereka diー"
Kyungjun segera menyela, "aku membicarakan Park Wooram. Dimana dia?"
***
"Eunha-𝘺𝘢𝘢, kami membawakan mu makanan." Yeonwoo mendorong pintu putih itu dan hanya mendapati ruangan tersebut kosong tanpa ada siapapun yang berada di sana.
"Kemana dia pergi?" Eunchan meletakkan semua jajanan yang ada di pelukan lengannya ke sebuah meja, "tadi disini." Kata Yeonwoo sambil menunjuk satu bangsal yang kosong, selimut diatasnya berantakan, tanda seseorang baru saja menggunakannya.
"Bikin pusing saja," Eunchan berdecih. Dia pergi menuju pintu untuk keluar lalu dikejutkan dengan seseorang yang masuk, "𝘠𝘢𝘩! 𝘒𝘢𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘦𝘫𝘶𝘵𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘶!"
Do Y/n masuk tanpa peduli akan kehadiran dua pria itu, gadis itu berdecak sambil menendang sebuah kursi yang tergeletak di lantai. Yeonwoo menatapnya heran, "y/n, apa kau melihat Baek Eunha?"
Barulah si gadis menoleh pada mereka, "dia pergi dengan Yoonseo memeriksa tempat pembeku." Jawabannya membuat Eunchan dan Yeonwoo saling pandang.
Yeonwoo mengangguk lalu berterimakasih, "hanya dengan Yoonseo?"
Y/n menggeleng sambil melempar asal sebuah selimut dari atas kasur, "ada Jungwon dan Nahee juga." Dan dia berbaring disana.
"Ah, begitu. Makasih. Ayo kita hampir mereka," ujar Yeonwoo, dia menarik lengan Eunchan dan mereka keluar dari sana.
Sementara itu. Yoonseo, Jungwon, Nahee juga Eunha rupanya tengah berada di kafetaria. "Kau jatuh ke basemen, tapi bagaimana kau bisa ke lantai dua?" Jungwon mengernyit heran mendengar penuturan Yoonseo.
"Bukankah itu jalan buntu, Jungwon?" Eunha lebih kebingungan dari ketiganya. Entah dari cerita Yoonseo yang sebenarnya tidak kedengaran seperti tengah berbohong. Tapi dirinya dan Jungwon sudah memeriksa sendiri bahwa jalan itu buntu, tidak ada bekas lobang seperti yang diceritakan Yoonseo.
Yoonseo mengeluarkan sebuah gambar dari saku roknya, "aku mengatakan yang sesungguhnya. " Jungwon menatap kertas yang berupa potret sekelas yang ditunjukkan Yoonseo. "Dan aku menemukan ini."
Jungwon mengambilnya, menunjukkan itu ke Nahee dan Eunha didekatnya. "Ada apa dengan wajah mereka?" Lontar Nahee.
"Itu menakutkan," sambung Eunha.

KAMU SEDANG MEMBACA
CURSĒ. (NHC)
Fanfiction❝ 𝗪𝗵𝗼 𝗮𝗿𝗲 𝘆𝗼𝘂? ❞ Night has come Fanfiction Game kematian ini memaksa semua murid memainkannya. Meski mereka berdiri ditengah-tengah darah teman sendiri, mereka tetap bersikukuh terus hidup sampai esok hari. |✎NightHasCome only on