selamat datang dan selamat membaca semua! semoga suka❤️
───
HAPPY READING
──
O7. FAKTA YANG MENGEJUTKAN
•••
Ada tiga kantin di SMA Garuda Bangsa. Tiga kantin tersebut diperuntukkan untuk semua siswa-siswi makan disana. Pihak sekolah tidak membeda-bedakan sesuai darimana mereka berasal. Dari kalangan menengah ke bawah sampai menengah ke atas diperbolehkan untuk menikmati makanan kantin yang menunya bak makanan restoran.
Terkadang ada saja kubu murid dari kalangan atas menentang kebijakan pihak sekolah karena menyatukan orang kaya sepertinya dengan kalangan bawah. Merasa rakyat jelata tidak pantas satu ruang lingkup dengan kalangan elite.
Tetapi, pihak sekolah tidak menanggapi penentangan itu. Alhasil, murid-murid lainnya geram dan melampiaskan emosi-emosinya dengan cara menindas murid-murid cupu yang dipastikan dari kalangan bawah.
Seperti halnya dengan apa yang disaksikan oleh SIXTH sekarang. Mereka berempat tanpa Raja dan Ratu menonton aksi perundungan yang dilakukan seorang siswi cantik bersama antek-anteknya pada gadis cupu.
"Tontonan yang seru tapi bosenin," kata Pangeran menegak minumannya, menelan habis.
"Dia Victoria Freeza 'kan? Awal masuk aja udah bikin onar" sahut Pandawa sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Lagian dia kok bisa masuk sini, ya? Dia 'kan nggak pinter-pinter banget. Setahu gue pun nama dia nggak masuk daftar siswa-siswi yang lolos seleksi," tanya Pangeran terheran-heran.
"Lewat orang dalem. Bokapnya anggota dewan," ujar Permata memberi tahu. "Lagian Victoria berbakat di bidang non-akademik. Dia penari terkenal level internasional. Jadi, wajar aja SMA Garuda Bangsa nerima dia karena dia punya bakat."
"Tapi, selain itu kecerdasan dan attitude yang dia punya nol besar. IQ dia nggak seberapa," hina Pangeran.
"Terus, jadi masalah lo gitu?" Permata mengangkat alisnya sebelah di barengin lirikan sinis yang tertuju untuk Pangeran.
Pangeran mendecak, "Ah, lo mah nggak asik!" cibirnya dengan wajah super menyebalkan.
"Lo yang sok asik," cetus Permata tidak kalah ketus.
"Berantem mulu kalian. Hati-hati jodoh nanti," ledek Pandawa sambil menunjuk Pangeran dan Permata bergantian.
"Gue?" tunjuk Permata ke dirinya sendiri. "Jodoh sama dia?" kemudian beralih menunjuk Pangeran. "Amit-amit!"
"Lo pikir gue mau jodoh sama lo? Gue juga ogah!" Pangeran bergidik geli. Tidak bisa membayangkan berjodoh dengan manusia tukang pukul seperti Permata. Yang ada nanti setiap hari badan Pangeran memar-memar akibat pukulan Permata.
Pandawa tertawa terbahak-bahak sampai perutnya terasa sakit dan pipinya pegal, sementara Sadewa hanya tersenyum simpul. Kemudian senyuman itu hilang dalam sekejapan mata.
"Lama banget, sih, lo bawain pesenan gue!" bentak Victoria pada gadis cupu berkacamata di hadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SIXTH [END]
Teen FictionKisah ini menceritakan tentang murid-murid genius yang memiliki privilege di sekolah : 1. Sadewa Bagaskara, peringkat pertama. Sang pemilik nilai sempurna. Dingin, tidak tersentuh, misterius dan jenius. Jangan meragukan IQ seorang Sadewa. Tapi, jang...