Enam bulan kemudian perubahan suasana di rumah sangat terasa , Ndoro putri yang biasanya ceria sekarang terlihat murung .
Aku dan mbok Narsih sangat merasakan nya .Bu Rumi alias ndoro putri terlihat lebih pendiam beliau hanya mengobrol seperlunya saja , mungkin keadaan suaminya yang tidak bisa pulih seperti 100persen mempengaruhi pikiran beliau .
Bu Rumi juga sudah sangat mengurangi kegiatan di luar rumah . Teman teman sosialitanya juga sudah jarang berkumpul dan berkunjung ke rumah ini .
Sebelum nya hampir setiap Minggu ada saja kegiatannya entah itu arisan , pergi ke luar untuk acara amal atau sekedar makan bersamaBeliau tampaknya akan fokus mengurus kesembuhan suaminya .
Kedua. Putri nya dua bulan yang lalu juga menengok ayahnya dan tinggal disini selama hampir sebulan dan sekarang sudah pulang kembali ke negara suaminya .Ini kedatangan mereka yang kedua setelah Pak Hariadi sakit , pertama mereka datang saat menemani ayahnya operasi di Singapura .
Mbak Dina dan Mbak Laras ternyata orangnya sangat baik dan ramah , mereka jarang memerintah aku hanya sesesekali saja ,mungkin Karena gaya hidup di luar negeri yang biasa mandiri sehingga terbawa sampai kesini .
Aku sampai merasa gak enak hati , tapi mereka bilang ,"gak papa Wina santai saja
Nanti klo ada perlu saya pasti manggil kamu ," begitu tutur mbak LarasSaat mereka pulang pun , mereka memberikan bingkisan dan uang untuk ku dan mbok Narsih yang jumlahnya lumayan banyak Menurut aku .
**
Oh iya aku sudah bekerja hampir satu tahun lebih di Sini, dan hampir seluruh gajiku aku kirim ke desa .
Aku hanya mengambil sedikit untuk keperluan pribadiku .Untunglah aku bukan orang yang konsumtif
Aku hanya membeli barang barang yang ku perlukan saja .
mungkin kehidupanku dahulu di desa yang sulit dan serba kekurangan membuatku sangat menghargai uang .Selain itu aku juga sering di beri uang jajan dan di belikan peralatan mandi juga pakaian oleh Bu Rumi .
Uang yang ku kirimkan ke kampung selain untuk membantu keperluan keluarga dan sekolah Adik adikku, sebagian lagi di belikan ternak kambing dan bebek oleh ayahku .
Di kampung ku memang masih banyak sawah dan Padang rumput jadi kedua ternak itu sangat cocok untuk di pelihara .
Awalnya memang cuma cukup untuk beli dua ekor kambing muda dan sekarang keduanya sudah bunting Alhamdulillah.
Bebekpun ayahku membelinya masih berupa Meri atau anak bebek .
kalau tidak salah jumlahnya hanya sekitar seratus ekor saja .
Yah karena keterbatasan modal dan harus juga di perhitungkan biaya pakannya.Sekarang bebek nya sudah lumayan besar. Tinggal tunggu beberapa bulan lagi mulai menghasilkan telur ,
Sehingga nantinya hasil penjualan telor bisa membantu perekonomian keluargaku.Tidak henti hentinya aku Bersyukur kepada Allah .
***
Pak Hariadi sekarang terlihat lebih kurus walaupun itu tidak mengurangi ketampanan nya .
Iya .. sebelum terkena stroke Bapak, badannya memang tinggi dan tegap sangat berwibawa .
Beliaulah yang ku anggap pria dewasa paling tampan yang pernah aku temui .Kulitnya putih tidak berkumis alisnya tebal giginya rapi, hidung nya yang proposional mengingatkan aku seperti aktor film Hongkong yang dulu sering aku lihat di layar tancap di desaku .
Dan memang hari harinya lebih banyak dihabiskan kursi roda dan di dalam kamar .
Bulan bulan kemarin selama hampir 3 bulan ada suster yang mendampingi pak Hariadi untuk mengurus segala keperluannya , tapi sekarang sudah tidak lagi .
Karena ada kami yang mengurusnya .
Rutin seminggu tiga kali ada ahli fisioterapi yang datang untuk melatih Bapak untuk berjalan ,
Alhamdulillah sekarang sudah bisa berjalan walaupun .masih menggunakan tongkat*Yah memang hari hari ku lalui seperti ini kadang ada rasa jenuh tapi sebisanya aku berusaha untuk tidak menjadi malas , kalau ada waktu luang aku menambah ilmu dengan membaca,
Yah membaca apa saja seperti majalah wanita ,buku resep buku kesehatan, pertanian ,tanaman hias .Bahkan buku " chicken soup of the soul " aku baca , hampir semua yang Ada di rak buku dekat ruang tv .
Bu Rumi memang mengijinkan nya .biar aku nambah wawasan dan tambah pinter begitu kata beliau.**
Oh iya dua bulan kemarin kesibukan bertambah dengan adanya tukang untuk merehab kamar utama .
Aku dan mbok Narsih bertugas untuk menyiapkan makanan ringan dan kopi untuk mereka.Seneng juga sih suasana rumah jadi rame .tapi suka sebel mereka suka godain aku saat aku menghidangkan kopi dan cemilan ,ada aja celetukan mereka yang membuat mukaku merah karena malu .
Hampir dua bulan akhirnya renovasi kamar ndoro kakung selesai.
Kamarnya di perluas ke samping dan di depannya ada teras yang berhubungan dengan gazebo dengan kolam koi .Kamar Ndoroku yang tadinya luas menjadi semakin luas .
Semua keperluan ndoro kakung ada tersedia lengkap meja kerja dan komputer tersedia untuk ndoroku mengontrol semua perusahaan nya , iya ndoro memang terkena stroke bagian kaki sebelah kanan . selebihnya normalNdoro kakung sudah jarang dan mungkin hampir tidak pernah ke belakang, ke ruang makan atau ruang tv atau ke taman dan kolam renang .
Semua aktivitas lebih banyak di.dalam kamar bahkan makan pun kami antar ke kamar beliau .
Ada bel yang meng hubungkan ke ruang dapur dan kamar asisten jadi kalau ada perlu beliau akan memencet bel dan kami akan datang .Yah , begitu lah kegiatan beliau sehari hari setelah berjemur di pagi hari , berolahraga dengan berjalan jalan sekitar taman depan
Kemudian mandi seminggu dua kali akan datang sekretaris dan orang kepercayaan beliau untuk melaporkan operasional kantor .
Kemudian istirahat siang , sore sampai malam biasanya ndoro kakung maen game catur online .
Game itu memang kesukaan beliau dari dulu , kalau sudah memainkan nya sudah pasti sampai lupa waktu .
Kadang aku sering mendengar Bu Rumi dan pak Hariadi berdebat karena hal itu .
Bapak memang harus cukup beristirahat agar cepat pulih .***
KAMU SEDANG MEMBACA
kISAH WINA JANDA Dari DESA
Phi Hư Cấukisah Wina seorang janda lugu dari desa yang menjadi saksi perselingkuhan majikan nya. *Harap bijak dalam membaca banyak adegan dewasa . Bocil dilarang membaca !!