26. Jarak ke matahari 778.5 juta KM

6 0 0
                                    

Happy Reading!

— tandai jika ada typo.

>>>

Di rumah Aurora, gadis itu tengah duduk santai di dekat kolam. Aurora membaca sebuah artikel yang berasal dari laman sosial milik akun gosip sekolahnya.

"Berita duka seorang gadis yang di ketahui mengalami depresi dan ingin mengakhiri hidupnya kini hampir tersebar luas ke sekolah-sekolah tetangga, walaupun masih tidak di pastikan korban selamat atau tidak namun dari siang tadi belum ada informasi dari rumah sakit tempatnya di larikan mengenai hal itu."

Sulit di percaya memang padahal baru tadi pagi Aurora menemuinya dan berbicara dengan gadis itu di koridor.

Flashback...

"Lo tuh gak pantes hidup tau gak? Aib sekolah!"

"Udah sukur Jupiter maafin lo, gak tau malu!"

"Lo hamil ya?"

Aurora saat itu tidak sengaja melihat Cika di perlakuan seperti itu. Dia mendekati kearah mereka, di sana Cika menunduk dengan beberapa murid lain. "Kenapa sih masih ungkit itu, masalahnya kan udah selesai sekarang." Sambung Aurora, di sana Cika menyadari hal itu diapun langsung mengangkat kepalanya.

Para gadis yang sebelumnya mencaci Cika saling menatap karena keberadaan Aurora. Bukan apa, namun aneh saja Aurora malah seolah memihak gadis tidak tahu diri itu. "Kita gak ada urusan sama lo, Ra." Saut salah satu dari mereka.

Aurora menatap mereka, jelas setelah dia bergabung dengan beby fly tidak ada lagi rasa takut seperti sebelumnya. Walaupun kini masalahnya tidak jauh lebih besar dari masalah Cika namun tetap saja, Aurora memiliki hak untuk membela diri.

"Kita gak takut sama lo, jangan karena lo teman Titania, lo sama aja kayak dia! Gak tau malu!"

"Gue?" Tanya Aurora menarik sudut bibirnya.

"Iya lo jadi simpenan om-om kan? hahaha..."

Aurora melirik sekilas lantas menghela nafasnya pelan. "Terserah kalian mau nganggep gue apa, yang penting kalian pergi dari sini." Ucapnya.

"Kalo kita gak mau?"

Seorang dari entah dari arah mana muncul dengan melipat kedua tangannya di depan dada. "Kenapa nih? Ada urusan apa kalian?" Tanya Rembulan dengan gayanya.

Para gadis itu saling menatap dan menggeleng, saling mengerti mereka pun satu persatu melenggang pergi.

"Walaupun gue sempat benci sama lo tapi gue masih nerima kok maaf sama terimakasih." Ucap Rembulan menatap kearah lain, tak berniat melihat kearah Cika.

"Makasih, tapi maaf untuk apa?" Ucap Cika.

Rembulan mengendus kesal, tak ingin memperpanjang masalah dia pun pergi dengan menggeleng tak habis pikir.

"Gue salah apa?" Tanya Cika pada Aurora.

"Ga-gak tau, mungkin sebelumnya?"

Cika tampak berpikir.

"Ouh iya makasih ya Ra, maaf karena gue lo juga kena." Ucap Cika.

"It's oke, maybe kita sama, ceritanya yang beda." Ucap Aurora tersenyum manis.

"Gue..."

"Kenapa?" Tanya Aurora heran.

Cika terlebih dahulu melihat seseorang membuatnya merasa ragu untuk berbicara. "Gue bukan berdua. Sekali lagi terimakasih Ra sampai juga!" Ucap Cika tergesa, gadis itu melenggang pergi begitu saja membuat Aurora penasaran.

Jupiter Aurora | TAMAT✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang