20. Caos

35 3 0
                                    

"Kau mau mengikutinya?" Eumji hampir menjatuhkan ponsel karena terkejut. Ia menatap protes ke Jin yang mengagetkannya dengan datang tiba- tiba.

"Ikut saja." ucap Jin menarik kursi di depan Eumji. 

Eumji memberikan tatapan tak yakin. "Bagaimana dengan Yeori?"

"Jadwalku tidak terlalu padat setelah comeback nanti. Kalau melihat timeline kompetisinya, aku sudah selesai dengan jadwal comeback saat babak quarter final. Ku rasa kau baru akan sibuk jika sudah sampai ke quarter final. Jadi aku bisa menjaga Yeori selagi kau sibuk dengan kompetisinya." 

Setelah membiarkan Yeori bersama Jin hampir 10 jam saat mengikuti proyek sosial bersama Sabrina kala itu, Eumji jadi pecaya Jin memang bisa diandalkan untuk menjaga putri mereka. Jadi ia tidak perlu khawatir jika harus meninggalkan putrinya. Tapi untuk mengikuti kompetisi ini, pasti akan menguras waktu. Tidak bisa sehari dua hari selesai. Jika seperti yang Jin katakan, mungkin dia harus sering meninggalkan Yeori selama 2 pekan, itu pun jika memang ia lolos ke babak seperempat final sampai masuk final. Ia tidak yakin dirinya bisa sampai ke babak final, bahkan semifinal pun ia tidak merasa mampu. Dia sudah lama tidak berkutat dengan peralatan make upnya, juga mengikuti perkembangan trend make up terkini. Butuh waktu riset dan belajar juga jika ia memang ingin mengikuti kompetisi ini.

"Kenapa kau yakin aku bisa sampai ke babak itu?"

Jin memberikan tatapan tak percaya. "Tentu saja! Kau akan menjadi pemenangnya jika ikut kompetisi itu Ji. Siapa yang bisa mengalahkan mantan MUA eksklusif BTS Jin."

Eumji tertawa kecil sebelum mengulurkan ponselnya, membiarkan Jin melihat lebih lanjut poster yang dikirimkan salah satu teman MUAnya saat bekerja di salon dulu.

"Ya! Hadiahnya cukup besar, kau juga akan masuk TV jika masuk babak quarter final. Ikut saja, itu akan bagus untuk portofolio karirmu."

"Bukankah prestasi terbaikku itu pernah menjadi MUAmu?"

Jin menggeleng, "Aniyo, prestasi terbaikmu itu karena menjadi kekasihku." ucap Jin bergurau. Eumji berdecak tak terima. 

"Memangnya kau tak apa jika aku melanjutkan karirku?" tanya Eumji memberanikan diri menanyakan kekhawatirannya belakangan ini.

"Tentu saja Ji. Kau selalu mendukung karirku sebagai BTS Jin. Aku juga akan mendukung apapun keinginanmu kedepannya. Jika kau memang ingin melanjutkan karirmu sebagai MUA profesional, maka lakukanlah." ucap Jin meyakinkan.

"Ku kira kau akan menahanku, kau tahu... karena Yeori, dia membutuhkanku." Jin mengangguk.

"Kami memang membutuhkanmu, apalagi Yeori. Karena bagaimanapun juga aku tidak bisa memberinya asi. Tapi akan tidak adil untukmu jika keberadaan Yeori membuatmu menahan mimpi lebih lama lagi Ji. Kau sudah berkorban selama 2 tahun ini, jadi jika sekarang kau ingin kembali berkarir lagi, aku akan mendukungnya. Kita bisa menyimpan cadangan asi lebih banyak saat kau pergi."

Tapi Yeori tidak hanya butuh asi. Putrinya butuh orang yang bisa menjaganya dengan tulus agar bisa mendukung tumbuh kembangnya. Eumji sudah pernah mengatakan pada Jin jika ia tidak ingin menggunakan jasa baby sitter. Mengurus anak itu bukan pekerjaan yang mudah. Eumji yang ibunya saja terkadang merasa kesal dan lelah karena tingkah Yeori, apalagi jika itu orang lain yang tergolong asing. Ia tidak bisa semudah itu mempercayakan tumbuh kembang putrinya pada orang lain.

"Bagaimana dengan Yeori? Jika kita berdua bekerja, siapa yang akan menjaganya?" Jin ikut berpikir, selagi tidak dalam periode comeback ia tidak terlalu sibuk sebenarnya. Bisa menjaga Yeori saat Eumji bekerja. Tapi jika Eumji nantinya bekerja setiap hari, tentu saja ia tidak bisa selalu menjaga Yeori.

Special LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang