[END] What to do if someone penetrates the body and gets fucked

31-40

Menembus ke dalam teks daging orc [31] hanya sifat paling primitif dari orc yang tersisa.

　　Dalam keadaan setengah orc yang bersifat kebinatangan, rambut coklat secara bertahap tumbuh di punggung Keku, dan rambut ungu tebal dan panjang berdiri dengan berani di antara bulu tubuh yang tebal. di antara kedua kakinya. Akar beruang hitam besar, dengan urat melingkari tubuhnya, begitu mengerikan sehingga Zhizhi, yang selama ini menggoda dan merayu para Orc, mau tidak mau merasa sedikit takut itu hanya imajinasinya, tapi dalam sekejap mata, benda itu tampak menjadi sedikit lebih tebal dan lebih panjang!

　　Dia belum pernah mencoba kawin dengan binatang buas. Dua kali terakhir dia berhubungan dengan Chi Yan, dia dalam keadaan seperti binatang pemulihan untuk menghindarinya. Dia diregangkan dan dikacaukan hingga berkeping-keping, dan dia tidak tahu apa yang akan dia lakukan kali ini setelah Keku berubah menjadi binatang buas dan menidurinya dengan anggota yang begitu tebal.

　　Dia memejamkan mata, tahu apa yang dia lakukan, mengeluarkan jari-jarinya yang basah, merangkak dan duduk kembali di pangkuan Keku, memegang lengannya dengan satu tangan, dan memegang penis besarnya yang berbusa air liur, dan mengangkatnya Mengincar pantatnya menuju kelenjar besar yang gemuk, dia mengertakkan gigi dan duduk dengan keras.

　　"Hmm..." Hal pertama yang dia rasakan adalah rasa sakit. Rasa sakit yang tumpul karena dibelah dari bawah dengan kekerasan datang lagi padanya. Untungnya, dia memiliki jari emas dan segera mengerahkan kekuatan spiritualnya untuk memperbaikinya.

　　“Hmm!” Daixiong yang selama ini diam, akhirnya mengubah wajahnya dan akhirnya mengambil tindakan. Karena lubang kawin Zhizhi terlalu kecil, dia menggunakan seluruh kekuatannya untuk duduk dan hanya berhasil menelan separuh kelenjarnya, meninggalkan sisanya tertahan di luar. Ujung yang beruntung bisa masuk ke dalam mulut kawin itu terjerat dan terbungkus oleh daging empuk yang mengalir deras seperti orang gila. Itu membuatnya mengerang kesakitan dan kenyamanan, namun sisanya masih berada di luar di tengah angin dingin Perasaannya membuatnya ingin memasukkan sisanya secepat mungkin. Sambil mengerutkan kening, dia memeluk lelaki kecil itu dengan kedua tangannya, membalikkan badan dan menekannya di bawahnya, lalu tubuhnya tenggelam, dan seluruh panjang ayam besar itu dimasukkan seperti pisau cukur.

　　“Ah… jangan… sakit…”

　　rengeknya, dan mata indahnya pun berkaca-kaca. Rasa sakit yang hebat menyebabkan kakinya gemetar tak terkendali, dan perlahan menyebar ke seluruh tubuhnya. Sambil mengertakkan gigi dan menarik napas dalam-dalam, dia langsung meningkatkan kekuatan spiritualnya ke tingkat maksimal dan memperbaiki area retak di v4ginanya.

　　Hanya saja Keku begitu bahagia hingga ia menjelma menjadi beruang dan tidak peduli dengan hal lain. Ia tidak banyak kawin, namun ia belum pernah berhubungan seks seperti ini bahkan tidak merasa cukup. Kecerdasan dan pemikiran orc sudah tidak ada lagi, hanya menyisakan sifat paling primitif dari orc, hasrat binatang.

　　Setiap inci batangnya dibungkus rapat dengan daging yang empuk, membuatnya sulit untuk bergerak satu inci pun. Dia harus menggunakan kekuatan untuk menariknya sedikit lalu mendorongnya dengan dangkal, lalu menariknya lagi dan terus meniduri daging yang empuk itu. .Setelah beberapa kali, dia bisa maju dan mundur. Mata Keku memerah, dan dia terengah-engah dari lubang hidungnya. Dia menusukkan dalam-dalam ke dalam jantung beberapa kali sebelum menariknya meningkatkan level. Meningkatkan kecepatan dorong. Akar beruang terus menerus menembus jauh ke dalam jantung bunga, mengaduk nektar di dalamnya hingga mengeluarkan bunyi “mendesis”. di dalam.

　　Mengetahui bahwa dia berusaha keras untuk membuka kakinya lebar-lebar dan mengendurkan otot-ototnya agar makhluk raksasa itu bisa keluar masuk tubuhnya dengan lebih lancar, dia terus bernapas dengan mulut terbuka lebar, air liur menetes dari sudut mulutnya dan dia tidak punya waktu untuk peduli, karena dia melakukannya tanpa henti.