Hari itu, Mina berjalan dengan hati yang berat menuju stasiun kereta. Dia mengenakan mantelnya yang hangat dan membawa tas kecil berisi barang-barang pribadinya. Setelah bertahun-tahun hidup di kota besar, Mina memutuskan untuk mengambil cuti panjang dan kembali ke kampung halamannya di pedesaan.
Saat dia menunggu kereta, pandangannya tertuju pada seorang pria yang berdiri di dekatnya. Pria itu, dengan rambut hitam rapi dan senyuman yang hangat, menarik perhatian Mina. Tanpa disadari, mereka berdua saling menatap dan tersenyum.
Ketika kereta tiba, Mina dan pria itu naik ke gerbong yang sama. Mereka duduk berdekatan, dan tanpa ragu, pria itu memulai percakapan.
"Kemana tujuanmu?" Tanya pria itu dengan ramah.
Mina menjawab dengan senyuman, "Aku kembali ke kampung halamanku. Aku butuh istirahat sejenak dari kehidupan perkotaan."
Pria itu mengangguk mengerti. "Aku juga sedang mencari momen istirahat. Terlalu banyak kebisingan di kota ini."
Mereka berdua terlibat dalam percakapan yang hangat dan alami. Mereka berbagi cerita tentang kehidupan mereka, mimpi-mimpi, dan keinginan mereka untuk menemukan kedamaian. Mina merasa nyaman dengan pria itu, seolah-olah dia telah mengenalnya selama bertahun-tahun.
Perjalanan kereta berlanjut, dan Mina semakin tertarik pada pria itu. Mereka berbicara tentang keindahan pedesaan, tentang cinta dan kehilangan, dan tentang impian-impian mereka yang belum tercapai. Mina merasa seperti dia menemukan seseorang yang benar-benar memahaminya.
Saat kereta berhenti di sebuah stasiun kecil di tengah perjalanan, Mina dan pria itu memutuskan untuk turun dan melanjutkan perjalanan mereka dengan berjalan kaki. Mereka berjalan di sepanjang jalan pedesaan yang indah, menikmati keindahan alam dan saling berbagi cerita tentang tempat-tempat yang pernah mereka kunjungi.
Tiba-tiba, mereka berhenti di sebuah bukit yang menawarkan pemandangan yang menakjubkan. Matahari terbenam di balik pegunungan, menciptakan panorama yang indah. Mina dan pria itu saling menatap, merasakan getaran yang kuat di antara mereka.
Pria itu mengulurkan tangannya dan dengan lembut memegang tangan Mina. "Aku merasa seperti kita sejalan, Mina Shi. Apakah mungkin ini adalah takdir?"
Mina tersenyum dan merasakan kehangatan dalam genggaman tangan pria itu. "Aku juga merasa seperti itu. Kita berhenti di tempat ini, di saat yang tepat." Mereka berdua kembali tersenyum.
Malam itu, Mina dan pria itu berjalan pulang dengan tangan dalam genggaman. Mereka tahu bahwa mereka telah menemukan sesuatu yang istimewa, dan mereka siap untuk menjalani petualangan baru bersama.
Ketika Mina akhirnya sampai di rumah, dia tahu bahwa kehidupannya telah berubah. Dia tidak lagi merasa sendirian, karena dia menemukan cinta sejati di tempat yang tak terduga."Stop in Place" adalah kisah tentang dua orang yang menemukan cinta dan kedamaian di tengah kehidupan yang sibuk. Mereka berhenti di tempat yang tepat dan menemukan takdir mereka
satu sama lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONESHOT (SATZU/MITZU/JITZU)
RandomCerita hanyalah karangan Penulis. Saya berusaha memberikan karya-karya yang baik. 🍭Story tentang couple Satzu, Mitzu, Jitzu atau salah satunya. 🍭Atau mungkin hanya sekedar POV saja.