04. Something Bad

236 46 9
                                    

TERHITUNG baru hari ketiga Nistisha berurusan dengan Jeksa- yang mana dia juga tidak menyangka bahwa kelakuan teman-teman laki-laki itu juga tidak masuk di logika

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TERHITUNG baru hari ketiga Nistisha berurusan dengan Jeksa- yang mana dia juga tidak menyangka bahwa kelakuan teman-teman laki-laki itu juga tidak masuk di logika. Kemarin sore, dimana kejadian mulut Kaisar yang ember dan asal nyablak ini, alhasil tersebar rumor baru bahwa dirinya menaksir Jeksa.

Sumpah, rasanya Nistisha ingin menguncir mulut Kaisar yang saat ini tengah tertawa-tawa tanpa dosa itu.

Mendadak Nistisha mengerti bagaimana perasaan Yumna selama ini, pantas saja gadis itu merasa dongkol setengah mati. Kaisar dan mulutnya itu benar-benar perpaduan pas untuk membuat lawan bicaranya merasakan amarah yang meledak-ledak. Lihat bagaimana wajah tidak berdosa laki-laki yang saat ini berlarian di koridor tanpa alas kaki itu.

"Eh Nistisha, gimana? Hari ini udah ketemu Babang Jeksa belum?"

Demi Tuhan, harus sekali ya Kaisar menyebut-nyebut nama Jeksa disaat koridor penuh oleh siswa yang akan istirahat ini? Ketara sekali bahwa laki-laki itu berniat menggoda dirinya. Ditambah lagi dia melihat kehadiran Jeksa ada disana, duduk diantara teman-temannya yang asik memetik gitar sambil memenuhi anak tangga. Nistisha yakin seratus persen, bahwa anak-anak kelas atas tidak berani turun dan melewati tangga itu.

"Oh ini pasti mau nemuin Jeksa ya? Mau ngerawat lukanya ya? Ouh, so sweet!"

Siapapun, tolong tahan Nistisha untuk tidak melayangkan sepatunya kearah wajah Kaisar yang enak dipandang itu, karena sumpah demi apapun, ekspresinya benar-benar mengundang amarah Nistisha untuk keluar. Alhasil gadis itu menghampiri Kaisar dan menarik rambut cowok itu kuat-kuat.

"Diem lo dasar daki t-rex!" Nistisha menarik rambut gondrong Kaisar kuat-kuat, "Nyablak mulu lo dari pagi, pantes Yumna kesel!"

"Awh! Nistisha lo gak ada lembut-lembutnya jadi cewek!" Kaisar mengusap kepalanya yang terasa panas, "Jeksa! Lihat calon cewek lo penuh kekerasan sama gue!"

"Kaisar!! Jaga omongan lo ya!" Nistisha akhirnya berteriak murka, "Bilangin sama temen lo tuh!" Katanya pada Jeksa.

"Yaelah, gue bercanda doang kali Sha." Kaisar menyembunyikan badannya diantara Tama dan Wistara. "Tapi ya mana tahu lo betulan jadi ceweknya Jeksa- YA ALLAH NISTISHA AMPUN SHA!"

Nistisha, gadis itu menatap Kaisar dengan tatapan kejam- seolah tidak akan memberikan pengampunan pada laki-laki ini. Gadis itu melepas sepatunya, dan sekuat tenaga melemparkannya kearah Kaisar. Tak cuma itu, gadis itu memukul pundak Kaisar kuat-kuat,

"Kai, udah."

"Lihat! Ini Nistisha duluan yang mulai Je!" Kaisar berusaha menghindari pukulan Nistisha yang masih saja brutal.

Kemana perginya Yumna dan teman-temannya yang lain disaat Nistisha sudah berhasil menangkap Kaisar? Tidakkah gadis itu ingin memukuli dan menganiaya Kaisar juga?

"YANG DISANA ITU RIBUT-RIBUT APA?!"

Teriakan penuh amarah dari arah lain itu membuat gerakan Nistisha dan Kaisar terhenti, gadis itu menoleh, mendapati Bu Tina- guru BK mereka tengah berjalan sambil berkacak pinggang kearah mereka. Dibelakangnya, ada keempat sahabat Nistisha yang mengekor. Seketika membuat Nistisha bertanya-tanya, kok bisa mereka bersama guru itu? Padahal biasanya mereka saling kejar.

Kaleidoscope: The Extraordinary J | Park JisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang