[END] Bitchy bitch (kumpulan cerita pendek, high h)

36-40

36. Apakah kamu sangat menyukai tubuhku (1500 manik, pembaruan ketiga)

Di balkon yang remang-remang, laki-laki berdiri di depan jendela kaca dengan punggung menghadap perempuan. Tidak ada yang bergerak.

Tabrakan ini seperti peringatan bagi Jing Feng.

Dia berdiri disana, dengan gelombang perasaan disparitas yang tak terkendali muncul di dalam hatinya. Wanita yang pernah berusaha keras merayunya kini mulai menghargai pria lain.

Ketika dia mengangkat matanya, dia melihat sekilas Gao Tianyu mengintip dari kepalanya di ruang tamu. Hati Jing Feng menjadi lebih bersemangat disebut cemburu. Kata ini muncul dalam cinta.

Jika kita tidak melakukan perubahan, maka akan terlambat.

Ini adalah pertama kalinya saya melihat Jingfeng dalam keadaan yang begitu menyedihkan, dan hati saya terasa tersentak, perih dan sakit, dan saya bahkan memiliki sedikit keinginan untuk aktif mencari perdamaian.

Sebelum aku sempat bereaksi, pria kaku itu tiba-tiba berbalik, ekspresinya menjadi tenang, seolah kepanikan sebelumnya belum pernah muncul sebelumnya, dan dia berjalan ke arahku dengan bibir mengerucut.

Satu langkah, dua langkah...

Mau tak mau aku mundur beberapa langkah hingga tidak ada jalan keluar.

Pagar sudah ditekan di belakangnya, dan Jingfeng masih berjalan ke depan. Aku bisa dengan jelas melihat tanda merah di dahinya, dan aku juga bisa melihat sepertinya ada emosi rumit yang mengalir di matanya.

Akhirnya, dia berhenti ketika dia mencapai titik di mana dia tidak bisa melangkah lebih jauh. Jarak antara kami terlalu dekat, dan ada panas yang menembus pakaianku. Bahkan, jika aku bernapas lebih keras, dadaku yang naik turun akan bergesekan menentangnya. Pada pakaiannya.

"Apa, ada apa?"

Aku tidak bisa menahan napas kali ini. Aku sudah lama mengalami reaksi stres. Setiap kali Jing Feng berada di suatu ruang, sulit bagiku untuk mengendalikan reaksi tubuhku semacam naluri. Daya tariknya sama, mau tak mau aku jadi basah.

“Apakah kamu bersedia?”

Suara Jing Feng agak serak, dan dia dengan sengaja menurunkan tubuhnya, memasukkan satu kaki di antara kedua kakiku.

“Ap, apa?”

​​Mau tak mau aku memiringkan kepalaku, kakiku masih sedikit lemah, dan aku bahkan bertanya-tanya apakah Jingfeng memahami kelemahanku.

"Dari membius hingga merayuku selangkah demi selangkah, kini aku akhirnya berhasil. Apakah kamu rela menyerah begitu saja? Hah?"

Suara pria itu berubah dari ragu-ragu di awal menjadi tegas di akhir, bahkan nada terakhir pun terdengar agak menggoda, apalagi kata "um" itu membuat hatiku tergelitik. Saat saya bereaksi, kejadian yang sangat memalukan telah terjadi.

Saya mengenakan rok, dan lututnya di antara kedua kaki saya basah oleh beberapa tetes cairan yang tidak diketahui.

Aku hampir tersipu malu. Aku baru saja menolak orang lain, tapi sekarang aku hanya menggosokkannya ke tubuhnya beberapa kali, dan aku sudah mendapat reaksi yang begitu besar.

Tidak memenuhi harapan, sangat mengecewakan! Jing Feng juga tercengang. Dia

melihat lebih dekat pada wajah merahku dan nafasku yang sulit, dan perlahan berkata dengan beberapa keraguan: "

"Apakah kamu sangat menyukai...tubuhku? Jing Feng menatap ke area basah dan sedikit mengernyit: "Apakah hanya... atau..." Dia berhenti lagi di tengah kalimat, matanya redup dan tidak jelas berdiri penuh arti dan merapikan pakaiannya. Bukan saja dia tidak lagi panik, tapi dia juga merasa sedikit lebih percaya diri. Kali ini pria itu membuka pintu jendela dari lantai ke langit-langit dengan postur tegak dan berjalan ke ruang tamu. Tidak hanya dia tidak pergi, dia juga duduk di sebelah Gao Tianyu. Dia menatap teman sekamarnya yang sedang menatapnya dengan penuh semangat dan berkata dengan suara yang terdengar tinggi: "Saat kita pergi keluar, kita harus menjaga satu sama lain. Aku sebaiknya tidur denganmu." Sudut mulut Gao Tianyu tidak bisa menahan kedutan, dan dia saja yang ingin kulakukan hanyalah mengutuk dan menjaga orang. Pengawasan saja sudah cukup, bukan? Kenapa aku tidak menyadari orang ini begitu tak tahu malu sebelumnya? !