****
"Kata pak Soekarno, beliau hanya butuh sepuluh orang untuk mengguncangkan dunia. Karena kami hanya berjumlah lima orang, mungkin kami akan mengguncang FASILKOM Mandala terlebih dahulu sambil menunggu tambahan anggota lainnya."
- Senan
****
Raya selalu mempercayai bahwa setiap orang pasti mempunyai sebuah harapan besar terhadap kehidupan. Sebuah harapan besar yang terkadang terasa nggak masuk akal, nggak bisa dipegang secara nyata, tapi secara ajaib bisa menjadi alasan paling kuat untuk tetap hidup.
Raya sendiri punya sebuah mimpi besar untuk mencoba seluruh makanan yang ada di Indonesia. Semacam mengadakan kuliner tour gitu lah! Sejauh ini, belum ada pikiran untuk ke luar negeri sih. Sebab, rasanya Indonesia ini luas sekali. Dirinya sering bertanya-tanya tentang bagaimana rasa makanan enak yang ada di ujung Indonesia yang lain dan bertekad menemukan makanan paling enak se-Indonesia.
Well, berkeliling Indonesia tentu saja membutuhkan waktu, tenaga, dan biaya yang besar. Raya masih terlalu sibuk untuk kuliah, ikut rangkaian PKKMB, magang di BEM FASILKOM. Tenaga Raya sudah cukup tersedot hanya untuk mengerjakan laporan praktikum Pemrograman Dasar dengan segala errornya yang ternyata hanya kurang titik koma saja (Iya, menyebalkan sekali bukan?). Juga, Raya tentu saja belum cukup kaya sampai bisa membeli tiket dan memborong makanan enak di setiap daerah.
Pada akhirnya, Raya memutuskan bahwa visi misi dirinya untuk tiga setengah tahun ke depan adalah untuk mencoba makanan di setiap kantin Fakultas yang ada di Universitas Mandala.
Hampir empat bulan menjadi mahasiswa Mandala, Raya sudah mengunjungi beberapa fakultas. Sebenarnya rata-rata menunya juga sama saja sih. Nasi goreng, ayam kremes, ayam geprek, nasi campur, mie ayam, pecel. Hanya itu itu saja. Tapi yah, tentu saja pasti ada satu dua menu yang mencari ciri khas kantin itu. Pun, rasanya pasti berbeda-beda.
Di FASILKOM sendiri, ada satu menu favorit Raya. Tempatnya ada di Kedai Mie Goyang, kedai yang biasanya menjadi kedai paling ramai di jam-jam makan siang. Bukan hanya mie, di sana juga menjual nasi goreng dan nasi gila. Kalau membeli di kedai itu, sudah pasti Raya akan memesan Mie Tumplek. Agak unik memang namanya. Tapi, tenang, itu bukan mie yang dijatuhkan gitu kok.
Menurut Raya, Mie Tumplek itu saudaranya Mie Ayam. Ada toping ayamnya juga. Bedanya, kalau Mie Ayam memakai bumbu dari Ayamnya itu sendiri dan biasanya dominan Manis dan gurih. Maka, kalau Mie Tumplek ini memiliki saus tersendiri yang rasanya dominan Asam dan Manis. Ada irisan bawang bombai di sana yang biasanya Raya selalu meminta untuk diberikan extra.
Sayangnya, Raya malas sekali untuk mengantre. Lama. Jadi, walaupun Mie Tumplek bisa dinobatkan sebagai makanan paling enak seantero FASILKOM versi Raya, tapi, selama empat bulan ini terhitung hanya dua kali saja dibeli olehnya.
Di seberang FASILKOM ada Fakultas Seni Rupa dan Desain, FSRD. Kalau di sana, Raya paling suka Nasi Kuning yang katanya mirip dengan Nasi Kuning yang ada di Kalimantan. Well, kata Wanda Si Anak Kalimantan sih mirip walau rasa bumbunya tidak sekuat itu. Jadi, mari percaya saja kalau itu memang mirip dengan Nasi Kuning di Kalimantan.
Kalau di Kedokteran, Raya hanya suka dengan jusnya. Serius, harganya standar. Di rentang 6 ribu sampai 10 ribu lah! Tapi rasanya beneran kayak buah. Jusnya kental dan tidak terlalu banyak dicampur susu kental manis atau gula. Favorit Raya adalah Jus Mangga. Biasanya, Raya juga meminta untuk nggak pakai gula, jadi rasanya asem-asem kecut manis gimanaa gitu.
Oh iya! Ada juga kantin di Fakultas Peternakan yang menjual Soto Sate. Awalnya Raya heran sekali. Bagaimana bisa Soto yang berkuah seperti itu dicampur dengan Sate yang identik dengan bumbu kacang? Memangnya bumbu kacang dicampur kuah itu enak?
KAMU SEDANG MEMBACA
City of Memories | Lee Haechan
Teen FictionLepas yang harus dilupakan, rangkul yang perlu dibawa, peluk yang layak dikenang. ©mayouhere2024