INDEKOS : Chapter 5

415 39 9
                                    

"Aku akan menggesernya sendiri" ungkap Chan. Minho pun perlahan mengangguk pelan dan menjauh dari sana. Dirinya kini bersadar di dekat jendela sembari menatap betapa kuatnya sang polisi muda.

"Kau lahir tahun berapa?" Tanya Chan memulai obrolan. Wajah Minho sangat muda, antara seumuran dan juga lebih muda. Jadi dia agak penasaran.

"Aku 1998" jawab Minho singkat. Chan terkejut dan menatap pria di belakangnya. Bersandar di jendela dengan tatapan manis ke arah Chan.

Pakaian itu seperti membalut tubuh mungil Minho dengan sempurna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pakaian itu seperti membalut tubuh mungil Minho dengan sempurna. Walaupun pria, Minho sangat cocok mengenakan pakaian seperti itu. Dari semua orang yang dia temui, Minho adalah pria paling cantik dan manis.

Dari wajahnya sepertinya pria manis itu tidak melakukan operasi atau reparasi pada tubuhnya. Rasanya Tuhan yang menciptakan Minho secara langsung tanpa cacat sedikit pun.

"Kau lebih muda ternyata dari ku, mungkin kita bisa berbicara lebih santai" kata Chan. Minho mengiyakannya kenapa tidak? Kini keduanya tinggal serumah kan?

"Baik kak Chan" jawab Minho. Perlahan Minho melangkah kecil menuju ke hadapan Chan.

"Aku akan membantu mu, setelah itu kita akan makan siang" katanya dengan lembut dan manis. Chan menelan ludah perlahan, dia pun membuang muka dan mengangguk.

"Terima kasih banyak Minho" jawab Chan dengan sangat tulus.




_____




Chan menatap betapa sibuknya sang pemilik rumah menyiapkan makan siang untuk mereka berdua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Chan menatap betapa sibuknya sang pemilik rumah menyiapkan makan siang untuk mereka berdua. Tadi Chan berusaha menawarkan dirinya tapi Minho langsung menolak. Katanya dia akan membuat sesuatu spesial untuk kedatangan Chan. Senyuman Chan terus merekah melihat betapa lincahnya Minho membuat makanan-makanan khas rumahan.

"Sudah, maaf sangat sederhana" kata Minho duduk di depan sang polisi muda. Chan mengangguk, dia bahkan sangat semangat untuk mencoba apa yang pria manis ini masak.

"Makanlah setelah itu kita keliling rumah sebentar" ucap Minho sembari menopang dagu. Chan mengangguk, mata indah besar milik Minho entah menatap membuat Chan selalu terpesona. Dia cantik, manis dia juga sangat baik.

INDEKOS [Banginho] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang