dua tahun

447 29 6
                                    

"Sayang aku ke kantor dulu ya??" Ijin joong pada dunk

"Heum hati hati ya" jawab dunk

"Ooh ada apa dengan bibir mu hm? Minta di cium??" Goda joong karena dunk mempoutkan bibirnya

Tanpa ragu dunk mengangguk dan membuat joong tersenyum

"Astaga tumben?" Kepo joong langsung mencium bibir dunk

"Ga tau lagi pengen aja" jawab dunk memperlihatkan wajah lucunya

"Astaga apa apaan ini kalo begini aku ga ne kantor deh" rengek joong

"Udah ah sana ke kantor" usir dunk

"Sayang sekali aja ya??" Pinta joong

"Ga ya sekarang kakak ke kantor nanti di marahin lho" ucap dunk

"Siapa yang berani marahin orang aku yang punya kok" jawab joong

"Iya iya sayang ku udah ya sekarang berangkat sana" ucap dunk mendorong tubuh joong

"Heum ya udah kakak berangkat dulu ya kalo ada apa apa hubungin" pinta joong lali mencium pucuk kepala dunk sebelum pergi

Setelah kepergian joong dunk menghela nafasnya tatapan nya sendu dan perasaannya tiba tiba khawatir

Bukan itu saja selama dua tahun ini joong dan dunk rutin melakukan hubungan suami istri dan dunk tidak kunjung hamil

Sebenarnya dunk bersyukur jika tidak hamil tapi ia juga ingin mempunyai anak dengan orang yang ia cintai. Itu membuat dunk berfikir keras hingga tak jarang membuat nya sakit kepala bahkan demam

Sudah dua tahun berlalu perasaan dunk ke joong semakin bertambah tidak tau apakah joong punya rasa yang sama dengannya

Saat dunk sedang berfikir tiba tiba kepalanya terasa pusing dan berat membuat nya sedikit oleng

"Akhh kenapa tiba tiba sakit sih" keluh dunk

Ia memilih untuk pergi ke kamarnya dan beristirahat karena ia juga tidak pergi ke kantor karena joong sudah melarang nya

Dunk merebahkan dirinya di kasur nya berharap jika pusing nya akan sedikit berkurang atau hilang la ya

Saat dunk hampir tertidur ia merasa mual membuat nya harus pergi ke kamar mandi dengan cepat dan memuntahkan isi perutnya

Saat sampai di wastafel dunk tidak memuntahkan apapun hanya ada cajran bening saja. Tapi rasa mual itu selalu menyerang dunk beberapa menit sekali membuat dunk kewalahan.

Dunk Menyenderkan kepalanya di headboard dan memijat kepalanya yang terasa pusing

"Kenapa aku seperti ini?" Gumam dunk

Ia berfikir mungkin ia masuk angin tapi mual nya tidak normal membuat dunk lebih penasaran dan mengecek sebuah apk untuk menanyakan rasa penasaran nya

Dunk agak bingung sekaligus was was saat apk tersebut menjelaskan kalo mual yang di alami dunk karena efek tahap awal kehamilan

"Ga mungkin" gumam Dunk dengan wajah cemas

Dunk berusaha bangun dari posisi nya dan berganti pakaian. Ia berniat keluar untuk mencari sesuatu yang bisa membuktikan penjelasan apk tadi

"Semoga tidak benar" gumam Dunk memohon

Yap!

Dunk pergi ke sebuah apotek dengan seluruh keberanian yang ia miliki dunk membeli sebuah tespack setelah membayar dengan cepat ia kembali ke rumah

Sesampainya di rumah dunk langsung ke kamarnya dan mencoba alat yang ia beli

Harap harap cemas dunk menunggu hasil nya berharap ini tidak benar

Bukan SalahkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang