Bab 38.

11 1 0
                                    

"baiklah, sekarang bisakah kalian menjelaskan kepada kami, mengapa Aul bisa melarikan diri dari pria sialan itu..." Ujar Gabriel memandang kedua pemuda itu

"Hmm, tenang lah kami akan menjelaskan nya kepada kalian semua.." gumam salan

"Kami berdua membuat rencana bersama nyonya Auliyah ketika di pesawat.."

"Apa yg kalian rencanakan ?? Mengapa Auliyah bisa mengenal kalian berdua.." Potong malino

"Baiklah aku akan menjawab satu persatu pertanyaan mu.." jawab salan

Flashback...

"Kalian lanjutkan, aku ke toilet dulu sebentar..." Ujar aul permisi kekamar mandi

"Hmm, baiklah..." Jawab meraka serentak

Aul berjalan ke toilet pesawat, ketika Auliya ingin melangkah kan kaki nya dia mendengar suara seseorang yg memanggil namanya 

"Nyonya Auliyah,,," panggil kedua pria asing

"Ah! Yeah..ada apa" jawab Auliyah melihat kearah kedua pemuda itu

Auliyah sedikit binggung Karna Mereka memandang dirinya begitu dalam

"Perkenalkan aku Alan..." Ujar salah satu pemuda itu memperkenalkan dirinya

"Saya salan..senang bisa melihat anda nyonya Auliyah marsen..."

"Oh, Hay...salam kenal ya ..." Cicit aul Canggung

"Kami adalah anak dari asisten pribadi ibu Celo..." Ujar salan

"Is it true !!" Seruh Auliyah sedikit terkejut

"Yes, that's right..." Jawab Alan tersenyum manis kearah Auliyah

"Kami sudah berjanji kepada ibu Celo akan selalu melindungi nyonya Auliyah dengan nyawa kami sendiri...so, kalo nyonya memerlukan bantuan apapun itu beri tau kami,,, kami dengan senang hati membantu nyonya...walau tugas yg nyonya berikan kepada kami berbahaya...." Ujar salan dengan senyum tulus....

"Terimakasih,, apakah aku bisa meminta bantuan sekarang,, Karna ini sangat terdesak....maaf jika pertemuan pertama kita aku langsung memintak bantuan kepada kalian..." Ujar Auliyah dengan tersenyum canggung

"It's okey,, kami sudah berjanji kepada ibu Celo agar selalu ada disisi nyonya..dan kami juga sudah berjanji kepada ayah akan selalu membantu nyonya dalam kesulitan...dan sekarang saatnya,," ujar Alan semangat

"Terimakasih banyak,, ujar aul membungkuk kan sedikit badanya....

"Eh, Jagan membungkuk kan bandan anda kepada kami nyonya....Karna anda adalah nyonya kami..." Peringat salan

"No, aku membungkuk kan badan kepada kalian itu tanda terimakasih ku,,, aku tidak peduli dengan gelar nyonya ini,,, semua orang ku perlakuan sama...kalo dia baik terhadap ku maka aku akan menghormati nya dan melakukan kebaikan balik kepada nya...." Ujar Auliyah menatap keduanya dengan tatapan tajam

"Selain wajah yg sangat mirip dengan ibu Celo ternyata sifat kalian juga sama,,," ujar pemuda itu sambil tersenyum melihat longat bicara Auliyah

"Ternyata kau mengenal baik ibu ku.." ujar Auliyah tersenyum

"Of course, dulu ketika kami berumur 6 tahun ayah selalu membawa kami ke masion keluarga marsen..dan kami selalu bermain bersama ibu Celo,,," jelas Alan

"Ooo, begitu ya.. kalian sangat beruntung bisa bermain dengan ibu ku,, sedang kan aku melihatnya secara langsung aja tidak perna..." Ujar Auliyah dengan ekspresi wajah sedih

"Tak usah sedih,, ibu Celo sangat menyayangi nyonya,, dia sangat beruntung memiliki putri secantik nyonya..." Ujar salan sambil tersenyum

"Aku sudah memiliki suami..." Ketus Auliyah

"Tch! Aku tau bahwa nyonya sudah menikah dan memiliki suami..." Jawab salan memalingkan wajahnya

"Lupakan itu,, tadi anda ingin membuat sebuah rencana, sekarang tolong jelaskan apa tugas kami dalam rencana yg ingin anda buat." Tanya Alan mengalihkan pembicaraan salan dan aul

"Para orang tua kami di sekap oleh..." Ucapan Auliyah terpotong oleh salan

"Kami sudah tau itu, dan kami sudah tau kau pasti butuh bantuan kami untuk menyelamatkan para orang tua mu..."potong salan Tampa rasa segan

"Baiklah, jadi aku ingin kalian ber pura pura menjadi bodyguard pria paru baya yg bernama Stevan itu,, dan cari tau mana mobil yg dia gunakan,," jelas Auliyah...dengan wajah tenang

"Hmm, itu mudah.." jawab Alan santai

"Selanjutnya..." Tanya salan sedari tadi menyimak

" Pasang sebuah bom di mobil pria si*l*n..itu, usahakan kalian tidak satu mobil dengan-nya, tapi kalo kalian ingin mati ya satu mobil aja...hehehe" gurau Auliyah sambil menyengir menunjukkan gigi rapih nya kepada kedua pemuda

"Tch! Menyebalkan.." kesal Alan

"Aku akan menyerahkan diriku kepada pria si*l*n itu untuk mengecoh dia..." Cicit aul

"Hah! Tidak aku tidak setuju dengan rencana ini...Atha da."

"Jagan beri tau kepada mereka ku mohon...aku tau ini akan sangat berbahaya bagiku dan bagi kalian berdua...tapi kita tidak memiliki pilihan lain selain mengecoh mereka... walaupun ada,,, aku yakin itu tidak akan berhasil pasti ada di antara kita semua yg akan mati..." Lirih Auliyah menunduk kan kepalanya

"Aku mohon bantu aku...dan kumohon Jagan beri tau kepada mereka....." Mohon Auliyah dengan mata yg berkaca kaca

Kedua pemuda itu hanya diam dan menunduk kan kepalanya "Baiklah, tapi nyonya harus berjanji kepada kami akan tetap hidup,,, dan baik baik saja...." Ujar Alan angkat bicara

"Hmm yeah aku janji..." Ujar Auliyah tersenyum manis kearah kedua pemuda itu

"Lanjutkan..." Gumas salan

"Apakah kalian bisa memasang sebuah bom di mobil pria si*l*n itu,,, tapi kalian  harus teliti pastikan mobil itu yg dia pakai pria tua itu...." Ujar Auliyah semangat

"Hmmm, kami paham...lanjutkan"

"Nanti aku akan menyerahkan diri kepada pria si*l*n...tapi para orang tua ku harus selamat semuanya...,.." Auliyah

"Hmm, kami tau pasti itu tujuan pertama mu,, lanjutkan " gumam Alan

"Otomatis kan aku akan di bawak pergi dari sana kan,,, aku yakin aku tidak akan satu mobil dengan pria si*l*n itu,,, nah nanti kalo Uda sekitaran 15 menit jauh kita dari tempat para orang tua ku di sekap baru aku menyuruh kalian untuk meledakan mobil itu secara otomatis...itu aja" jelas Aul, walau penjelasan Aul kurang di mengerti mereka tapi mereka paham apa maksud Auliyah

"Baiklah,,, kami paham...." Ujar Alan

"Terimakasih telah membantuku...." Cicit Auliyah sambil meneteskan air matanya...

"Eh! Jagan menangis,, itu sudah tugas kami untuk selalu membantu nyonya..." Ucap Alan sambil tersenyum

"Seorang nyonya marsen tidak boleh menangis,,, sekarang ayo tunjukkan senyuman terbaik mu kepada kami.." ujar salan yg ingin mengusap wajah Auliyah

Tapi dengan cepat Auliyah menghindari nya,,,"aku sudah memiliki suami..." Peringat Auliyah sambil menyengir

"Tch!! Aku tau.." ketus salan

"Nyonya kembali lah bergabung bersama para tuan muda,, aku takut mereka akan mencari nyonya,, walau ini di pesawat tapi aku yakin mereka akan mencari anda..." Ujar Alan

"Ah! Baiklah... semoga rencana kita berhasil....." ujar Auliyah meningalkan kedua pemuda itu

            *********

Terimakasih telah membaca cerita aku

Tolong berikan vote nya ya,, kalo ngak  komentar nya

EL ES MIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang