06. halan halan bareng

880 42 0
                                    

Maaf kalo lama up nya 🙏

Jan lupa vote and follow


















Happy reading 🌷

___________________

Semua telah selesai bersiap dan sedang menunggu tuan putri yang lama berdandan ini.

"Dia yang ngajak dia juga yang telat" ucap Dewa yang lelah menunggu adiknya berdandan.

"Sabarlah sedikit lagi" jawab papanya.

Tak lama Regina pun turun dengan berlari menggunakan tangga.

"Pelan pelan, gak usah lari mall juga gak akan kemana mana juga" teriak Dewa.

Regina turun dari tangga dan berjalan menuju sang kakak.

"Yaaahh takut aku kenapa napa ya?" Ucapnya mengangkat satu alisnya kebawah atas dan tersenyum jail.

"Pede banget" bantah Dewa.

"Haha kalo khawatir bilang aja sayy" goda Regina lagi lalu dia pergi menuju sang papa.

"Sudah, jadi ke mall gak?" Pisah papanya.

"Ayok pah" ajak Regina.

Mereka berempat pergi menuju mobil dan pergi tanpa sopir.

Menggunakan mobil biasa dan tidak ada mewah mewahnya sama sekali.

"Lu kenapa milih mobil ini sih, biasannya juga pake mobil sport Lo itu" tana Dewa.

Regina yang tadinya fokus pada hp nya pun berpaling melirik kakaknya yang sedang menyetir itu.

"Ya emang kenapa sih?, orang lagi pengen naik ini juga, cerewet amat" kesalnya.

"Santai aja napa galak amat jadi cewek" balas Dewa.

"Udah ah tinggal nyetir aja cerewetnya minta ampun, gue tumbalin juga lu!"

"Sudah sudah, kalian kenapa ribut banget dari tadi" heran Ardi pada kedua anaknya ini yang tak henti hentinya bertengkar.

"Ka Dewa tuh yang mulai" kesal Regina.

"Dih orang gue cuman tanya kok" balas Dewa.

"Sudah diam!"

Mereka berdua diam dan melanjutkan kerjaan mereka.































.
.
.











Beberapa saat di mobil mereka pun akhirnya sampai di satu mall yang sangat besar itu.

Mereka keluar dari mobil dan berjalan menuju pintu mall itu.

Saat berjalan dengan memegang tangan papanya, Regina tertuju pada toko roti yang terlihat sangat lucu itu.

"Pa ke sana yok" ajak Regina menunjuk toko roti itu.

"Ayo"

Mereka menuju toko roti itu, dan Regina memesan beberapa panake yang ada di sana.

"Lu persen banyak banget, sanggup lu habisin?" Tanya santai Dewa.

"Bisa dong, emang Lo yang makan gak pernah habis" jawab Regina.

"Dih mana ada gitu jir" kesal Dewa.

"Adaa, wleeee" ejek Regina memajukan lidahnya.

Reyhan hanya diam tak bersuara dari tadi dia hanya melihat hp nya dengan menggunakan headset.

.⁠。⁠*Transmigrasi- anak bungsu Mahendra⊰⁠⊹ฺTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang