11. | Bahagia

172 149 23
                                    

"Maria? Ngapain lo disini?" Tanya Favian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Maria? Ngapain lo disini?" Tanya Favian.

"Kata Kyla, kakak lo lagi sakit. Jadi gue kesini, buat jenguk kakak lo." Jawab Maria.

"Jadi, bagaimana? Apakah sudah ada pedonor yang siap?" Tanya dokter tersebut.

"Pendonor? Emang golongan darah yang diperlukan apa ya, dok?" Tanya Maria kepada dokter.

"Pasien memerlukan golongan darah O." Jawab dokter.

"Kebetulan, saya juga O. Apakah bisa kalo saya yang menjadi pendonor nya, dok?" Sahut Maria

"Bisa, tapi keputusan kami serahkan kepada wali pasien. Bagaimana?" Tanya dokter kepada Favian.

"Maria, lo beneran?" Favian menanyakan kepada Maria dan ia menjawab nya dengan sungguh sungguh.

"Iya, Favian. Gue serius buat bantu kakak lo. Jadi saya harus kemana, dokter?"

"Silahkan, ikuti saya."

Maria pun pergi bersama dokter dan perawat itu. Tak berselang lama, ada seorang perawat yang membawa Davina keluar dari ruangan. Maria dan Davina pun diletakkan dalam satu ruangan, Favian yang melihat hal itu menjadi gelisah dan tidak tenang. Favian selalu berdoa semoga tidak terjadi apa apa kepada kakak nya dan juga Maria.

1 jam pun berlalu, Maria dan Davina juga sedang dipindahkan ke ruangan lain. Melihat kakak nya yang sudah mulai sadar membuat Favian sedikit lega, tapi berbeda hal nya dengan Maria. Dia masih belum sadar.

"Favian, makasih udah nolongin kakak ya." Ucap Davina sambil memegang tangan adik nya, Favian.

"Kak, harusnya kakak berterimakasih sama perempuan disebelah kakak. Karena, dia yang udah nolongin kakak. Dia udah donorin darah nya buat kakak, padahal dia masih belum kenal sama kakak." Ujar Favian.

"Dia siapa, Favian?" Tanya Davina.

"Dia Maria, kak. Dia itu temen aku, anak nya seru dan juga sedikit bar bar, hehe." Ucap Favian sembari tertawa kecil dan menatap Maria.

"Temen apa temen nih? Atau temen jadi cinta?" Kekeh Davina.

"Apa sih, kak. Aku sama dia emang temenan aja kok, yaudah aku ke tempat Maria dulu. Mau liat kondisi dia sebentar ya, kak." Favian meninggalkan kakak nya dan menuju ke bilik Maria.

Ketika Favian sampai dibilik Maria, hal pertama yang diliat Favian adalah Maria yang sedang berbaring dengan memejamkan mata nya. Entah, mengapa dia melihat Maria cukup manis.

"Maria, kapan lo bangun? Lo betah banget tiduran disini, nggak pegel apa tiduran mulu." Tanya Favian sembari memegangi tangan Maria.

"Gue udah bangun kali." Ucap Maria dengan tiba tiba.

"ANJ- ASTAGFIRULLAH." Favian terkejut karena ulah Maria.

"Hahaha... kenapa lo kaget? Jangan bilang lo mau bilang suka sama gue." Tanya Maria sambil menertawakan Favian.

HARSA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang