Saat burung mulai berkicau, saat mentari mulai menampakkan dirinya. Hari ini, 12 November 2014 di Desa Aarae, Norwegia.
Salju mulai turun menutupi jalan yang biasanya dipenuhi oleh daun yang berguguran, dari kejauhan terlihat seorang gadis remaja yang sedang berjalan dengan sedikit menari diatas salju, ia terlihat anggun dengan pakaian musim dingin yang ia kenalan, dengan syal pemberian ibunya yang berwarna merah itu."ALEXXAAAAA, TUNGGU AKUUUU" ucap seorang gadis lain yang tiba tiba datang dari belakang.
Alexa sedikit terkejut dan saat ia membalik badan, ia tersenyum kecil dan melambaikan tangan kepada gadis itu."Sophia, ada apaaa? kenapa kamu terburu buru?" Alexa bertanya
"Aku tadinya hanya membantu Ibuku menenun kain, lalu aku melihatmu melintas di depan rumahku, karena aku cukup bosan, jadi aku putusin buat ngejar kamu disini, kalau Alexa, ngapain pagi pagi uda jalan?"
"Hu dasar, bantu ibu malah bosennn, aku ingin mengambil beberapa kayu bakar yang sudah dikumpulkan sebelumnya oleh Paman Remond, di gudang miliknya" Jawab Alexa
"OH YASUDA AKU BANTU YAA" ucap Sophia
"Terimakasih Banyaaakk"
Alexa dan Sophia menuju gudang Paman Remond dan segera membawa beberapa kayu bakar untuk persediaan di rumah Alexa, sesampainya mereka di Rumah, Sophia memutuskan untuk berada di sana dan berbincang dengan Alexa seputar sekolah.
"Alexa, menurut kamu apakah kita besok memang harus bersekolah? bukankah kita baru saja libur 3 hari"
"Aku tidak tau pasti, pihak sekolah pastinya ingin siswa baru seperti kita untuk masuk lebih awal dan mengenal lingkungan Sekolah"
"Apa yang kamu impikan di sekolah kita uang baru? " Sophia iseng bertanya
"KARENA KAMU MAU BERTANYA, AKU JAWAB, aku akan tertarik jika ada sesuatu yang menarik dengan bangunan sekolah kita, sperti apakah ada pintu rahasia menuju sebuah wonderland, ataupun akan ada laki laki ganteng yang matanya biruu heheh"
"Itumah Alexa banget, dari dulu kamu memang suka fantasi"
"TAPI BUKANKAH ITU SERUUU, berpetualang di dunia lain yang memiliki keindahan yang tiada tara, ditemani oleh laki laki tampan atau wanita cantik, dan mengalahkan naga bersama sama"
"Dasar Alexa, kalau kamu cerita seperti itu di perkenalan kamu, kamu akan dianggap kekanak kanakan"
"Bodo amat wlee, pasti ada ko yang seperti itu di dunia ini" Alexa kekeuh
"Tapi dimana? cerita kamu hanya ada di film film tau" Sophia mencoba untuk menyadarkan
"Hehe iya juga si, tapi siapa tau memang adaa"
Setelahnya mereka berbincang hingga waktu menunjukkan Siang hari, dan Sophia berpamitan pulang, Alexa lalu segera membantu ibunya membersihkan rumah dan bersiap untuk musim dingin. Saat ia menuju loteng untuk membersihkannya, ia heran betapa kotornya tempat itu, yang tak pernah terjamah selama berbulan bulan, ia menyapu dan membersihkan setiap sudut ruangan, sampai akhirnya menemukan sebuah liontin emas yang berkilauan dengan bentuk sayap peri yang indah.
Ia segera bertanya pada ibunya tentang liontin itu, namun ibunya juga mengaku tidak pernah merasa memilikinya, begitu pun nenek Alexa, akhirnya dengan perasaan senang, Alexa memakai liontin itu sebagai aksesorisnya, dan ia melanjutkan bersih bersih. Namun, setelah ia menggeser kardus terakhir untuk dibersihkan, dibawahnya terdapat kertas yang setelah dibuka bertuliskan
Banjamin LaVerre
20 Februati 1527"Surat ini aku tujukan untuk kalian, aku telah dibuang oleh Tanah Peri, mereka menganggapku sebagai penjahat karena barang 'itu' telah hilang dari Kerajaan, aku dikejar kejar oleh Pasukan Invantries dan aku bersembunyi di Negeri bernama Aare, bagi siapapun yang menemukan ini, aku berada dii.......... "
KAMU SEDANG MEMBACA
La La Land (Magical Place In the Cabin Woods)
FantasySeorang gadis kecil berusia 15 tahun yang bernama Alexa Catlynia yang menjalani hidup bersama nenek dan ibunya dalam sebuah cabin tua dengan pondasi kayu gaharu. Hidupnya tergolong sederhana dengan kebahagiaan selalu terpancar dari keluarga sederhan...