Para peserta yang mengikuti lomba pentas tampak tegang saat mendengarkan MC yang kini hendak mengumumkan kelas mana yang akan memenangkan juara, area panggung tampak hening karena para peserta dan siswa lainnya fokus mendengarkan setiap kata yang keluar dari bibir MC.
"Baik, tanpa berlama-lama lagi. Mari kita umumkan pemenang dari lomba pentas kali ini, menurut para juri kelas yang berhak mendapatkan juara pertama adalah..." Ucap MC membuat para peserta menjadi tegang.
"Selamat kepada kelas musik yang mendapatkan juara pertama! Dipersilahkan untuk naik ke atas panggung." Sambung MC menyuruh perwakilan band yang mewakili kelas musik untuk naik ke atas panggung dan mengambil penghargaan.
"Selamat atas kemenangannya, ada kata-kata?" Tanya MC sambil menyodorkan mic pada Axel dan langsung di terima.
"Baik, terimakasih..."
Begitu anggota band itu selesai mengucapkan terimakasih dan turun dari panggung, MC kembali mengumumkan pemenang juara kedua.
"Selanjutnya, juara kedua diraih oleh... Kelas unggulan! Dipersilahkan kepada perwakilan kelas unggulan untuk naik ke atas panggung." Pinta MC diikuti dengan tepukan tangan dari peserta lainnya.
Ren naik ke atas panggung untuk menjadi perwakilan, meski sebenarnya dipaksa oleh teman-temannya untuk naik ke atas panggung. "Terimakasih untuk semuanya, awalnya kami para kelas unggulan tidak menyangka kalau akan meraih juara dua dalam perlombaan kali ini. Mengingat, kelas kami tidak terlalu berbakat di bidang akting. Mungkin hanya itu yang dapat saya katakan, terimakasih banyak." Ucap Ren dengan sebuah penghargaan di tangan kirinya, sementara tangan kanannya memegang mic.
"Dan terakhir, untuk juara ketiga di raih oleh... Kelas kecantikan! Sungguh penampilan fashion yang sangat memukau dari kelas ini, di persilahkan untuk naik ke panggung." Pinta MC, perwakilan kelas kecantikan naik ke atas panggung dan mengambil penghargaan yang diberikan MC dan mengucapkan terimakasih.
***
Di sinilah mereka para murid kelas unggulan berada, berkumpul di kelas sambil mendengarkan Sae yang memuji mereka.
"Bagus, kalian berhasil ngeraih juara, meskipun bukan juara satu." Puji Sae dan melanjutkan ucapannya, "Besok gue traktir di kafe, mumpung besok akhir pekan jadi kita dibolehin buat keluar wilayah asrama."
"Asik, dapet traktiran nih." Girang Ryusei yang senang di traktir Sae.
"Padahal gak perlu repot-repot loh." Ucap Riki tak enak dan di angguki oleh Yukki.
"Gak papa, anggap aja hadiah dari gue." Sangkal Sae. "Sekarang balik ke kamar kalian masing-masing sebelum ketauan penjaga sekolah." Titah Sae.
"Oke." Setuju semuanya kompak.
***
Kini, delapan siswa asal Indonesia di kelas unggulan berjalan bersama menuju gedung asrama yang terpisah dari gedung sekolah. Sesekali tawa hangat terdengar, membawa energi positif bagi orang yang berada di dekat mereka.
"Kenapa asrama putra dipisah sama asrama putri?" Tanya Devan yang menanyakan pertanyaan yang sudah pasti jawabannya.
"Karena kalo satu gedung entar malah punya anak." Jawab Rofiq blak-blakan sambil menyampirkan tasnya di bahu.
"Ya bagus dong, 'kan biar murid di sekolah ini makin banyak." Ucap Devan yang entah kenapa omongannya agak ngelantur, entah karena kelelahan sehabis pentas drama atau karena memang ingin menanyakan hal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wild Class
AcakDiwajibkan membaca deskripsi terlebih dahulu 🙏🙏 Ini hanya halu saya, jika ingin tau bisa dibaca sekarang. Penasaran dengan semua kerandoman tingkah anak-anak kelas unggulan Victoria internasional school (VIS)? Ayo baca! Dijaman bikin mood balik, t...