𝗖𝗲𝗿𝗶𝘁𝗮 𝗶𝗻𝗶 𝗱𝗶 𝗮𝗻𝗴𝗸𝗮𝘁 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗰𝗶𝘁𝗮-𝗰𝗶𝘁𝗮𝗸𝘂 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗶𝗻𝗴𝗶𝗻 𝗷𝗮𝗱𝗶 𝗰𝗵𝗲𝗳 𝗫𝗶𝘅𝗶𝘅𝗜 𝗷𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗹𝘂𝗽𝗮 𝗹𝗶𝗸𝗲, 𝗰𝗼𝗺𝗺𝗲𝗻𝘁 𝗱𝗮𝗻 𝘃𝗼𝘁𝗲 𝘆𝗮🥰 𝗱𝘂𝗸𝘂𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗸𝗮𝗹𝗶𝗮𝗻 𝘀𝗮𝗻𝗴𝗮𝘁 𝗺𝗲𝗺𝗯𝗮𝗻𝘁𝘂
𝗧𝗲𝗻𝗮𝗻𝗴....𝗔𝗱𝗮 𝗴𝗲𝗻𝗿𝗲 𝗿𝗼𝗺𝗮𝗻𝘀𝗮 𝗷𝘂𝗴𝗮 𝗸𝗼😘
.
.
.
𝗦𝗲𝗹𝗮𝗺𝗮𝘁 𝗺𝗲𝗺𝗯𝗮𝗰𝗮....Krekek......
"Assalamu'alaikum,ayah Lily pamit cari ilmu ya ayah, " lirih Lily dengan tatapan sendu.
Melihat kondisi sang ayah yang terbaring di ranjang membuat gadis itu tak tega meninggalkan pria paruh baya itu.
Ayah lily pun setengah bangun dari ranjang nya, "Uhuk.. Uhuk.. pergilah nak! Doa ayah selalu menyertai Lily. "
Lily pun berkata, " Lily kuliah di sini aja ya ayah, Lily mau nemenin ayah. "
"Tidak usah nak, kan ada ibu dan kakakmu, " pria paruh baya itu menatap Lily dengan yakin, " pergilah nak, kejar impian mu menjadi chef yang profesional ayah mendukung mu"
"Baik ayah, " jawab Lily.
Lily pun menyalami ayahnya, perlahan ia pun meninggalkan kamar ayahnya dan menemui ibunya di dapur. Namun ia mengurungkan langkanya untuk masuk dan bersembunyi di balik pintu dapur yang setengah terbuka, liliy yang melihat lbu menangis tersedu-sendu semakin ragu untuk meninggalkan rumah, di tambah dengan sang ayah yang sedang sakit.
"Bu... " panggilnya di sebrang pintu
Ibu terkejut dengan segera ibu mengusap airmatanya, "Lily, masuk nak. "
Lily berjalan gontai dan memeluk sang ibu dari belakang.
"Lily nggak mau pergi, Lily mau nemenin ayah sama ibu dan kak Daffa. "
Ibu pun berbalik arah, dan berhadapan dengan Lily sambil mengambil kedua tangan Lily yang lemah.
"Ibu dan ayah baik-baik saja nak, kejar impian mu, di sana berikan hadiah yang terbaik untuk ibu, ayah dan kak Daffa. "
" T-tapi bu, "
"Nggak ada tapi-tapi, pergilah nak, "
"Tapi ibu harus janji! Selalu menghubungi aku tentang kondisi di rumah ini, terutama ayah. "
"Iya nak, pasti ibu akan menghubungi kamu. "
Tok tok tok
Lily dan ibu sontak melihat ke arah pintu, tampak di sebrang pintu sana seorang perempuan berjilbab segi empat hijau menunggu percakapan mereka.
"Masuk nak, " panggil ibu
"Ibu, Lily perlengkapan mu sudah masuk di bagasi mobil mas Daffa juga udah nunggu. "
"Baik kakak ipar, " jawab Lily.
Lily pun mentap ibu dan ibu mengangguk yakin.
Lily pun berjalan di samping ibu dan di ikuti oleh kakak ipar perempuan nya di belakang
"Sebentar nak, ibu bangunkan ayah dulu, "
Lily mengangguk pelan dan menyamakan jalan nya dengan kakak ipar perempuan nya, "kak Reksa dan Mas Daffa janji?selalu jagain ibu dan ayah jangan lupa sering-sering hubungi aku ya, "
"InsyaAllah aku dan mas Daffa akan jagain ayah dan ibu. "
~ ~ ~
Lily pun mencium tangan ibu dan ayahnya lalu, berjalan menuju mobil Ignis berwarna putih, saat berada di dalam mobil Lily membuka kaca mobil dan melambaikan telapak tangan ke arah kedua orang tuanya, kedua orang tuanya pun membalas lambaian lily. Saat di perjalanan tangisannya pecah hingga kakak dan kakak ipar nya tak tega melihat lily menangis.
Sampainya di bandara gadis itu menyalami kakaknya dan memeluk kakak ipar nya, perlahan ia meninggalkan keduanya sambil mendorong tas travel dan koper hitam berukuran besar. Tak lupa dengan tas kecil berwarna putih di gendong nya.
🧊🧊🧊
𝗜𝘁𝗮𝗹𝘆, 𝗕𝗮𝗻𝗱𝗮𝗿𝗮 𝗜𝗻𝘁𝗲𝗿𝗻𝗮𝘀𝗶𝗼𝗻𝗮𝗹 𝗥𝗼𝗺𝗮
Malam yang hening di bandara Lily pun bergegas untuk mengambil kopernya di bagasi lalu berjalan gontai menuju taxi berwarna putih.
" Mi scusi signore, il taxi è vuot? " tanya Lily dalam bahasa Italia
" Sì, questo taxi è vuoto, sali! "
Lily pun mengangguk dan menyodorkan kertas yang berisikan alamat apartemen yang sudah di sewanya, supir taxi pun mengangguk dan mengantarkan Lily ke apartement barunya.
Setelah sampai di depan apartemen, Lily pun keluar dari mobil dan membayar ongkos lalu mengambil kunci pintu apartemen dari pemilik apartemen dan segera menuju kamar baru apartement nya karena ingin segera istrahat.
Pagi pun tiba usai sholat subuh, dzikir dan doa Lily pun menyiapkan sarapan di dapur apartemen, karena tidak tau restaurant terdekat untuk sementara Lily memasak mie instan goreng dan telur mata sapi, Lily pun makan dengan lahap karena semalam ia tidak makan,sehingga tidak menyadari perempuan di samping nya bernama Marine. menatap lily dengan tersenyum dan menggelengkan sedikit kepalanya.
"Hallo,what is your name? " sapa Marine
Lily yang asik makan pun terkejut, "uhuk, uhuk oh hai, my name is Lily Azalea Kirana you can call me Lily, "
"Lily, good your name, " puji Marine, menggunakan bahasa Inggris kemudian melanjutkan makan.
" Thank you, "
Selesai makan dan cuci piring mereka kembali ke tempat makan dan Marine pun bertanya kembali, " what are you from? "
" Im form Indonesia and live in Jakarta, "
" Oh Jakarta, I'm really like Jakarta I've also been on holiday there, "
"Oh ya? "
Marine pun mengangguk lalu Lily melanjutkan topik yang sempat hening.
"Kamu tau gak universitas ini? " tanya Lily dalam bahasa Inggris.
" Really? I also study there, I'm also a new student. "
Lily mengangguk paham.
"By the way, what major are you in?" tanya Marine.
" I'm majoring in culinary arts, " jawab Lily.
"Wow, we have the same major, Lily, "
"Oh ya, nanti kita berangkat bareng ya? " ucap Lily dalam bahasa inggris
Usai berbincang di tempat makan Lily dan Marine berpisah, Lily membereskan pakaian yang masih berada di koper dan tas travel sedangkan marine pergi membeli bahan makanan di super market.
****
Dahlan aku bikin cerita segini dulu^^
Jangan lupa vote dan comment yak dan aku open mutualan 🙇♀️
KAMU SEDANG MEMBACA
Terbangnya Pesawat Kertas
General FictionRagu meninggalkan kedua orang tuanya nya membuat Lily Azalea Kirana memutuskan untuk membatalkan kuliah nya di kota Roma, namun ayah dan ibunya ingin Lily tetap melanjutkan kuliah nya di luar negri, sehingga Lily tidak bisa membantah keinginan orang...