Chapter 9: What Are We?

444 50 2
                                    

...

"So. Why did you search for me?" Jesse memecah keheningan antar mereka.

Gigi seketika lupa apa yang ia ingin katakan akibat apa yang didengarnya tadi.

"Gi? Lo gapapa? Maybe we can go home earlier, I'll help you and--"

Perkataan Jesse dipotong oleh pertanyaan Gigi, "Lo nyembunyiin apa dari gue?"

hening

"Gue tau kita nikah juga bukan atas dasar cinta, atau apalah itu. Tapi I didn't expect you to hide something important from me? " Gigi merasa sedikit terkhianati. 

Jesse diam. 

"Kalau gini, kita mending gausah nikah." Gigi berkata tajam sambil membuka jaket Jesse dan mengembalikannya dengan kasar. Gigi terdiam sebentar lalu membalikan badannya dan berjalan menjauh.

"Hugo." Jesse menahan tangan Gigi, "Hugo dan Rafael itu Jaksa."

Gigi berhenti dan membalikan badannya. Ia masih diam menunggu Jesse menjelaskan semuanya. 

"Hugo, Rafael, dan gue lagi cari tahu tentang satu kasus besar, kasus pembunuhan."

"What? Terus kenapa lo pada bawa-bawa nama gue?" Gigi menatap heran. 

Jesse menghela napasnya, "He is your father's client."

Gigi menumpulkan seluruh petunjuk nya. 

"God damn it. Did you marry me just to gain information about that person?" Napas Gigi menderu. Ia tidak memercayai apa yang baru ia dengar. 

"Tapi lo nikahin gue juga dengan makna sendiri kan?" Jesse menyerang Gigi.

"But you knew! Lo tau, lo sadar kalau gue nikahin lo dengan tujuan itu Je. Gue ga tau apapun soal ini. And this is how I found out?" Bibir Gigi bergetar, matanya menahan air mata jatuh. Gigi menonjok pelan dada Jesse. "How dare you." Air matanya mulai berjatuhan. 

"I have loved you since we where eighteen." Confession tiba-tiba Jesse membuat isakan Gigi berhenti. 

"What?" 

"Gue jatuh cinta sama lo dari SMA. Little did you know, I noticed your little doings. I wanted to  get you out of my head, tapi gue gabisa Gi. Karena gue cinta sama lo. Pengecutnya gue, gue baru berani melamar lo pas ada kasus ini Gi. But believe me, even if this marriage does not mean a thing to you, it means everything to me. Akhirnya gue bisa bareng sama orang yang gue cintai."

Hah?

Isakan Gigi semakin mengencang. Gigi baru menyadari bahwa hal-hal kecil yang Jesse lakukan memang tidak normal. That's not what friends do. 

Jesse terlihat panik dan menepuk lembut pundak Gigi. 

"Gue ga bermaksud to keep this secret from you. Tapi gue mau melindungi lo, Gi, kasus ini berbahaya banget apalagi lo akan jadi pemilik Law Firm tempat orang itu jadi klien." Jesse memeluk Gigi kikuk. Ia mengutuk dirinya yang sudah membocorkan rahasia yang ia jaga sejak dulu. Stupid. 

"Lo pikir gue hewan eksotis? Lo pikir gue butuh perlindungan kayak gitu? Jahat lo Je. Jahat." Gigi masih menangis. 

"If you really love me, gue harap lo mau tunjukkin diri lo semuanya Je. All of your flaws, your weird hobbies, semuanya." Gigi mengelap air matanya, rasa amarahnya tadi digantikan dengan perasaan baru yang tidak nyaman. 

"Everything?" 

"Everything." 

【-】【-】【-】

The Princess and The MastermindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang