CHAPTER 1

222 36 90
                                    

Happy Reading


ELVENTURE
.
.
.
.
.
.

__Sebuah mobil sedan berwarna abu-abu berhenti tepat di depan pintu masuk sebuah taman hiburan yang gerbang depannya sudah terbuka sangat lebar, di mana di depan pintu masuk tersebut terpasang selembar spanduk tua besar yang sudah banyak mengalami robek.

-Welcome To WONDERLIGHT PARK Happy Fun!-

Itu lah yang tertulis pada spanduk yang terpasang di sana.

Mesin mobil kembali dihidup kan oleh sang pengemudi, ia kembali menjalankan mobilnya untuk diparkir kan di parkiran umum. Setelah mobil terparkir, seluruh orang yang berada di dalam mobil keluar dan mulai berjalan menuju gerbang taman hiburan yang sempat mereka singgahi.

Terlihat tujuh orang pemuda dengan masing-masing ransel yang terpasang di punggung nya dan salah satu dari mereka terlihat membawa skateboard, nama nya Taufan.

Ice yang sudah capek melihat Taufan selalu membawa skateboard nya pun bertanya.

"Apa coba guna nya tuh skateboard, di bawa mulu dah perasaan?"

Taufan menoleh pada Ice yang bertanya dengan ekspresi datar.

"Sapa tau skateboard gue bisa benjolin pala tuh setan." Taufan menatap bangga pada skateboard yang sedang di bawa nya.

"Gak capek apa, Pan. dibawa mulu tuh benda?"

"Lo juga, apa gak capek bawa boneka paus mulu?" Balas Taufan dengan judes.

"Willy enak, bisa dipeluk. Jadi gue gak bakalan capek bawa dia."

Ice memeluk boneka paus nya yang ia beri nama Willy.

"Mau cobaa!!"

Ice menjauhkan boneka paus nya dari tangan Duri yang berusaha meraih bonekanya.

"Pio juga enak, bisa dipeluk juga!" Blaze berseru.

Blaze bersiap membuka ranselnya untuk mengambil Pio, boneka ayam kesayangan nya. Namun, tangannya ditahan oleh Ice.

"Jangan di keluarin Za, ntar boneka ayam lo di colong setan." Kata Ice dengan santai.

"Mana ada setan nyolong boneka, ngadi-ngadi aja lo!" Titah Blaze karena tidak percaya.

"Tapi biasanya kan, kalau setan nya anak kecil pasti suka sama boneka." Duri bersuara.

"Iya juga ya. Apalagi bonekanya udah pasti buluk, tuh setan kayanya pengen yang baru."

Duri cuman nganggukin kepala nya aja mendengar kan perkataan Taufan. Blaze yang mendengar obrolan Taufan dan Duri, diam-diam meneguk ludahnya dan tidak jadi untuk mengeluarkan boneka miliknya.

"Takut?"

Sebuah tepukan di bahu, membuat Blaze tersentak kaget dan secara otomatis membuat nya menoleh pada sang pelaku. Ternyata sang pelakunya adalah temannya

"Lo ternyata Lar, tentu aja gue gak takut, haha!!"

Blaze berkacak pinggang dengan seringai yang sering ia tampilkan.

"Kali aja lo takut, jadi kita bisa batalin uji nyali kali ini." Kata Ice yang berada di samping Blaze.

"Apa-apaan! Masa jauh-jauh ke kota sebelah, malah gak jadi." Blaze mengerutkan kening nya.

'Serem banget wehh tempatnya.' Batin Blaze.

Dari tempat mereka berdiri, taman hiburan outdoor tersebut sudah menguarkan suasana yang berbeda dari tempat yang lain. Di dalam sana mereka bisa melihat banyak pohon pinus yang berdiri kokoh dan rimbun serta rerumputan yang lebat dan panjang, berbagai macam wahana yang ada di sana juga sudah berkarat dan sangat tua, misalnya saja Ontang-anting, Bianglala, serta yang menjadi ikon dari taman hiburan Wonderlight Park, yaitu Rollercoaster .

GENG ELVENTURE: Bloody Park [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang