Part 34

1K 119 32
                                    

Beberapa part ini aku mau fokus ke alisha, ivan sama seno gapapa ya lagi gemes sama mereka bertiga .... Mau kasi bocoran bakal ada plot twist nya nanti

Ssstttt untuk part ini lupain dulu si annais. Anggap cuma ada ivan sama alisha di cerita ini ya hehehe. Aku lagi gemes sama mereka berdua soalnya.

Ivan meminta untuk alisha menginap malam ini dirumah nya, tentu saja anita selaku bunda alisha mengizinkan karena disini juga ada kedua orang tua ivan tapi kembali lagi apakah alisha mau atau tidak

Alisha sempat menolak, tapi dengan mode rengekan ivan akhirnya alisha menyetujui karna cape jika harus membujuk ivan terus terusan.

Kini ivan dan alisha tengah duduk di tepi kolam merendam kaki masing masing. Sudah lama rasanya ivan tak merasakan spend time seperti ini dengan sahabat nya alisha.

Dulu sebelum ivan mengenal annais hingga kini mempunyai hubungan. Spend time seperti ini sangat sering mereka lakukan, bisa hampir setiap hari. Bahkan dulu alisha sering menginap dirumah ivan begitupun juga ivan. Tapi semenjak orang tua ivan pindah ke luar negri ditambah ivan yang mempunyai pacar jarang mereka melakukan itu lagi.

"Udah lama ya sha kita ga kaya gini" ucap ivan memulai obrolan mereka

"Iya ya, terakhir waktu mama sama papa berangkat ke singapor ga sih?"

"Iyaa setelah itu lo jadi jarang nginep disini lagi"

"Ya kan ga enak kalau disini cuma berdua sama lo"

"Kan bisa kita enakin sha" goda ivan, alisha yang paham dengan isi kepala ivan, menyemprotkan air kolam ke wajah ivan "ngaco kalo ngomong, otak lu tu bersihin"

"Dih apa? Enakin banyak artian yaa kita bisa ngapain gitu nyanyi main bareng kaya biasa. Pikiran lo tu kemana mana" ivan memberla dirinya, padahal ia sudah tertangkap basah sudah mempunyai pikiran kotor

"Alasan lu itu mah"

"Sha?" Panggil ivan "hmm?" Jawab alisha melirik ivan

"Lo lagi deket sama seno ya?" Tanya ivan tiba tiba "kenapa nanya kaya gitu tiba tiba?" Balas alisha sengan pertanyaan

"Gue mau nanya dari kemaren bahkan cuma takut lo makin bete aja. Jadi lo beneran lagi deket sama seno sha?" Tanya ivan lagi

"Ya iyalah gue juga deket sama seno, dia sekarang udah jadi temen kita udah jadi bagian dari kita masa gue ga deket sama dia" jawab alisha

"Bukan deket itu maksud gue sha"

"Terus maksud lo apa?"

"Hhhmm ga, ga jadi deh udah lupain aja" entah kenapa ivan merasa tak mood membahas hal ini padahal ia sendiri yang memulai tapi dirinya juga yang merasakan panas dan tidak siap mendengar jawaban alisha nanti

"Apaan sih lo ga jelas" jawab alisha. Dan terjadi lagi keheningan

"Van?" Kini giliran alisha yang membuka obrolan "kenapa alisha?" Jawab ivan dengan nada lembut, alisha sangat suka mendengar suara lembut ivan membuat nya tersenyum. Melihat alisha yang tersenyum ivan pun ikut tersenyum

"Soal annais, lo udah cerita kan ke mama papa?" Kini giliran alisha yang menyinggung soal hubungan ivan dan annais.

Ivan menggelengkan kepala nya "mama belum tau soal annais, mama juga belum tau kalau gue punya pacar sekarang" jawab ivan

"Kenapa mama papa ga dikasi tau?"

"Gue udah niat mau cerita saat merek balik kesini, lo tau sendiri kalau mama sama papa di sana sibuk banget buat nelvon sehari sekali aja susah banget sangkin sibuk nya"

"Gapapa ya, mama papa kan kerja disana buat lo. Bunda juga sibuk, tapi balik lagi mereka kerja buat kita. Jadi jangan marah sama mama papa ya van" alisha paham ivan sebenarnya sedih karena sudah ditinggal oleh orang tua nya keluar negri dan juga menjadi jarang ada waktu untuk ivan tidak seperti dulu. Tapi dion dan bianca tidak berniat meninggalkan anak nya sendiri, hanya saja ivan tak ingin ikut arna tak mau meninggalkan alisha disini sendirian dimana saat itu alisha juga habis di tinggal ayahnya.

"Gue ga marah sha gue cuma sedih karna kesepian aja. Tapi karna ada lo dan bunda gue jadi ga ngerasa sepi sepi banget, ditambah sekarang juga ada annais" tadinya alisha dibuat senang karna ia menjadi alasan untuk ivan, tapi saat ivan menambahkan annais entah kenapa dirinya menjadi tak rela. Alisha cepat cepat menghapus fikiran nya itu, ia tak boleh seperti itu pada annais, ingat yang mendekatkan annais dengan ivan adalah dirinya sendiri dan annais juga sahabat nya.

"Gue akan selalu ada buat lo, lo ga akan kesepian van. Ada gue ada annais rayan naura sekarang ditambah ada seno juga bahkan lo juga udah temenan sama bryan"

"Makasi ya sha udah selalu ada buat gue" ucap ivan "sini deketan" ivan meminta alisha untuk duduk mendekat alisha menurut. Ivan merangkul pundak alisha, reflek alisha menyandarkan kepalanya pada bahu ivan

"Kapan mau cerita ke mama papa van?" Tanya alisha, alisha merasakan yang tadinya ivan mengusap punda nya kini terhenti

"Gue mau cerita tapi entah kenapa sekarang malah ragu" ucap ivan "ragu kenapa?"

"Kalau gue cerita sekarang sama mama papa, orang tua annais aja ga tau gue pacaran sama anak nya apalagi menyetujui. Gue ga mah main kenalin gitu aja ke mama papa, kalau nanti mama papa berharap tapi orang tua annais nolak gue gimana? Gue gamau kecewain mama papa sha"

"Lo cuma cerita kasi tau mama papa van, lo belum mau ngelamar anak orang kan? Ga ada salah nya lo cerita siapa tau nanti mama sama papa bantuin lo buat ngomong ke orang tua annais" saran alisha

"Mama papa bukan orang yang gampang deket sama orang baru, gamungkin mama bisa bantuin ngomong"

"Masa sih? Sama gue aja mama bisa langsung deket juga ke orang tua gue" jawab alisha

"waktu itu gue juga bingung tau sha kok bisa,  bahkan sekarang orang tua kita juga ikutan deket banget"

"Iya ya van" mereka sampe lupa dengan pembahasan inti mereka "eh ini annais gimana? Masa lo gamu kenalin sahabat gue ke orang tua lo sih. Kasian sahabat gue tau van"

Terdengar ivan menghembuskan nafas nya kasar. Ia sayang pada annais, ia akui dirinya cinta dengan annais,sepertinya. Tapi, masih ada keraguan di diri ivan untuk mengatakan kepada orang tuanya.

"Nanti gue pikirin lagi ya, gue mau nikmatin malam yang indah ini dulu. Sekarang Gue berasa kaya rasa cape gue hilang sha, mungkin karna ada mama papa di tambah ada lo"

"Mungkin kalau ada annais mungkin lo makin fresh van" alisha selalu mengikut sertakan nama annais setiap ivan tak menyebut nama kekasih nya

"Iya iya sha iya" entah sejak kapan ivan seperti tak suka jika alisha menyebut nama orang lain jika sedang spend time berdua seperti ini

"Mau tidur sama gue ga malam ini?" Tanya ivan pada alisha yang masih menyandarkan kepalanya di bahu ivan dengan ivan yang masih merangkul alisha

"Van gue ceburin ya lo malam malam gini, gue pastiin lo ga bisa bangun karna sakit" ucap alisha memperingati ivan

"Gus serius sha" suara ivan mendadak menjadi serius. Alisha mendongak menatap mata ivan tajam

Cup
satu kecupan mendarat di kening alisha. Lalu ivan tersenyum manis

"Gue bercanda sha"

Information!!!!

Mulai hari ini setiap aku post aku bakal bagi bagi pdf gratis dengan syarat dan ketentuan berlaku. Jadi siapa yang cepet cepetan yaa❤️

Untuk "satu" orang pertama yang votedo + komen bakal aku kasi free pdf, bebas pilih part mana aja. Nanti bakal aku chat pribadi.

Jangan lupa tinggalin jejak di kolom komentar

His World (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang