Seperti biasa komen perparagfaf
"Terserah tinggal pilih, yang ke 1 atau ke 2" Ucap gara memberi pilihan, zira kembali berpikir, lebih baik yang kedua dari pada yg kesatu, pikirnya, kalau ia tinggal serumah sama gara bisa di apa-apa'in lagi nanti.
"Oke, gw pilih... " Kata zira masih binggung.
"Gw pilih dua" Ucap zira mengangguk pelan, dan juga dibalas anggukan oleh gara.
Keesokan harinya, zira sekolah seperti biasa, selalu tepat waktu, tidak telat dan tidak awal.
Hari ini ia bersekolah dengan sopir dirumah nya, karena gara sangat buru-buru,gara ada rapat OSIS dadakan, jadi ia harus menyiapkan itu semua.
Setelah zira sampai ia langsung mendatangin teman² yg selalu nongking dikantin.
"Ziraaaa sygkuhh" Ucap ara berteriak senang.
"Apa" Balas zira cuek, lalu duduk di kursi samping ara.
"Cuek amat mbak" Sahut ika, yg sedang menyantap bakso pedas level 5 itu.
"Iya tuh, kenapa? Karena gak bisa ketemu sama gara ya, hari ini"sambung risa yg sendari tadi mendandani diri.
Zira tak membalas ucapan mereka.
Bell masuk kelas berbunyi, mereka semua masuk ke kelas masing-masing,
Bagas juga pindah sekolah, ia bersekolah di tempat yg zira sekarang sekolah, SMA MERPATI BANGSA.
tetapi ia berbeda kelas dengan zira, ia satu kelas dengan leo,musuh besar gara.
"Bagas,mau balas dendam sama gara?" Tanya leo kepada bagas, ia yg mendengar itu menatap binggung ke arah leo.
"Gw tau, lo dendam sama gara, kita sama-sama dendam" Ucap leo menatap lekit bagas,
"Kalau lo mau, kita balas bersama" Sambung leo lagi, bagas yg mendengar itu tersenyum senang, ini kesempatannya balas dendam, dan memiliki zira lagi pikirnya, ia langsung mengangguk senang.
"Deal, rencananya gimana?" Tanya bagas, yg tak sabar lagi.
Leo pun menjelaskan semua yg direncanakan nya, bagas yg mendengar itu,sangat setuju dengan ide leo.
"Bagus ide lo"bangga bagas.
Bell pulang pun tiba.
Zira dan gara tak bertemu sedetik pun hari ini,saat zira ingin pulang ternyata gara sudah menyuruh bodyguard nya untuk menjemput,dan menjaga zira.
"Ayo nona, kita pulang" Ucap mbak ida, yg akan membantu zira sekarang.
"Iya, kalian disuruh gara ya" Tanya zira memastikan.
"Iya, nona saya disuruh tuan" Ucap mbak ida,zira mengangguk pelan, lalu menaikin mobil itu.
Saat ingin menutup pintu, Tiba-tiba ada yg mencegah nya dari luar, zira melirik keluar, yg ternyata menarik pintu mobil itu bagas.
"Boleh ngobrol sebentar?" Tanya bagas kepada zira.
Zira mengangguk, sekalian minta maaf karena bagas lembam-lembam begitu semua ulah gara.
"Boleh, mbak ida tunggu dulu, saya mau bicara sama dia sebentar"izin zira kepada mbak ida, lalu ia langsung turun dari mobil itu.
"Kita duduk disitu aja" Ucap bagas, dan di ikuti oleh zira dibelakang nya.
"Zira, aku minta maaf, gara-gara aku,hubungan kamu sama gara rusak." Ucap bagas basa-basi.
Zira semakin merasa bersalah dengan bagas.
"Gak, aku yang harus nya minta maaf,itu semua karena gara salah paham, aku minta maaf bagas"ungkap zira kepada bagas, dan bagas mengangguk pelan lalu tersenyum tipis.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAGARA
Teen Fiction[Sebelum baca wajib follow] KOMEN DAN VOTE, KARENA KOMEN+ VOTE KALIAN SEMANGAT KU