Arc 4 Chapter 2 : Perdebatan

672 102 14
                                    

[Anabella PoV]

Sorak sorai pujian selalu teruntuk mereka para pemakai baju zirah. Mereka selalu yang menjadi pusat perhatian, mereka selalu yang dianggap menjadi pahlawan. Hanya karena mereka memiliki prinsip dan kode yang dinilai agung oleh semuanya bukan berarti kami tidak lebih baik dari mereka dalam hal ini.

Tidak seperti para ksatria, kami para penyihir menjunjung tinggi sebuah kebebasan berpikir tanpa dikekang oleh kode-kode idealis seperti mereka. Yang menjadi acuan dalam penelitian kami dalam sihir adalah kemajuan umat manusia.

Walaupun ada para penyihir yang rasa kemanusiaannya dikalahkan oleh rasa penasaran mereka seperti Warlock dan Witch, namun tidak ada sebuah kelompok yang sempurna tanpa dosa, bahkan setiap tahun ada saja seorang Ksatria yang melanggar sumpahnya dan seorang Priest yang melakukan tindakan tercela.

Para penyihir memang kebanyakan hanya memikirkan diri mereka sendiri, tidak seperti para ksatria yang dituntut untuk mengorbankan nyawa mereka ketika ada ancaman terhadap rakyat Kekaisaran. Akan tetapi, itu tidak menghilangkan jasa kami dalam membantu memberantas monster maupun kejadian-kejadian aneh akibat fenomena sihir yang sering muncul.

Alasan mengapa para ksatria dan priest lebih populer dibanding penyihir karena mereka adalah sang Pahlawan dan Penyelamat umat manusia. Tidak pernah ada kata Pahlawan dan Penyelamat yang menempel pada para penyihir.

Bahkan, para Pahlawan Terpilih umat manusia semuanya adalah seorang Ksatria dan para Saint Terpilih pasti selalu seorang Priestess.

Di negeri ini, para ksatria diberi kehormatan salah satunya dengan gelar Grand Espada yang bahkan bisa mempengaruhi hasil pemilihan Kaisar ini. Selain ini, banyak sekali medali-medali penghargaan yang diberikan Kekaisaran pada seorang Ksatria yang gugur dalam bertugas.

Para penyihir biasanya hanya dikompensasi dengan uang atau material-material untuk penelitian saja.

Apa yang membedakan kami dengan mereka?

Sayangnya, menyadari ketidakadilan yang diterima mereka, para penyihir tidak pernah bersuara. Para Archwizard kami juga selalu fokus kepada penelitian mereka dan tidak pernah membahas hal ini ketika pertemuan di Dewan Penyihir. Yang mereka bahas selalu tentang sihir dan sihir terus menerus, tidak pernah membahas tentang pengaruh kita di dunia ini.

"Putri Annabella, semuanya sudah hadir di sini."

Seorang Ksatria berjubah datang menghampiriku yang sedang duduk di Paviliun yang ada di area taman.

Dia adalah Danilo de Asturias-Grand Espada termuda yang dimiliki Kekaisaran. Walaupun dia seorang ksatria, namun aku tidak memungkiri pengaruhnya di saat pemilihan nanti. Itulah sebabnya aku membawa dia ke faksi kami.

Kami adalah teman masa kecil, kami sering bermain bersama, di akademi juga kami tidak terpisahkan sama sekali. Saat aku mengungkapkan tujuanku menjadi salah satu kandidat untuk menjadi kaisar baru padanya, Danilo hanya berkata 'Aku telah bersumpah akan selalu mengikutimu apapun jalan yang kau ambil'.

Aku merasa dia memiliki perasaan lebih dari sekedar teman terhadapku. Akan tetapi, dia tidak berani mengungkapkannya karena aku adalah seorang putri dari negeri terkuat di benua ini. Takdirku bukanlah aku yang memilih namun Ayahku-Sang Kaisar lah yang akan menentukan pasangan hidupku nanti.

Di depan gerbang taman, terlihat beberapa bangsawan dari faksiku sedang berbincang menunggu kami datang.

Faksi yang kupimpin saat ini memiliki dukungan satu orang Duke serta delapan bangsawan bawahan dirinya dan dua orang Count dari keluarga penyihir terkenal di negeri ini.

Saat menyadari kehadiranku, mereka berhenti berbicara lalu menunduk menyambut kedatanganku.

"Selamat siang, Putri Anabella," kata Duke Renato. "Apakah Anda sudah siap untuk pergi ke ruang pertemuan?"

I'm a Villain In My Own Game?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang