dia kembali

527 32 11
                                    

Pagi hari saat matahari sudah menampakkan diri nya

Dunk yang masih terlelap merasa terganggu lantaran sinar matahari yang mengenai mata cantiknya

Dunk terbangun dan meraba raba kasur di samping nya tangannya tak dapat menyentuh hal yang biasanya ia sentuh

Dunk membuka matanya dan melihat sekeliling dan dunk tidak mendapati joong di sampingnya

Ia segera meraih ponselnya dan melihat jam yang tertera, sudah jam 8 lebih 23 pantas saja joong tak ada, ia pasti sudah ke kantor nya

Dunk duduk di kasur nya dan mengelus perutnya yang terasa sedikit tidak nyaman. Dunk membuka ponsel nya dan melihat beberapa notifikasi dari buna dan daddy nya

Dunk melihat itu mendadak senyum nya hilang

'Dunk buna sama daddy udah kembali kak nine juga ikut, nanti dia singgah ke rumah kalian ya?'

Isi pesan yang di kirim oleh bunanya mendadak dunk merasa takut dan sedih
Dunk mencoba menepis semua pikiran buruk yang menghantuinya

Dunk turun dari kasur nya dan berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya

Saat selesai dunk langsung turun ke dapur untuk Sarapan

Saat tengah asik menyantap sarapannya terdengar bel rumahnya berbunyi. Ia sudah memikirkan bahwa itu pasti nine
Ia berjalan menuju pintu masuk dan membuka pintu

"Dunk!!" Teriak nine langsung memeluk dunk membuat tubuh dunk hampir tumbang

"Dunk aku kangen kamu apa kabar??" Tanya nine sambil memeluk dunk dengan erat

"Kak jangan di pelukk" ucap dunk memberontak karena merasa sesak

"Ouh maaf, tapi Kakak kangenn" nine mengusap punggung dunk

Kini mereka duduk bersama di sofa ruang tamu suasana terasa sedikit canggung karena kejadian masa lalu dan dunk yang sudah lama tidak bertemu nine

"Dunk boleh kah kakak bertanya sesuatu??" Ucap nine

"I-Iya kak kenapa??" Jawab dunk mengiyakan

"Apa kau dan joong saling mencintai?" Tanya nine membuat dunk terdiam

"Kalian tidak pernah melakukan itu kan?!" Tanya nine lagi namun kali ini sedikit keras membuat dunk sedikit takut

Bukan takut  karena nine itu kakaknya tapi dunk takut jika nine akan kecewa dengan nya, secara mereka sudah saling mencintai dan dunk hamil anak joong

"Maaf..." lirih dunk sambil menundukkan kepalanya

"Dunk...?" Ucap nine tidak percaya

"Maafin dunk." Lirih dunk lagi

"Dunk ku mohon bukan kah kita sudah berjanji sejak awal??" Ucap nine

Dunk paham apa yang di maksud oleh nine, bisakah ia egois kali ini? Dunk sangat mencintai joong bahkan dunk rela mati jika harus meninggalkan joong. Tapi apakah joong akan seperti itu???

Dunk diam menunduk tidak tau harus menjawab apa, ia benar benar bingung.  Dia ingin egois tapi ini sudah seharusnya terjadi tapi jika ia membiarkan joong di ambil oleh nine bagaimana nasib anak dan dirinya nanti?

"Dunk" nine mendekat ke arah dunk dan duduk di hadapan nya nine mulai menangis

"Kak-" ucapan dunk terpotong

"Ku mohon dunk pergilah tinggalkan joong dan kembali kan joong padaku" mohon nine

"....." tidak ada kata yang keluar dari mulut dunk

Bukan SalahkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang