Ini hanya cuplikan ya, untuk yang mau membaca cuplikannya sebelum memutuskan untuk membeli full versionnya di Karyakarsa dan Playstore.
Sudah available sekarang di Karyakarsa.
Luv,
Carmen
__________________________________________________________________________
Bab 1
Charmaine Weston meregangkan tangannya ke atas kepala dan menguap lebar sambil berjalan menuruni tangga untuk sarapan. Ia baru saja lulus beberapa minggu yang lalu dan memanfaatkan waktu kosongnya sebelum melanjutkan ke college untuk tidur sepuasnya dan bermalas-malasan – setidaknya sampai tiba waktunya untuk pergi bekerja sebagai pelayan paruh waktu di restoran di dekat rumahnya, lima kali dalam seminggu.
Ia berderap menuju dapur, masih mengenakan celana piyama dan kaus Hogwarts, rambut merah keritingnya diikat menjadi ponytail sederhana. Dan langkahnya tiba-tiba berhenti saat mata hijau hazelnya menatap ke satu arah tertentu, duduk di meja itu adalah...
"Oh, Jerome!"
Charmaine dengan cepat melangkah mendekati kakak lelakinya yang bergegas berdiri ketika melihatnya. Ia langsung memeluk Jerome dengan penuh kerinduan. "Kau pulang lebih cepat."
Pria itu tertawa sambil mengusap kepala Charmaine seolah ia masih gadis berusia sepuluh tahun. "Senang melihatmu lagi, Chazzi."
Jerome tiga tahun lebih tua dari Charmaine dan baru saja memulai liburan semesternya. Dia memilih untuk melanjutkan kuliahnya ke Inggris. Saat Charmaine wisuda, pria itu berhalangan hadir karena liburannya masih belum dimulai. Walau Charmaine cukup kecewa pada saat itu, tapi ia memahaminya dan sudah memaafkan kakak lelaki satu-satunya itu.
"Chazzi" tegur ibunya kemudian. "Biarkan kakakmu makan sebentar. Dia baru tiba tengah malam tadi dan aku bahkan masih belum sempat mengobrol dengannya."
Charmaine mengerucutkan bibirnya pada ibunya sambil mendekati counter untuk menuangkan semangkuk sereal sebagai sarapannya. Saat membawa mangkuk sereal itu meja, ia duduk di seberang Jerome dan sambil lalu mendengarkan ibunya berdiskusi tentang rencana musim panas Jerome, apakah kakak lelakinya itu berminat untuk bekerja intern di firma hukum lokal sebelum memutuskan apakah dia akan melanjutkan ke sekolah hukum setelah lulus dari college tahun depan.
Pikiran Charmaine sesungguhnya ada di tempat lain. Jika Jerome ada di sini, maka itu berarti Allen juga akan sering kemari.
Memikirkan tentang sahabat kakak lelakinya itu, jantung Charmaine meloncat lebih cepat.
Sebenarnya sudah bertahun-tahun Charmaine jatuh cinta tanpa harapan pada sahabat kakaknya itu. Jerome dan Allen tidak terpisahkan sejak mereka masih TK dan pria itu seolah-olah sudah menjadi perabot tetap di rumah mereka selama yang bisa diingat oleh Charmaine. Ia melihat pria itu tumbuh, dari seorang anak lelaki tinggi kurus menjadi seorang pria tampan seksi yang tinggi, bertubuh tegap dan berkulit agak gelap dengan sepasang mata biru menyihir dan rambut hitam tebal yang membuat Charmaine panas ketar ketir.