Dari sekian banyak acara yang dijadikan perayaan di Greina, Festival Bulan Berkah adalah yang paling dinantikan oleh rakyat kekaisaran. Festival ini diadakan selama sebulan dan biasanya hanya di bulan Tembre. Meskipun terkadang festival tersebut diadakan bersamaan dengan Musim Perburuan di bulan Tobre.
Festival Bulan Berkah yang secara resminya diadakan oleh kuil tersebut biasanya mencangkup acara pengampunan di kuil, panen raya, dan berbagai macam aktivitas yang bisa diikuti di Capitol. Konon katanya saat perayaan festival ini, para spirit elemen akan turut hadir. Biasanya pihak istana pun akan turut berkolaborasi dengan kuil untuk membuat sebuah pesta rakyat yang megah. Namun, tahun ini berbeda. Festival Bulan Berkah sepenuhnya dipegang oleh kuil, sebab hubungan kuil dan istana sedang tidak baik-baik saja.
Meski begitu, berita tentang Marrietta yang akan dieksekusi saat bulan berkah pun telah menyebar dengan cepat. Bahkan rumor tambahan yang mengatakan jika sang Putri Musim Panas tidak akan mendapatkan pengampunan dari kuil pun menjadi pembicaraan hangat. Sampai-sampai Genevieve dan Fraksi Bangsawan risih akan hal tersebut. Apalagi, rumor-rumor kecil yang juga ikut bermunculan berhasil membuat telinga Putri Musim Semi panas. Rumor mengenai dirinya yang dianggap ingin menggulingkan takhta saudarinya sendiri.
Koran-koran hari itu berserakan di atas meja, beberapa halamannya ada yang jatuh ke atas karpet cokelat di bawah meja. Genevieve menyandarkan punggungnya ke kursi, sedangkan salah satu tangannya memegang kening. Posisi duduknya saat ini benar-benar tidak bisa dikatakan posisi duduk anggun. Lagi pula, ia tidak peduli toh tidak ada siapa pun di ruangan tersebut selain dirinya.
Genevieve mendengkus, lalu ia pun melirik jendela di samping kirinya. Dari jendela ruangan, matanya bisa melihat taman villa dan hilir mudik jalanan yang ramai di luar gerbang villanya. Saat ini, Genevieve berada di villa ayahnya di Capitol. Perempuan itu tidak punya waktu untuk kembali ke Spring Castle karena festival di depan mata. Ia juga tidak mau melewatkan rencana yang sudah ia rencanakan bersama Grand Elders dan para bangsawan lainnya.
Ketika mata indahnya itu melihat pintu gerbang villa terbuka dan kereta kuda hitam masuk, Genevieve lekas berdiri. Cepat-cepat ia merapikan bagian bawah gaunnya yang kusut, lalu rambut dan hiasannya. Setelah semuanya dirasa sudah rapi, Genevieve bergegas menuju lantai dasar untuk menyambut kedatangan seseorang.
Sementara itu di lantai dasar, butler villa menyambut seorang pria yang turun dari kereta kuda. Pria itu berambut cokelat dengan mata hijau yang serupa milik Genevieve. Pakaian yang didominasi warna hijau tua itu menunjukkan kesan bangsawan, lengkap dengan bordiran perak. Ia juga membawa walking stick dengan simbol keluarga tercetak di dekat kepala tongkat berbetuk kepala singa. Ia adalah kepala keluarga Springbloom, salah satu keluarga bangsawan elementalis Spring.
"Selamat datang kembali, Tuan Marquess," sapa butler seraya menunduk hormat.
"Genevieve ada di mana?" tanya Marquess Springbloom pada butler.
Sebelum butler sempat menjawab, Genevieve telah terlebih dahulu menyapa Marquess Springbloom. Perempuan itu langsung menghampiri pria tadi disertai senyuman yang menghiasi wajah, terlihat tulus meski sebenarnya ada lelah yang disembunyikan.
"Aku di sini, Ayah. Selamat datang kembali."
"Aku kira hari ini kau akan pergi ke suatu tempat," ujar Marquess yang langsung berjalan ke dalam villa.
"Untuk apa?" tanya Genevieve yang kini berusaha mengimbangi langkah.
Marquess Springbloom mengernyit, kemudian tersenyum. "Festival sebentar lagi, biasanya kau akan pergi ke saloon."
KAMU SEDANG MEMBACA
A Crown of Season
FantasíaGara-gara Kaira diculik oleh sekelompok Elf pedagang manusia, Anna jadi harus pergi ke Greina bersama Marrietta, Putri Musim Panas. Di tempat serupa dongeng itu, Anna malah menjadi buronan paling dicari karena wajahnya mirip Elizabeth, Putri Musim D...