Pertama dan Kembali (1)

745 17 8
                                    

Haaah (menghela nafas), Oki... Saat itu aku merasa sudah menemukan yang aku cari, tapi dia memutuskan untuk pergi. Setelah aku cari tau kepergiannya saat itu, ternyata alasannya adalah permasalahan keluarga yang cukup rumit. Dibalik keceriaannya ternyata dia menyimpan masalah sedalam itu. Seandainya dia memutuskan untuk tetap tinggal, apakah aku akan berbeda?

Cklik.. cklikk bbrrrtss (sfx nyalain rokok)

Haaahh (menghela nafas lagi), ada yang datang lalu pergi, sejak dulu beginilah cinta... (kok jadi Chu Patkai?). Ehh.. Tapi tunggu dulu, gak lama setelah itu ada yang datang kembali.

Setelah hari itu, dia benar-benar seolah menghilang. Suasana di kelaspun terasa berbeda, mungkin karena dia mood maker di kelas. Saat itu aku, jangan tanya lagi, rasanya seperti ada yang hilang. Sahabat yang baik, cantik, sefrequensi dan seseorang yang mungkin mampu memenuhi hasratku sudah hilang.

Hari libur kenaikan kelas telah tiba. Melihatku yang termenung terus, keluargaku memutuskan untuk pergi liburan selama dua hari ke sebuah villa di kota sebelah.

Kak Desi: "Dio, ayok cepetan kita udah mau berangkat"

Dio: "iya :("

Berangkatlah kami untuk liburan. Setelah perjalanan yang cukup panjang, akhirnya kami sampai di sebuah villa yang besar, bahkan cukup besar untuk satu keluarga. Tidak lama setelah itu sebuah mobil datang mendekat.

Cklek (sfx pintu mobil terbuka)

Turunlah seorang wanita cantik dari mobil itu. Ternyata dia adalah Kak Grace dan keluarganya. Keluarga kami mengundang keluarga Kak Grace untuk berlibur bersama. Saat itu Kak Grace yang kulihat tampak berbeda dengan Kak Grace yang dulu pernah kulihat. Dia menjadi sangat cantik dan imut, kulitnya putih, rambut panjang ikal yang terurai dan buah dadanya yang tampak indah dan pas dengan tubuhnya yang tinggi. Itu benar-benar pesona wanita menuju dewasa. Mungkin kakakku juga banyak berubah, bagi mereka yang tidak kenal kakakku mungkin melihatnya juga nampak cantik, tapi karena aku saudaranya aku melihatnya biasa saja. Saat itu keceriaanku sedikit kembali.

Kak Grace: "Aaahhhh.. Desi"

Kak Desi: "Ahhhhhh.. Grace"

Mmuach~ mmuaach~ :* (cipika cipiki)

Kak Grace: "Lama gak ketemu ya, gimana kabarmu?"

Kak Desi: "Yah gitulah hahhaha.. Kamu gimana?"

Kak Grace: "Sama hahhaha, tau kok derita mahasiswa tingkat akhir.. Ehh, siapa ini cowok ganteng? Dio yaa?"

Dio: "Iya kak, Kak Grace jadi cantik banget"

Kak Grace: "Bisa aja kamu.. hahahha aku jadi pangling sama kamu"

Karena lama tidak bertemu, dia memeluku. Pelukannya erat dan hangat, buah dadanya benar-benar menyentuh wajahku. Aromanya sangat wangi, sampai aku terangsang dengan pelukannya. Dia benar-benar masih menganggapku seperti anak kecil seperti dulu. (padahal emang bocil cuma nambah tua dikit) :P

Kak Desi: "Masuk yuk, dingin banget disini"

Kak Grace: "Yuk, kelamaan disini bisa masuk angin terus kentut-kentut aku, hahhaha"

Uhhuukk~ uhhukk~

Aku tersedak mendengar Kak Grace berkata seperti itu. Sesaat aku jadi semakin terangsang teringat kembali awal mula aku jadi punya kebiasaan seperti ini (Bab I). Semua akhirnya orang masuk kedalam villa, menata barang-barang di kamar masing-masing.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SnifferTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang