Maaf, untuk yang tak terhingga aku ucapkan kepada sang pembaca, Darelio.
Kali ini aku harus hilang, dari kamu, dan kamu juga harus menghilang, dari aku.
Bahkan sebanyak-banyaknya kata yang aku ukir untukmu, rasanya terasa kurang untuk menceritakan banyak cerita yang kita laluin bersama.
Sampai di titik ini, Rindu kita akan abadi di tahun ini, dan disini.
Aku ucapkan selamat tinggal, lagi, dan kali ini, aku sudah berjanji kepada diriku sendiri, aku tidak akan kembali lagi ke dunia dimana ada "kita" disana. Aku selesai.
Obrolan-obrolan kecil yang kita pernah laluin, aku harap, kita berdua bisa perlahan melupakan itu semua.
Janji-janji yang pernah kita buat, perlahan sudah mulai pudar di ingatanku, aku harap kamu juga begitu.
Hati yang terpecah belah, kini sudah utuh kembali.
Aku ikhlas lahir dan batin untuk melepaskanmu,
Aku ikhlas lahir dan batin untuk melupakanmu,
Aku ikhlas lahir dan batin untuk hilangnya semua kenangan manis yang sudah kita buat.
"Dek, percaya ga kalau kita bakal ketemu lagi? idk kapan"
Semoga, di lain waktu ya, di tahun berikut-berikutnya, atau di takdir lainnya, perasaan ku ke kamu memudar sekarang, namun jika nanti kita kembali lagi, dan kamu ingin aku lagi, kejar aku sekuat tenaga ya? aku akan berusaha mengembalikan perasaan ku yang hilang itu.
Namun jika nanti itu tidak terjadi, suatu saat nanti, ntah sore ataupun tengah malam, setelah semua aktivitasmu berakhir, kamu natap langit langit kamar dan kamu bakal sadar kalau kamu kehilangan satu bagian kecil dari diri kamu. Tapi percayalah, satu bagian kecil itu adalah aku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Game Over, the story telling
Ficción GeneralDarel, seseorang yang berhasil buat gue ngerasain, apa itu cinta, dia datang dengan segenap sihir lembutnya, yang berhasil buat gue jatuh sejatuh nya. Dalam dunia fana.