Vote, komen, and happy reading 🖤
.
.
Han, Seungmin dan Felix merajuk.Haechan dibuat pusing ketika ketiga temannya itu mendadak ngambek. Mereka masih tak terima soal fakta yang baru Haechan beberkan tadi siang. Ketiga orang itu merasa tak dibutuhkan karena selama ini Haechan bergerak sendirian. Mereka merasa tak tahu apa-apa.
Dan sekarang Haechan berusaha membujuk ketiga orang itu. Teman-temannya sedang berada di ruang latihan dance untuk melihat Seungmin latihan. Sedari tadi Haechan berusaha membujuk. Sebenarnya Haechan bukan tak percaya pada mereka, hanya saja ia takut terbongkar. Bukankah semakin sedikit yang tahu semakin bagus?
"Minnie.." Seungmin mengabaikan ia memilih berdiri dan memberi arahan pada anggotanya.
"Lixieee..." Oh ayolah, Felix malah pura-pura sibuk dengan ponselnya. Sekarang Haechan beralih ke arah Han.
"HANNIE.."
"Buset! Iya-iya nggak ngambek, tapi kesel. Argh Lo tuh kenapa suka bertindak sendirian sih Chan, kalau lo jadi sasaran bullyan secara fisik gimana?" Han, akhirnya yang merespon duluan karena teriakan Haechan itu menggema di ruang latihan. Felix yang melihat itu memilih ikut mendekat ke arah Haechan. Sedangkan Seungmin mendadak membubarkan anggota dance nya.
"Hehe, sayang Hannie."
"Jijik! Jangan Hannie Hannie lo," cibir Han.
"Cuy lo ngeselin, tapi gue juga kagum." Seungmin memilih ikut bergabung setelah anggotanya bubar, menyisakan mereka berempat.
"Maafin gue. Gue cuma pengin cari tahu semua sendiri. Karena ini kan masalah gue."
"Sembarangan kalo ngomong. Lo kalau punya masalah tugas kita lah buat bantuin." Felix emosi, tapi tak bisa benar-benar marah.
"Jadi lo beneran kakak kandung Jeongin? Kok marga kalian beda?" tanya Han heran. Harusnya Jeongin juga bermarga Seo bukan Yang.
"Duh gimana ya cara jelasinnya. Jadi intinya gue sama Jeje satu ayah tapi beda ibu. Daaaan ayah gue nggak selingkuh atau semacamnya, semuanya terjadi atas persetujuan bunda gue. Mama Jeje itu sakit dan yah udah berpulang." Mereka mengangguk paham dengan cerita Haechan.
"Jadi karena itu dari awal lo suka nanyain soal Jeongin. Terus apa yang terjadi sebenarnya sama Jeongin Chan?" tanya Felix. Pertanyaan itu justru membuat tatapan Haechan meredup, senyumnya yang tadi terpancar perlahan memudar.
"Chan, lo kenapa? Sorry pertanyaan kami bikin Lo sedih." Seungmin berujar merasa bersalah.
"Nggak, gue cuma masih nggak terima aja."
"Soal?" tanya Felix.
"Soal Jeje yang meninggal dengan cara gini."
"HAH!?"
Ketiga orang itu nyaris pingsan mendengar fakta yang baru saja Haechan beberkan. Pasalnya yang tadi saja masih mereka cerna dan sekarang mendadak mereka mendapati bahwa siswa yang hilang tanpa jejak itu nyatanya sudah tidak ada di dunia.
"Jadi--"
"Ya, gue kesini buat nyelidikin kematian Jeje. Hah.. sebenernya Jeje dinyatakan bunuh diri, tapi berbagai hasilnya mengarah pada pembullyan, gue pengin tahu apa aja yang udah dihadapin adik gue sendirian disini." Mereka bertiga kompak memeluk Haechan, ikut merasakan sakit dan kesedihan Haechan. Banyak hal yang berkecamuk dalam pikiran mereka, dan sayangnya tak bisa membantu banyak hal karena mereka tak terlalu mengenal sosok Jeongin secara personal.
Dan sekarang Haechan sudah membeberkan identitasnya, akan semakin sulit mencari informasi dari anggota gang populer.
"Maaf semua yang terjadi Chan. Kita nggak punya informasi apa-apa buat bantu lo." Felix merasa bersalah karena tak berguna saat-saat seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Puzzle Piece | Markhyuck
RandomBACA WARNING! Keisengan baru🙏 *** Kedatangan Seo Haechan sebagai murid baru di SMA Derlangsa. Tak ada yang istimewa, hanya saja ia menjadi pusat perhatian setelah terang-terangan menyatakan suka pada Mark Jung. Masalahnya cuma satu Haechan menginc...