5. A Doll

4.5K 409 158
                                    

Halo!!!!

Kangen mami nggak?

Sebelum membaca silahkan vote terlebih dulu!!!!
.
.
.
.
.
Happy reading❤️

•••••

Lenguhan pelan terdengar dari seorang gadis yang baru saja membuka mata. Tangannya terangkat, memegang kepalanya yang terasa berdenyut. Secara perlahan dia mulai mendudukkan dirinya sembari bersandar pada kepala ranjang.

Pandangannya mengedar, berusaha untuk mengenali ruangan asing yang tengah dia tempati. Gadis itu melihat kesana-kemari memandangi segala interior mewah yang berada dalam kamar ini. Kemegahan ruangan tampak begitu terpancar, tapi meski begitu tak bisa dipungkiri hawa mencekam turut dia rasakan.

Suasana mencekam itu terasa semakin nyata kala matanya menangkap keberadaan seorang pria dengan setelan hitamnya tengah duduk di sofa sembari memandang ke arahnya. Napasnya tercekat, jantungnya tanpa bisa dicegah mulai berdenyut sakit, alarm bahaya bertalu keras berdenging dalam kepalanya.

"Did you sleep well?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Did you sleep well?"

Gadis yang tak lain bernama Thalassa Skyleta tersebut mulai menelan ludah gugup. Pertanyaan itu terdengar sangat mengintimidasi. Bayang-bayang mengerikan yang dia alami secara perlahan mulai menghantam ingatannya. Dia memang tak memiliki kenangan indah dengan keluarganya, akan tetapi melihat kepala seseorang yang dia anggap sebagai ayah terputus dari tempatnya berhasil membuatnya nyaris gila.

Dia yakin jika pria ini tak memiliki belas kasih. Karena pada malam tadi dengan wajah tak berdosanya Luciano menyuruh dirinya untuk melihat kepala ayahnya yang telah terpisah dari tubuhnya, tentunya hal itu mengguncang jiwanya. Dia takut, dia tidak ingin menjadi korban selanjutnya. Dia harus pergi jauh dari sini, dia akan mencari jalan keluar secepatnya. Tapi sebelum itu, dia akan membebaskan ibu dan kakaknya terlebih dulu. Tidak mungkin dia pergi seorang diri dan meninggalkan keluarganya yang tersisa di dalam neraka ini. Thalassa tidak akan tega itu.

Meski keluarganya tak pernah berprilaku baik kepadanya, tapi tetap saja mereka adalah hal berharga yang dia miliki. Sebisa mungkin dia akan melindungi ibu dan kakaknya dengan baik.

Secara tak terduga Thalassa menjauhkan tubuhnya dengan cepat kala Luciano berada di depannya. Dia tidak berani mengangkat wajah, aura menyeramkan terasa begitu menguar dari Luciano.

"Pergi," ucapnya lirih.

"Pergi?" Luciano terkekeh pelan. Tangannya terulur membelai lembut pipi gadis di depannya. "Kau lupa mengenai hal yang telah kau sepakati semalam?"

Thalassa terdiam tak menjawab, tentu saja dia mengingat semuanya. Dia hanya tak memiliki keberanian lebih jauh untuk berada di sisi Luciano, pria ini benar-benar menyeramkan dengan auranya yang mencekam.

THE DEVIL'S PARADISE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang