NB.23

6.4K 854 8
                                    


Jennie pov.

Drrrtt..

Lili ❤️

Aku hanya mengabaikannya, suasana hatiku masih sangat buruk semenjak dua hari yang lalu Lisa mengatakan ingin resign.

Lisa menjelaskan kenapa dia resign, dia ingin menjalankan perusahaan yang di wariskan oleh mendiang Daddy nya, alasan lainnya juga karena tidak ingin di anggap remeh oleh kedua orang tua ku.

Seperti yang kalian ketahui Lisa adalah sekretaris ku dan Lisa tidak ingin dengan posisi itu dia jadi rendah di mata Eomma dan Appa.

Lisa ingin berdiri dengan kakinya sendiri, mengepakkan sayap selebar-lebarnya. Lisa ingin mencukupi dan memenuhi semua kebutuhan ku, menyenangkan ku dan membahagiakan ku di masa depan.

Bukannya tidak suka hanya saja aku tidak bisa berjauhan dengan kekasihku, aku sudah ketergantungan pada Lisa, rasanya menyiksa jika kami berjarak.

Tok.. tok

"Jennie-yaa buka pintunya, ayo makan nak" Eomma memanggilku.

"Tidak!" Teriakku.

Aku merajuk, memusuhi samua orang termasuk orang tua dan kekasihku sendiri, aku tidak mau makan dan menahan lapar sampai aku pingsan.

Aku tau ini hal yang bodoh tapi mau bagaimana lagi aku melakukan ini agar Lisa tidak jadi resign dan orang tua ku tidak meremehkan Lisa lagi.

"Ayolah Jennie kamu bisa sakit jika terus begini, buka pintunya eoh Appa mohon" bujuk Appa.

"Nini baby.. tolong buka pintunya aku sangat khawatir dengan mu. Kamu belum makan selama dua hari ini baby, please.." suara Lisa terdengar lirih.

"Aku merajuk! Ini semua salah Eomma dan Appa, jika saja kalian tidak meremehkan Lisa maka Lisa tidak akan mengundurkan diri dari kantor. Kamu juga Lisa, seharunya kamu tidak perlu mendengarkan ucapan Eomma dan Appa, kamu cukup fokus padaku, hanya padaku oke! Kamu tau sendiri aku tidak suka berjauhan denganmu t-tapi hikss kamu malah ingin pergi dariku.." aku menumpahkan tangisanku.

"Baby, aku tidak pergi, hanya meneruskan perusahaan yang telah di wariskan mendiang Daddy. Aku juga sudah berjanji pada Daddy untuk meneruskan perusahannya, dulu memang aku belum tertarik untuk menjadi pemimpin namun setelah memiliki mu aku sadar bahwa untuk membahagiakan mu butuh perjuangan yang besar. Jadi aku mohon pengertiannya baby, aku juga akan sering menemui mu dan meluangkan waktu ku untukmu. Buka pintunya baby, hemm"

"Hikss kamu akan sibuk seperti aku, pemimpin perusahaan akan sering bepergian untuk melakukan meeting"

"Aku janji sesibuk apapun aku, kamu tetap jadi yang utama bagiku, baby"

"Belum lagi kamu mempunyai sekertaris yang cantik, aku tidak mau hiks aku cemburu!"

"Tidak ada sekertaris yang cantik, kekasihku yang paling cantik sedunia. Aku akan mencari sekretaris yang lebih tua, jadi jangan khawatir hmm, sekarang buka pintunya baby aku sudah tidak sabar ingin memelukmu, kamu tau, aku sangat sangat merindukanmu.."

"Baby please"

Aku akhirnya luluh, bangkit dari tempat tidur sementara kepalaku terasa pusing seperti berkunang-kunang.

Ceklek

Aku membuka pintu dengan pelan.

"Hanya kekasihku yang boleh masuk"

Orang tua ku pasrah mempersilahkan Lisa masuk dengan nampan makanan di tangannya.

Aku langsung mengunci pintu begitu Lisa masuk ke kamarku.

"Huh.." Lisa menghela nafas melihatku, dia meletakkan nampan di atas meja kemudian langsung memeluk tubuhku.

"Aku sangat merindukanmu baby" Lisa menangkup pipiku kemudian mencium lama keningku.

Aku menutup mata menikmati ciuman tulusnya.

"Kamu kurang sehat baby, wajahmu pucat sekali. Makan ya habis itu minum obat" Lisa mengusap pipiku.

Setelah itu Lisa membawaku duduk di pangkuannya.

"Aku tidak selera makan" aku dengan lemah menyenderkan kepalaku di lehernya.

"Harus di paksa baby, sedikit juga tidak apa-apa yang penting perutmu terisi. Aku suapi ya"

Aku menggeleng lemah.

"Jangan paksa aku, aku hanya ingin tidur di peluk olehmu dan sayang.. kenapa wajahmu jadi ada dua?" Aku mengedipkan mata berkali-kali memperjelas penglihatan ku, bukannya jelas malah terlihat semakin banyak bayangan wajah Lisa.

"Dua bagiamana?"

Dan sekarang suara Lisa malah terdengar samar, penglihatan ku mulai berputar sebelum semuanya berubah menjadi gelap.

"Jennie!"

•••

Tbc

21/04/24

Ngambeknya nona bos bukan main-main 😎

Vote komen lanjut.

nona bos [Jenlisa]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang