intro

452 15 0
                                    

SMA Nusantara,
09.11

"Pak Ekoo, Bapak kok kelihatannya ganteng banget ya hari ini?" Terlihat seseorang yang mengenakan seragam SMA Nusantara sedang berbicara dengan satpam yang berada di depan gerbang sekolah tersebut.

Yang disebut Pak Eko itu segera mendengus, "Halah, kamu Ron gak usah banyak ngomong! Tidak akan saya bukain gerbangnya, kebiasaan banget kamu telat."

"Please Pak.. tadi kucing saya melahirkan jadi saya harus bantuin dulu, kasihan Pak kalo ga dibantuin nanti ga jadi punya anak." Rony berusaha sekuat tenaga memelaskan mukanya agar Pak Eko luluh.

"Kemarin bukannya kamu bilang kucing kamu kabur terus jadi telat karena cari kucingnya dulu?" Pak Eko mengangkat alisnya. "Ya itu udah ketemu Pak, sekarang dia mau punya anak. Kalo Bapak ga bukain gerbang buat saya, berarti Bapak ga berkeprihewanan!" Rony pun sudah kehabisan akal untuk membujuk Pak Eko.

Tiba-tiba terdengar suara tawa di belakangnya. "Eh Neng Salma. Dispen lagi ya hari ini?" tanya Pak Eko mengalihkan pandangannya dari Rony. "Iya Pak, ini surat izinnya ya. Tadi saya ngurus berkas lomba yang harus dikirim hari ini," ujar seseorang yang diketahui bernama Salma itu. "Yaudah sok masuk sini," ucap Pak Eko sambil menerima surat Salma.

"Pak itu dia dibukain. Saya juga masuk ya sekalian." Tanpa menunggu jawaban, Rony segera lari masuk ke dalam sekolahnya tersebut. Pak Eko yang sudah hafal perilaku Rony hanya bisa geleng-geleng kepala. "Weh! Kurang ajar banget lu masuk gitu aja," Salma menyebut dengan kesal. "Yauda sih sekalian, makasi by the way," ucap Rony dengan santai.

"Nama lu siapa?" tanya Salma. "Rony. Gue udah tau nama lo kok. Yang sering ikut lomba itu kan?" jawab Rony panjang lebar. "Ya makasih gue emang dikenal sih." ucap Salma dengan nada bercanda. "Dih." "Yaudah gue masuk kelas dulu ya." Dengan Salma berbicara seperti itu, percakapan mereka untuk pertama kalinya berakhir.

"Asik juga tu orang, ga nyangka kirain orangnya sombong" Begitulah kira-kira isi pikiran Rony.

Rony pun dengan gampang menyelinap ke dalam kelasnya memakai cara tidak membawa tasnya dan menitipkan ke ibu kantin.

"Woi kemana aja lu sat? Daritadi gua cariin juga," ujar Paul, teman dekat Rony. "Ya biasalah lu juga tau. Ini kita disuruh ngapain sama Bu Ocha?" tanya Rony. "Dramus anjay. Males banget mana kelompoknya dibagi se-angkatan pula," keluh Paul.

"Hah seangkatan?? Gila mana gua kenal cok." Paul hanya mengedikkan bahunya. "Ya itung-itung ngelatih suara lah Ron." Yang disebut namanya itu hanya berdecih tidak peduli. "Ga ngurusin itu lagi lah."

"Pengumuman kelompok kalian nanti ya saat istirahat kedua akan ditempel di mading. Tolong langsung koordinasikan dengan teman satu kelompok mengingat deadline acaranya 2 bulan lagi. Oh iya bakal ada kejutan di akhir untuk pemenangnya." Dengan pengumuman itu, berakhir pula kelas Kesenian hari ini.

~~~

Hii, welcome!! semoga enjoy yaa untuk intro ini. Jadi ini bakalan jd cerita groupchat untuk anak idol XII + (terutama) panaroma yang disatukan dengan tugas dramus seangkatannya itu. Chapter format groupchatnya bakal ada next part + seterusnya (narrative chapter ini hanya untuk perkenalan dan mungkin kalo ada kasus spesial hehe) n jangan lupa vommentsnya kalau sukaa yaa thankyouu🩷

J

funtastic four [a panaroma groupchat] idol xiiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang