25 - Hilang Kendali

245 30 13
                                    


- Happy Reading -

🥀



Lya menatap pantulan dirinya di depan kaca. Setelah semalam berhasil menolak ajakan Jimin untuk pulang ke rumah, Lya memutuskan pagi ini pergi menemui Namjoon.

Sebagai seorang wanita, Lya tentu memiliki feeling yang kuat. Sesekali ia mengusap perutnya. Pagi tadi saat bangun tidur ia kembali merasakan nyeri di bagian perut bawah.

Lya menarik napas panjang sebanyak dua kali sebelum akhirnya benar-benar memutuskan masuk ke dalam ruangan Namjoon.

"Kak Nam ..." Ucap Lya ketika sebagian tubuhnya berhasil masuk setelah ia membuka pintu.

"Masuk Lee," Namjoon langsung berdiri dan memeluk Lya sebelum menarik kursi untuk Lya duduki. "Bagaimana kabarmu?"

"Aku baik kak."

"Mana suamimu? Kenapa pergi sendiri?" Namjoon memakai kacamata yang tadi ia letakkan di atas meja.

Lya menggeleng, "Jimin sedang bekerja kak."

Untuk beberapa saat Lya terdiam sebelum menghembuakan napas panjang. "Kak ... Bisa memeriksaku?"

"Kenapa?" Namjoon nampak panik dengan keadaan Lya. "Kepalamu sakit lagi?"

Lya menggeleng lemah. "S--sepertinya aku ..." Lya menggigit bibir bawahnya, "A--aku ... Aku hamil kak ..."

"Wooaah ... Selamat Lee ... Aku ikut senang."

Namjoon yang awalnya tersenyum senang seketika terdiam dan senyumnya luntur dengan cepat ketika menyadari bahwa pasiennya tidak bahagia seperti dirinya.

"Ada apa Lee? Apa ada yang salah?" Namjoon membetulkan letak kacamatanya.

"Hei ... Lee ..." Dokter muda itu lantas menggeser kotak tissue hingga berada di depan Lya.

"Rumit kak ... Semua terasa rumit untukku."

Namjoon meletakkan tangannya di atas punggung tangan Lya lalu menepuknya dengan lembut.

"Tenang Lee ... Kau bisa cerita padaku. Pelan-pelan saja." Namjon masih menepuk lembut untuk menenangkan Lya yang saat ini mulai menangis tanpa ia tahan.

"Darimana aku harus cerita kak? Aku yakin kau sudah mengerti maksudku," Lya menarik satu tissue untuk ia usapkan di kedua pipinya yang basah. "Tentangku, keluargaku, juga tentang ... Dokter Kim ... Aku yakin kau sudah tau." Lya menunduk dengan begitu dalam.

"Bahkan mungkin ... Kau lebih mengerti daripada aku sendiri."

Namjoon terdiam. Apa yang dikatakan Lya adalah benar. Ia kembali menatap Lya dengan pandangan sendu.

"Jangan menatapku seperti itu kak. Jangan mengasihaniku, nanti aku semakin sedih. Aku baik-baik saja." Lya menyandarkan punggungnya saat merasakan perutnya kembali nyeri.

"Kau harusnya pergi ke dokter kandungan Lee, bukan kemari." Namjoon beranjak dari duduknya lalu membawa Lya ke ruangan yang lain dimana terdapat satu ranjang dan satu perawat yang sedang menunggu mereka.

"Aku hanya percaya kak Nam," sahut Lya saat ia mulai membaringkan tubuhnya.

Namjoon mulai memeriksa kesehatan Lya. Sesekali Namjoon menggeleng dan berdecak yang membuat Lya ikut tersenyum. "Aku sehat kan?"

"Sehat apanya? Perbaiki pola makanmu Lee. Minta pada suamimu agar menyiapkan makanan yang sehat. Ayo aku antar bertemu dokter Yuna."

Namjoon sudah melepas stetoskop dan melepas jubah putihnya. Ia menunggu Lya masih memakai sepatunya.

PARK & LEETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang