Dirinya sangat lelah dan mengantuk, namun ia harus tetap terjaga. Beberapa orang yang berada di ruangan ini terlelap dan sisanya masih melayani diluar ruangan.
"Sedikit lagi sakura, kau akan bisa keluar dari sini." Ujarnya dalam hati.
Tiba-tiba lampu padam, keto sudah memberikan tanda. Inilah saatnya ia keluar dari tempat ini. Ia berjalan menuju meja rias yang berada dibelakang dan mencari lorong sempit yang dikatakan keto. Tapi dimana lorong itu.
Ia menyibak tirai yang berada disebelah meja rias, dan ternyata benar ada sebuah lorong kecil yang sempit.
Untuk ukuran seusianya mungkin ini tidak terlalu sempit, namun bagaimana jika ia kehabisan udara di dalam sana. Tidak lucu jika ia ditemukan meninggal di dalam lorong sempit itu.
Ia tidak bisa terlalu berpikir lama-lama, lampunya pasti sedikit lagi akan menyala.
Tiba-tiba seorang gadis yang mungkin diatas 6 tahun darinya dengan rambut pirangnya menghampirinya. Ia kaget rencananya ketauan.
"Cepatlah sebelum lampunya menyala kembali, gadis pink" ujarnya, sakura kaget ternyata gadis ini juga membantunya.
"Namamu sakura kan? Aku Temari, sabaku Temari. Jika kau sudah keluar dari sini, aku berharap kau bisa bertemu adik ku gaara. Bocah yang mungkin seusia dirimu, dengan rambut bewarna merah. Beritahu dia kalau aku berada ditempat ini, Hameto kedai" Temari mendorong sakura, menyuruhnya untuk cepat masuk kedalam lorong.
"Tunggu Temari, ikutlah denganku. Kau bisa melarikan diri bersamaku". Cegah sakura saat ia dipaksa masuk.
"Tidak bisa sakura, lorong itu tidak muat denganku dan aku juga takut dengan kegelapan. Kumohon cepatlah dan bertemulah dengan gaara".
"Baiklah hati-hati Temari, dan terima kasih telah membantuku. Aku akan segera bertemu dengan gaara, dan memberitahunya jika kau disini." Sakura akhirnya masuk kedalam lorong ini dengan merangkak.
Temari yang melihat itu, segera merapihkan tirai dan meja rias yang di sana. Tibalah lampu yang tadinya padam menyala kembali.
"Sakura, semoga kau selamat"
Keto masuk kedalam ruangan dan langsung menghampiri Temari.
"Nona muda, bagaimana? Apakah gadis itu sudah keluar dari sini?."
"Sudah, aku harap dia bertemu gaara. Para prajurit istana sebentar lagi pasti akan datang kemari".
"Seharusnya anda tidak perlu repot-repot untuk menangani kasus ini, nona muda."
"Sudah seharusnya aku terlihat berguna dimata yang mulia raja dan ratu".
"Yahh... lagipula tempat ini memang harus segera dihancurkan, merusak nama sunagakure saja."
>.<>.<>.<>.<>.<>.<
Lorong ini sangat gelap, beruntung pasokan udara dia masih ada. Namun sampai kapan ini selesai? Keburu dia kehabisan nafas. Itu...ada cahaya diujung lorong sempit ini.
Tiba ia sampai di ujung lorong itu. Saat ia ingin keluar, ia dikagetkan dengan seseorang.
"AKKKKKKHHHH" teriaknya. Mengundang raut kebingungan dari seseorang bocah laki-laki dengan rambut merahnya.
"Ada apa denganmu? Cepatlah keluar, kau bisa kehabisan nafas." Gaara menjulurkan tangannya untuk membantu sakura keluar.
"Kau bukan anggota dari tempat ini kan?" Ragu sakura.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crying In Silence
Roman d'amour[Sasusaku] Menjadi anak yatim piatu di usianya yang baru menginjak 10 tahun, membuat ia kehilangan arah dalam kehidupan. Keluarga dari pihak ayah maupun ibunya tidak ingin merawatnya. Hingga, keputusan keluarganya dengan menjual dirinya adalah sebua...