Minho bangun pagi tak seperti biasanya, dia merasa takut jika terlihat malas di depan sang mertua. Kini perlahan Minho berjalan ke dapur ketika mendengar suara memasak dari sana.
"Minho? Kenapa bangun sangat pagi?" Tanyanya terkejut. Minho terlahan menyunggingkan senyuman manisnya pada ibu Chan. Dia sebenarnya agak grogi dan malu.
Wanita itu menatap tubuh Minho agak terkejut, dia pun tapi langsung tersenyum dengan lembut. Senyumanya sama seperti Chan.
"Kau lucu sekali dengan pakaian itu, seperti perut mu tengah meledak karena pakaian yang kecil" katanya. Minho terdiam, dia tak membawa pakaian lain dan lupa meminjam beberapa pakaian suaminya.
"Minho aku memuji mu, ayo ke sini bantu aku" katanya gemas. Minho pun mendekat berjalan menuju ke sana.
"Aigoo kau sangat kurus, aku akan membuat badan mu melebar saat seminggu tinggal di sini" katanya mencubit pipi Minho. Pria manis itu mulai tegang, dia pun mengangguk perlahan.
Entah bagaimana ibu Chan seperti cocok dengan Minho. Wanita itu walaupun sudah tua tapi dia tahu gaya anak muda sekarang. Dia pun tak pernah marah atau merasa tidak nyaman saat Minho memakai pakaian minim memperlihatkan perutnya.
"Aku juga dulu saat muda seperti itu, saat melihat mu aku jadi ingat masa muda ku" katanya menatap Minho yang duduk di depannya tengah makan.
"Tapi karena tua, hmm aku juga harus tahu diri. Tidak masalah Minho, aku tidak marah kau memakai pakaian apapun jika di dalam rumah" katanya. Minho mengangguk perlahan sembari makan dengan lahap.
Minho melangkahkan kakinya pada jalan setapak yang menjadi batas antara kebun apel dan kebun jeruk mereka. Suasana sangat cerah hari ini, Ibu Chan mengatakan jika suasana seperti ini datang mungkin nanti akan turun hujan lebat.
Dirinya hanya mengangguk mendengarkan apapun yang mertuanya katakan. Saat bertemu dengan orang desa dirinya langkah memperkenalkan Minho sebagai menantunya dan juga istri dari anak bungsunya Chan.
Semua orang memuji Minho yang mungil dan manis. Mereka pun juga sangat senang saat melihat perut buncit Minho yang kini ditutupi oleh sweter milik sang ayah ketika masih remaja.
_______
Minho perlahan terbangun ketika mendengar di luar tempat tidur seperti ada yang masih. Sembari menguap dan mengucek kedua matanya, nampak seseorang wanita paruh baya datang dengan sarapan untuk dirinya.
"Ibu?" Tanya Minho langsung berlari bangun dengan panik. Rupanya sudah jam 9 pagi, bisa-bisanya dia bangun telat. Melihat Minho seperti itu ibu Chan terkekeh sembari duduk di depannya.
"Ayo makanlah, kau pasti sudah lapar" ucapnya. Minho sangat tidak enak, dia seperti ratu di sini. Dengan agak segan dirinya kini mengambil semangkuk bubur penuh dengan lauk itu. Tak lupa wanita itu membuatkan Minho susu.
KAMU SEDANG MEMBACA
INDEKOS [Banginho] ✔️
FanficWAJIB FOLLOW AKUN AUTHOR SEBELUM MEMBACA !!! Bang Chan adalah seorang polisi junior yang ditugaskan pada tempat pertamanya di bagian selatan kota Seoul. Muda berumur 26 tahunan itu berasal dari desa. Karena jauh dari rumah, dia pun memutuskan untuk...