fikawashere proudly presents,
#onepiece fanfiction - #lunami 🔞
it is the story of how luffy and nami became friends with benefits.
disclaimer
1. all characters belong to eiichiro oda.
2. all pictures belong to the rightful owner.
3. it is 100% fict...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
———
contains: graphic sex scene, harsh words, local porn words.
tags: pillow humping, teasing, lots of kisses, handjob, dirty talk, praising, clitoris stimulation, fingering, cunnilingus, overstimulation, cum eating, unprotected vaginal sex (spooning), neck kissing.
———
"luffy ... masukkin, gatel banget."
"nami."
"hngh—! jangan digesek terus."
"liat gua."
mata nami tiba-tiba terbuka lebar.
tepat ketika penis luffy hampir memasuki tubuhnya.
dengan napas memburu dan rambut tersebar ke segala arah, nami kembali memejamkan matanya.
namun, di detik kegelapan melahap cahaya, serpihan mimpi panas itu terlintas di benaknya seperti gulungan film.
sambil mengembuskan napas kasar, nami mengusap wajahnya dan membuka matanya lagi. ia bahkan tidak bisa mengabaikan rasa basah yang—terlalu—familiar di bagian selatan tubuhnya.
lagi-lagi.
ini adalah ketiga kalinya dalam seminggu nami bermimpi disetubuhi oleh sahabatnya itu.
ia tidak mengerti apa yang membuat luffy terus muncul sebagai karakter utama dalam mimpi panasnya.
nami tahu betul bahwa tubuhnya mendambakan seks setelah menghindari hubungan intim dengan lawan jenis selama beberapa tahun terakhir.
tapi kenapa luffy?
satu-satunya yang ia izinkan berada di lingkaran kecilnya?
ia bisa saja memimpikan orang asing yang wajahnya akan terlupakan begitu ia bangun.
jadi kenapa luffy?
bayangan tak senonoh yang melekat di benaknya membuat rasa tidak nyaman muncul di lubuk hatinya setiap kali harus berinteraksi dengan sahabatnya itu.
setiap malam sebelum tidur, nami akan berbaring di tempat tidur sambil mengingat hal-hal menyenangkan yang mereka lakukan dalam mimpinya. ia bahkan tanpa sadar beberapa kali mencuri pandang ke selangkangan luffy.
meski begitu, nami sangat menghargai persahabatannya dengan luffy. bagaimanapun juga, mereka adalah teman pertama satu sama lain sejak pertama kali menginjakkan kaki di kampus.
luffy tidak mungkin memikirkan hal yang sama dengannya.
oleh karena itu, hanya ada satu cara untuk memenuhi kebutuhan seksualnya.
dengan helaan napas berat, nami melirik jam dinding yang tergantung di dinding kamarnya.
jam menunjukkan pukul tujuh lewat empat puluh lima menit. masih ada waktu lima belas menit untuk menuntaskan hasratnya. lagi pula, luffy tidak akan datang tepat waktu.
