Sudah satu minggu Aldo kini bekerja sebagai pengantar makanan di sebuah restoran,selama tujuh hari itu waktunya dengan Ashel harus terbagi namun selama bekerja dia tidak pernah absen untuk mengantar Ashel ke sekolah dan setelahnya dia akan langsung berangkat bekerja,pertemuan mereka hanya akan terjadi di waktu pagi saja ketika mengantar Ashel kesekolah, karena jam pulang kerja Aldo selalu di malam hari dan tidak memungkin untuk mereka bertemu karena pastinya Aldo sudah sangat kelelahan setelah seharian bekerja dan untungnya Ashel bisa bersikap dewasa dan memaklumi kesibukan kekasihnya sekarang, namun sebisa mungkin Aldo selalu menyempatkan untuk memberi kabar ketika dia sedang rehat saat bekerja
Karena ini malam minggu,setelah pulang bekerja Aldo menyempatkan untuk menemui Ashel di rumahnya karena Indah mengundangnya untuk makan malam bersama dan kini mereka tengah berkumpul di meja makan bersama dengan Axel pastinya
"Besok libur dong Do?" Tanya Indah
"Besok aku masih harus kerja setengah hari tante"
"Tuh kan mom sekarang dia sibuk,hari minggu aja masih harus kerja" Ucap Ashel yang sedikit kecewa karena tadinya dia ingin pergi liburan seharian dengan Aldo,namun rencananya harus pupus setelah Aldo memberi tahunya tadi siang lewat pesan singkat,jika dia masih harus bekerja di hari Minggu walaupun setengah hari
"Kita bisa kok pergi main setelah aku pulang kerja"
"Gak mau ah,kasian kamu pasti cape"
"Iya jangan Aldo,lebih baik setelah pulang kerja besok kamu pake untuk istirahat dan kamu juga boleh kok kesini lagi buat temenin Ashel" Tutur Indah
"Iya,besok kamu kesini lagi ya,kita seharian di sini aku mau ngobrol banyak sama kamu"
"Iya Shel,aku usahain"
"Harus"
"Iya"
"Kerja rodi,tapi tetep miskin"tiba-tiba kalimat yang terucap dari mulut Axel membuat ketiganya terdiam,mereka bertiga sontak menatap Axel yang tiba-tiba pergi dari meja makan setelah menyelesaikan makan malamnya
"Jaga ucapan kamu ya Axel!!" Bentak Ashel namun adiknya tidak menghiraukannya dan memilih keluar dari rumah
"Maaf ya sayang" Ucap Ashel yang merasa malu dan tidak enak kepada Aldo atas sikap adiknya
"Gak apa-apa" Balas Aldo yang berusaha tersenyum namun di dalam hatinya dia benar-benar marah karena merasa di rendahkan oleh anak kecil,bahkan di bawah meja tangannya sudah mengepal ingin sekali menghajar Axel saat itu juga
"Tante minta maaf ya nak Aldo atas sikap Axel,sebetar ya tante susul dulu Axel"
"Iya tante" Setelah Indah berjalan keluar untuk menghampiri Axel, di meja makan Ashel buru-buru menggenggam tangan Aldo karena dia masih tidak menyangka jika Axel akan mengucapkan kata itu dan pastinya kalimat itu membuat Aldo terluka
"Aku benar-benar minta maaf ya sayang,aku gak nyangka Axel bisa ngomong kaya gitu"
"Gak apa-apa Shel,dia ngomong ada benernya kok,aku kan udah bilang dari awal ketemu adik kamu gak suka sama aku"
"Tapi apa alesannya?aneh dah tuh anak,awas aja nanti aku bakal kasih pelajaran"
"Udah lah gak usah di perpanjang"
Sementara itu di luar...
"Kenapa kamu tadi ngomong kaya gitu sama kak Aldo?apa pernah mommy ngajarin hal yang gak sopan kaya gitu?"
"Emang dia miskin kan?aku yakin dia deketin kak Ashel karen uang bukan cinta"
"AXELLL!!!!" bentak Indah hingga membuat suaranya terdengar ke dalam rumah yang di dengar oleh Aldo dan juga Ashel
"Bentar ya sayang,aku nyamperin dulu mommy"Ashel pun berlari keluar mengahampiri ibu dan adiknya
"Kenapa mom?"
"Ini adik kamu,gak tau bergaul sama siapa?omongan dia benar-benar gak ada sopan santunnya sekarang!"ucap Indah penuh penekanan sementara tatapannya masih tajam menatap putra bungsunya
"Kamu kenapa sih bisa ngomong kaya gitu ke Aldo?kalopun kamu gak suka sama dia, apa alasannya Axel?apa pernah dia buat salah sama kamu?kalian bertemu aja baru 3 kali,dan selama tiga kali itu juga Aldo gak pernah bikin kesalahan kan?"
"Terus aja belain dia"
"Aku belain karena emang Aldo gak salah"
"Di tambah emang lu bucin sama dia,liat aja suatu saat juga dia bakal bikin lu kecewa"Axel segera mengendarai motornya dan pergi meninggalkan ibu dan kakaknya
"Ya tuhan,ada apa sama anak itu?kenapa dia bisa berubah seperti itu"Ashel segera memeluk Indah yang saat ini sudah menangis gara-gara sikap Axel yang sangat berubah padahal sebelum pindah,Axel adalah anak yang baik dan penurut bahkan berucap kata yang tidak sopan baru kali ini di lakukannya
"Udah yuk mom kita masuk,kasian Aldo di tinggal"
"Iya sayang"namun ketika mereka berbalik Aldo lebih dulu mengampiri mereka,tanpa mereka sadari ternyata sedari tadi Aldo mendengar percakapan ketiganya. Aldo benar-benar merasa bersalah karena dengan kehadirannya membuat keributan di keluarga kecil itu,namun yang ingin Aldo lakukan sekarang adalah menghajar Axel,dia benar-benar ingin memberikan pelajaran kepada bocah SMA itu
"Sayang kamu mau kemana?"
"Aku harus pulang Shel,udah malem juga besok kan aku harus kerja"
"Aldo tolong maafin Axel ya nak,tante juga gak nyangka Axel bisa bicara seperti itu,tolong maafin dia ya"
"Iya tante gak apa-apa kok,aku maklumin"
"Besok pulang kerja kamu kesini lagi ya,jangan pundung"
"Iya Shel,yaudah ya aku pulang.. Aku pulang ya tante"
"Iya sayang"setelah mencium telapak tangan Indah,Aldo segera menaiki motor matic yang terparkir tidak jauh dari mereka berdiri,dan motorpun melaju meninggalkan keduanya
Setelah lima menit perjalanan,tiba-tiba ada sebuah motor sport mengikutinya dari belakang,dan akhirnya dia menyalip dan menghadang laju motor Aldo. Seketika Aldo menghentika motornya dan menatap laki-laki yang masih duduk di atas motor berwarna hitam dan ternyata itu adalah Axel
"Kebetulan lu ngikutin gue,turun lu!"Tanpa rasa takut,Axel turun dari motor dan Aldo berjalan perlahan mendekatinya
"Maksud lu apaan tadi ngomong kaya gitu?keren lu begitu?"
"Kenapa?gak terima?emang itu kenyataannya kan?"
"Gue gak tau asal mula lu gak suka sama gue karena apa?tiba-tiba gue di benci sama bocah ingusan yang sok savage kaya lu,padahal di mata gue,lu cuma anak kecil yang masih berlindung di ketiak emaknya"karena emosi yang sudah memuncak,Axel pun segera melayangkan pukulan namun dengan mudah Aldo bisa menghindari dan berbalik kini Axel yang mendapat pukulan keras di wajahnya,tidak cukup sekali Aldo menarik kerah baju Axel dan memberikan pukulan yang lebih keras,dia benar-benar melampiaskan amarahnya yang sudah di tahan sejak tadi
Axel tersungkur jatuh di atas aspal,dan kali ini Aldo menendang perut Axel hingga membuat remaja itu merintih kesakitan dan memegangi dengan kedua tangannya
Aldo masih berdiri dan mengatur nafasnya,dia terus menatap Axel tanpa rasa iba sedikitpun,kini dia pun berjongkok dan kembali menarik kerah baju Axel
"Cuma segini kemampuan lu?AYOK HAJAR GUE BANGSAT!!!!"Axel benar-benar tidak berdaya tubuhnya sudah lemas bahkan dia masih memejamkan matanya karena perutnya benar-benar terasa sakit dan mulas
"Bacot doang di gedein,ternyata kemampuan setara cewek!!,denger ya!gak usah halangi gue pacaran sama kakak lu,gue paling gak suka sama orang yang ikut campur,dan inget kalo sampe lu ngadu sama nyokap atau kakak lu,gue bakal ngehajar lu lebih dari ini"Aldo pun menghempaskan tubuh Axel dan segera pergi dari tempat yang cukup sepi itu meninggalkan Axel yang masih terbaring di sana
KAMU SEDANG MEMBACA
ashel&rinjani
Teen Fictionmungkin untuk sebagian orang,di cintai begitu hebat adalah sebuah anugerah bukan?... tapi perasaan dan pandanganku masih abu-abu akan hal itu.. aku masih butuh waktu untuk menyeimbangkan rasa cinta yang begitu besar yang dia berikan..entahlah kadang...