[END] Skema Keturunan Resmi

Bab 136-140

136: Masing-masing Punya Idenya Sendiri

Xiao Jinglin melirik ketiga pria yang muncul tiba-tiba dan menyapa mereka dengan anggukan. Dia tidak menyembunyikan batang bambu di tangannya untuk menghancurkan barang bukti seperti yang dilakukan Nona Wu. Sebaliknya, dia merentangkannya ke sungai dan menangkap wanita tukang perahu yang sudah dipukuli itu.

Pertarungan telah selesai, tetapi situasinya masih canggung. Satu-satunya suara yang terdengar hanyalah gemericik air dan wanita perahu yang terengah-engah.

Xiao Jingyue, yang berdiri di jembatan untuk menyaksikan kesenangan itu, mengalihkan pandangannya ke wajah kedua putra Keluarga Yun. Kemudian matanya tertuju pada wajah pemuda lain yang tampak asing, ujung mulutnya terangkat, “Kenapa kamu ada di sini? Siapa ini?"

Kerumunan juga mengarahkan pandangan mereka pada pendatang baru. Wajahnya jernih, sikapnya menunjukkan keanggunan dan kemalasan yang biasa terlihat pada pria bangsawan, dan meskipun pakaian di tubuhnya tidak cantik, kualitas kainnya bagus. Dia harus menjadi tuan muda dari keluarga terkemuka.

Namun, sebagian besar tuan muda dari keluarga terkenal di Kota Yunyang dan bahkan seluruh Yanbei saling kenal, tetapi tidak ada yang pernah melihat tuan muda yang baru saja muncul bersama saudara Keluarga Yun sebelumnya.

Ketika pemuda itu melihat orang banyak memandangnya, senyum cerah muncul di wajahnya, sepasang lesung pipit sedikit terlihat di pipinya.

“Saya Lei Zhen, saya datang dari Jiangnan belum lama ini.”

“Lei?” Xiao Jingyue mengamati Lei Zhen dan mengelus dagunya sambil berpikir keras.

Yun Wenfang mendengus dan melirik ke arah Xiao Jingyue, “Dia adalah adik laki-laki Lei Ting. Tuan Muda Ketiga Xiao juga harus mengenali saudaranya.”

Xiao Jingyue tiba-tiba menyadari dan menganggukkan kepalanya, “Itulah mengapa dia terlihat familiar, jadi kamu adalah putra dari keluarga Lei.”

Pria muda itu menyeringai ketika dia melihat semua orang membicarakannya, dan membungkuk kepada mereka.

“Keluarga Lei, salah satu keluarga tua di Yanbei yang pindah ke selatan saat itu?” Nona Wu akhirnya menemukan kesempatan untuk menyela. Dia dengan penasaran menangkap Lei Zhen beberapa kali, “Bukankah mereka mengatakan bahwa Keluarga Lei bertemu dengan Tentara Khitan ketika mereka pindah ke selatan dan seluruh klan mereka dibunuh oleh orang Khitan? Bagaimana Keluarga Lei lainnya muncul?”

Lei Zhen tidak keberatan dia berbicara secara langsung dan menjelaskan dengan sikap yang baik, “Kakek buyutku jatuh sakit dalam perjalanan ke selatan, jadi dia tidak pergi bersama Keluarga Lei. Sebaliknya, dia melakukan perjalanan dua hari lebih lambat dari orang lain. Pada saat dia menyusul, anggota Keluarga Lei sudah…” Meskipun waktu telah berlalu, mata pemuda itu masih terlihat sedikit suram. Bagaimanapun, itu adalah darah dan kesedihan keluarganya sendiri. 

Yun Wenting mengulurkan tangan dan menepuk pundaknya. Lei Zhen mengangguk dan membalas senyumannya untuk menunjukkan bahwa dia baik-baik saja.

Saat itu, Keluarga Lei adalah salah satu keluarga terbesar dan tertua di Yanbei. Orang bijak dan pejabat pengadilan tinggi yang tak terhitung jumlahnya telah keluar dari klan Lei, dan bahkan Keluarga Yun, yang sekarang dikenal sebagai keluarga nomor satu di Yanbei, tidak mampu bersaing dengannya.