17

295 19 0
                                    

malam pun tiba,kini Mala dan Rakha sedang berada di kamar
"Rakha bosen nggak"tanya Mala
"kenapa mau jalan jalan"tanya Rakha
"heem"
"yaudah siap siap gih,aku tunggu dibawah"ucap Rakha
"ok"ucap mala
setelah siap mereka menaiki motor dan meninggalkan pekarangan rumah
"kita mau kemana"tanya Mala berteriak karena angin
"udah ikut aja nanti juga tau kok"ucap Rakha ikut berteriak
Mala semakin mengeratkan pelukannya karena jalan sepi
setelah 10 menit akhirnya mereka sampai di taman kencana
"udah sampe"ucap Rakha
Mala turun dari motor dan melihat lihat taman tersebut
"Bagus kha"ucap Mala
"bukan ini tempatnya"ucap Rakha
"terus dimana"ucap mala
"sini ikut aku"ucap Rakha lalu menggandeng tangan Mala
Rakha mengajak Mala kesebuah rumah pohon
"nah udah sampe"ucap Rakha
"wih rumah pohon"ucap Mala berbinar
"kita masuk yuk"ucap Rakha dan diangguki Mala
"ini punya dragon boy ya"tanya Mala pasalnya ia melihat nama dragon boy di pintu dan juga ia melihat foto foto dragon boy di dalam rumah pohon itu
"iya,ini punya kita ber 4,buat nongkrong sebelum markas di buat"ucap Rakha
"kita keluar yuk, pemandangannya bagus"ucap Rakha
"ayok"ucap Mala menarik Rakha keluar
setelah sampai didepan Mala terpana melihat rumah rumah yang di kelilingi lampu warna-warni.
"sini duduk"ucap Rakha menepuk pahanya
"duduk situ"tanyanya takut pasalnya Rakha tidak pernah memangkunya
"iya,sini"ucap Rakha menarik pelan tangan Mala
setelah duduk Rakha memeluk Mala dari belakang lalu menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Mala
"kamu wangi banget sih, bikin candu tau nggak"ucap Rakha menghirup aroma bubble gum dari Mala
"rakh geli ih"ucap Mala
"kamu nggak mau liat pemandangan tuh bintang nya banyak"ucap Mala sembari menunjuk bintang yang berkilauan ditemani dengan bulan yang bersinar terang
wajah Rakha beralih,tetapi bukan menatap bintang melainkan menatap wajah Mala lebih tepatnya matanya
"aku suruh liat bintang bukan liat aku"ucap Mala menatap Rakha intens
"bintangnya emang indah,tapi lebih indah ciptaan Allah yang ada didepan aku"ucap Rakha
"bintang juga ciptaan Allah"ucap Mala
"iya,tapi lebih indah yang didepan aku"ucap rakha
"emang yang indah dari aku apa"tanya Mala
"mata kamu,mata kamu indah.itu yang buat aku suka ngeliat kamu, karena mata kamu yang buat aku tenang"ucap Rakha
Mala tersenyum mendengarnya.ia membuang muka melihat kearah bintang yang masih berkilauan
Rakha kembali menenggelamkan wajahnya ke ceruk leher Mala dan menikmati aroma bubble gum dari tubuh Mala yang membuatnya candu
Rakha mengambil dompet dari saku celananya dan mengeluarkan dompet lalu mengambil dua buah black card
"la,ini buat kamu"ucap Rakha
"black card, buat apa"tanya Mala
"buat kamu,yang satu buat belanja kebutuhan rumah, yang satu buat uang jajan kamu"ucap Rakha
"kok dua,nggak jadi satu"tanya Mala
"nggak,biar adil"ucap Rakha
"makasih ya"ucap Mala tersenyum
"kiss dulu dong"ucap rakha menunjuk pipi kirinya
cup
mala mencium singkat pipi Rakha dan tersenyum
"udah kan"ucap Mala yang diangguki Rakha
saat ingin menyimpan dompetnya kembali sebuah foto terjatuh di meja
Mala mengambil foto tersebut dan melihatnya.ternyata difoto itu ada Rakha yang sedang menggendong seorang perempuan
"ini siapa"tanya Mala
"oh itu namanya senja"ucap Rakha
"senja siapa? mantan kamu"tanya Mala sedikit cemburu
Rakha terkekeh kecil mendengarnya
"dia bukan mantan aku,aku aja nggak pernah pacaran, malah langsung nikah"ucap Rakha
"terus siapa"tanya Mala penasaran
"dia senja aurelia Narendra, adiknya Raden Rakha langit Narendra sayang"ucap Rakha sembari mengusap tangan Mala lembut
"dia adik kamu,terus dia dimana, waktu kita nikah Dateng nggak,kok kamu nggak cerita kalau punya adik"tanya Mala berturut
"satu satu nanyanya sayang"ucap Rakha lembut
"hehe sorry"ucap Mala memperlihatkan deretan giginya
"dia nggak dateng pas kita nikah, soalnya dia di Sidney sama om dan Tante, soalnya dia masih sekolah makanya nggak bisa dateng"ucap Rakha
"ooh,adik kamu cantik ya"ucap Rakha
"iya, cantik kayak kamu"ucap Rakha membuat Mala malu sehingga ia menutup wajahnya yang sekarang sepertinya memerah karena ucapan Rakha tadi
"kenapa ditutup mukanya, cantiknya nggak keliatan kalau gitu,sini buka aku mau lihat cantiknya"ucap Rakha menarik pelan tangan Mala lalu mengecupnya cukup lama
"nah kalau gini kan cantiknya kelihatan"ucap Rakha lalu mencium pipi Mala singkat
"kita makan yuk,laper kan"ucap Rakha yang diangguki Mala
"kamu mau makan apa"tanya Rakha yang masih setia memangku Mala
"emm aku pengen sate"ucap Mala
"mau sate, yaudah yuk kita cari sate ya"ucap Rakha membelai rambut Mala
skip
akhirnya mereka telah sampai di warung sate,lalu Rakha memesan dua porsi sate untuk dirinya dan Mala
setelah beberapa menit akhirnya sate tersebut sudah jadi dan mereka memakannya dengan lahap
setelah selesai makan, mereka memutuskan untuk mencari marshmellow bakar karena permintaan mala.tetapi dijalan mereka dihadang oleh beberapa preman.
"mau ngapain kalian"ucap Rakha setelah melepaskan helm nya
"wih,ada yang lagi pacaran nih,bisa kali ceweknya buat kita"ucap salah satu preman yang berbadan besar
"jangan macem macem Lo sama dia"ucap rakha. sekarang ia turun dari motor
"kamu sembunyi dulu ya, hati hati"ucap Rakha yang diangguki Mala. ia berlari ke belakang pohon besar.sedangkan Rakha menghajar preman preman yang berbadan besar tersebut
setelah beberapa menit akhirnya preman preman tersebut tumbang dan mereka pergi.
Mala yang melihat situasi sudah aman pun berlari menghampiri Rakha
"sayang kamu nggak papa kan"tanya Mala khawatir pasalnya wajah Rakha sekarang penuh dengan lebam
"nggak papa,kamu nggak papa juga kan"tanya Rakha
"aku nggak papa, yaudah kita pulang aku obatin dirumah"ucap Mala
"katanya pengen marshmellow bakar"tanya Rakha
"nggak jadi,besok besok aja, sekarang muka kamu diobati dulu"ucap Mala
akhirnya mereka berdua pulang, setelah berganti baju Mala langsung mengambil p3k.mala kembali ke kamar dan melihat Rakha yang sudah memakai pakaian santai
"sini diobatin dulu mukanya"ucap Mala menepuk sofa disampingnya
Rakha tidak duduk disampingnya melainkan duduk diatas karpet dibawah sofanya
"kok duduk dibawah sih"tanya Mala
"yakan sofanya pendek, terus kalau aku duduk diatas emang kamu nyampe"tanya Rakha
"enggak sih"ucap Mala
"yaudah diem aku obatin"ucap Mala
Rakha memperhatikan wajah Mala yang telaten mengobati Rakha,ia memandangi wajah gadisnya yang sangat cantik,bahkan untuk melihatnya saja ia tidak bosan.

the sky with its struggleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang