SRG 24. Aliansi otw comeback
Keesokan harinya, Sarang menerima kabar bahwa operasi Seongje berjalan lancar. Mereka hanya tinggal menunggu reaksi pasca operasi darinya. Sementara itu, Hakho Ji dikabarkan sudah diperbolehkan pulang di hari yang sama.
Lalu tiga hari kemudian, sebuah berita datang mengejutkan Sarang.
"Ada reaksi penolakan pada kornea yang dicangkokkan, Nona." Kata nenek membuat Sarang nyaris menjatuhkan cangkir tehnya siang itu.
"Lalu bagaimana?"
"Dokter masih melakukan observasi. Dan dokter Jang meyakinkan Anda kalau ini mungkin bukan masalah serius. Jadi Anda tidak perlu melompat dari kursi untuk pergi ke rumah sakit."
Sarang tersenyum pasrah. "Apa aku akan melakukan itu?"
"Anda selalu begitu."
Sarang menoleh dengan galak. Tapi nenek cuek saja. Dia melanjutkan ucapannya. "Kedai yang Anda minta, akan diselesaikan sore ini. Kemungkinan dua hari lagi sudah bisa dioperasikan. Gwangseok Ji juga sudah diberi kabar."
"Ayah benar-benar membuatkannya untuk ku, ya?"
Nenek mengangguk mengiyakan. "Presdir menginginkan kedai ini dibuat dengan sungguh-sungguh supaya bisa digunakan untuk tempat latihan murid-murid akademi juga."
Sarang mengangguk menandakan bahwa dia paham. Pikirannya berkelana memikirkan berbagai macam kemungkinan penggunaan kedai untuk mereka.
"Oh ya," Sarang teringat tiba-tiba. "Aku ingin menjenguk Seongje Geum dan melihat keadaannya. Tidak harus sekarang, hanya saja, tolong diatur waktunya."
"Baik, Nona." Kata nenek mengakhiri laporannya siang itu.
"Jika Baekjin Na hampir mati, yang ini hampir buta. Apa bedanya? Sampai mau mati saking cemasnya." Gerutu Sarang pada cangkirnya.
***
Beberapa hari kemudian, Sarang mendapat kabar bahwa Seongje Geum dijadwalkan akan melepas perbannya hari itu. Nenek pun segera menyiapkan keberangkatannya."Ke rumah sakit lagi, Nona?" Tanya paman ketika membukakan pintu mobil untuk Sarang. Sarang meliriknya dengan galak.
"Bukankah satu-satunya tempat yang bisa ku datangi hanya rumah sakit?"
"Anda lupa pernah membeli tteokbokki dengan saya?"
Sarang mendengus kesal sebagai tanggapan betapa menyebalkannya ucapan paman. Tapi yang dia katakan tidak salah. Jadi Sarang diam saja.
***
Sarang sampai tepat waktu ketika dokter akan membuka perbannya. Kalimat pertama yang diucapkan Sarang ketika masuk ke kamar Seongje adalah, "Sudah mulai?"
"Masih belum, Nona." Kata dokter Jang menyambutnya sambil tersenyum. Sarang berjalan mendekat dengan gugup. "Kami baru akan mulai."
"Baiklah." Timpal Sarang sekarang mulai memperhatikan Seongje Geum. Dia sedang duduk di tempat tidurnya, masih dengan perban di kedua matanya. Dia hanya diam.
"Tidak perlu tegang begitu nona." Kata dokter mulai bergerak untuk bekerja.
"Anda bilang ada reaksi penolakan. Bagaimana saya tidak khawatir?" katanya merengut.
"Perkembangannya sudah lebih baik. Jika Anda terlalu tegang, saya bisa saja tidak sengaja menggunting bagian yang lain."
"Dokter Jang!!"
"Hanya bercanda." Kata dokter Jang terkekeh.
Lalu perban pun dibuka. Seongje Geum sudah terbiasa merasakan sensasi mata yang agak terbakar ketika pergantian perban. Tapi hari ini, perasaannya agak berbeda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Happy Ending Buat Bias Ku
FanfictionBaekjin Na, tokoh antagonis utama di webtoon kesukaan Sarang, berakhir meninggal karena kecelakaan. Sosoknya yang over power dan tidak terkalahkan bahkan oleh pemeran utama cerita, membuat semua pembaca kecewa dengan ending cerita aslinya. Jadi, Sar...