***
“SEMUANYA BERSIAP!!!” seru seorang pria mengenakan seragam tentara.
Segera seluruh tentara berbaris di hadapan pria bernama 2J itu menatap seluruh anak buahnya.“Jenderal Tong memberikan perintah bagi kita untuk mencari keberadaan nuklir di gedung ini. Aku sudah membagi kalian dalam tiga tim. Tim pertama bersama aku akan mengecek lantai bawah tanah sampai lantai lima. Tim Kedua akan mengecek lantai enam sampai sepuluh. Dan tim tiga akan mengecek lantai sebelas sampai atap. Apakah ada pertanyaan?” 2J menjelaskan sembari menunjuk ke arah papan tulis di mana tertera nama-nama tentara yang sudah dibagi dalam tiga kelompok.
“TIDAK ADA, KAPTEN!” seru para tentara itu.
“Baguslah! Karena lawan kita bukanlah lawan yang mudah jadi kalian harus waspada. Sekarang kalian bersiaplah.” 2J pun membubarkan barisan tentara. Dia mengambil beberapa senjata dan meletakkan ke dalam sarung yang terikat di pinggangnya.
“Kapten, apa kamu yakin nuklir itu ada di gedung ini? Tapi bukankah kalau memang nuklir itu ada di gedung ini, kita seharusnya sudah menemukannya sejak lama. Karena nuklir ini memiliki bentuk yang besar, Kapten. Tidak akan mudah menyelundupkannya ke dalam gedung ini.” Perth Patsarut, salah satu tentara yang dekat dengan 2J pun langsung mengungkapkan pemikirannya.
2J melihat sekilas ke arah laki-laki itu. “Aku tidak tahu kebenarannya, Perth. Tapi ini adalah perintah dari Jenderal Tong. Jenderal tidak akan semudah itu memberikan perintah tanpa informasi yang jelas, bukan? Karena itu meskipun kelihatannya aneh dan mustahil, tapi aku yakin Jenderal Tong punya alasan jelas yang membuatnya memberikan perintah ini.”
“Tapi…” Perth hendak melayangkan protes kembali.
2J menepuk bahu Perth. “Tidak ada kata tapi, Perth. Kita tidak bisa melawan perintah. Dan juga kamu bisa mendengar ledakan tadi bukan? Pasti ledakan itu juga ada hubungannya dengan perintah Jenderal Tong.”
Perth hanya menghela nafas berat. Dia tidak bisa membantahnya lagi karena 2J sudah menjelaskan situasi yang mereka hadapi saat ini.
“Satu hal lagi, Perth.” 2J mengangkat jari telunjuknya.
“Apa itu?”
“Kamu akan pergi bersama denganku. Jadi jangan lengah dan selalu bersamaku.”
Perth mendengus kesal. “Kapten, aku bukan anak kecil yang harus dijaga.”
2J pun terkekeh kemudian dia mengusap puncak kepala laki-laki itu. “Sayangnya bagiku kamu masih seperti anak kecil yang perlu kulindungi.”
Perth hanya bisa mendengus kesal mendengar jawaban 2J. Mereka pun kembali mempersiapkan senjata yang akan mereka bawa. Setelah siap, 2J mengirim tim dua dan tim tiga untuk pergi menaiki tangga karena ledakan tadi membuat lift tidak bisa bekerja. Setelah itu 2J membagi lagi timnya. Setiap lantai akan ditelusuri oleh dua orang. 2J dan Perth pun akan menulusuri lantai paling bawah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Human, But Cyborg (MileApo)
RomanceMile dalam perjalanan menuju Chiangmai menggunakan kereta bersama tunangan, Cherry, dan sahabatnya, Bible, saat sebuah serangan menimpa mereka. Rupanya itu adalah serangan teroris Oxynus yang menggunakan bakteri pemakan segala bernama Rhodococcus Op...