Sebulan kemudian..
Sebulan tak terasa berlalu begitu saja. Kini kedekatan dua orang itu tak bisa dimungkiri lagi, mereka terlihat dekat bahkan orang yang baru melihat merasa bahwa mereka pacaran. Padahal faktanya mereka belum jadian bahkan hingga detik ini.
Pagi-pagi sekali, tidur Kylo terganggu lantaran mendengar suara langkah tergesa-gesa di kamarnya. Ia pun perlahan membuka matanya, melihat Gloria yang sedari tadi mondar-mandir seperti tengah mencari sesuatu.
Sambil mengerucutkan dahinya heran, Kylo bangkit dari tidurnya, lalu mengajak gadis itu berbicara.
"Glo? Kenapa si pagi-pagi sudah rusuh saja?"tanya Kylo sembari melihat gadis itu heran.
"Ini lho bang, aku lupa dimana aku naruh barang untuk praktikum besok, mana besok praktiknya sama guru killer. Aduhhh mati aku kalau ga jumpa!" jawab Gloria panik. Ia masih mencoba mengingat dimana ia menaruh barang itu.
"Barang yang mana?"tanya Kylo memastikan.
"Itu bang, barang pratikum!"
"Tunggu dulu, tenang dulu, barang yang kamu maksud ini apa?" tanya Kylo kemudian.
"Itu lho yang waktu itu aku beli bareng Abang, Abang liat ga? Aku lupa nyimpan dimana!"
"Oh..., bilang dong dari kemaren. Abang simpan waktu itu disini!" ujar Kylo membuka rak gantungnya lalu mengambil sebuah plastik hitam besar yang entah apa aja isinya itu.
"Ini bukan?" sambung cowo itu sembari memberikannya kepada Gloria.
"Aaaa.. iyaa!! Makasih Abang, huh! Aku selamat!"sorak gadis itu senang.
"Makanya sebelum panik tanya dulu" ujar cowo itu sembari mengacak rambut Gloria.
"Abang.. plis deh"gadis itu mulai bete ia menatap kesal kearah Kylo.
"Hahaha iya, maaf" kylo terkekeh lalu berbalik arah, ia mengambil handuknya dan pergi mandi.
Sementara Gloria kembali mengecek alat-alat praktikumnya siapa tau ada yang kurang.
***
Di dapur markas, Tata yang tengah sibuk memasak dibantu dengan beberapa orang anggota psikocak girl mulai memikirkan topik pembicaraan yang seru."Oh iya guys, kalian sadar ga si? Semakin kesini Kylo itu kayaknya semakin deket deh sama Gloria" Tata mulai angkat suara ia melirik ke kanan dan kirinya ada Afuan, Inkha dan Kak islami yang tengah membantunya di dapur.
"Iya si, tapi kan itu hak dek Kylo juga kalau dia mau dekat lagi sama cewe, lagian, sudah lama dia sedih soal mantan-mantannya yang ga pernah bener itu" ujar Kak Islami berpendapat.
"Iya juga si, bener kata Kak Is, tapi kalau sekarang kan setau gue nih yaa, mereka belum jadian si" ujar Afuan menambahkan.
"Iya juga ya, mereka belum ada jadian, gimana kalau kita bantuin aja mereka biar jadiannya cepet gitu? Secara tau sendiri bang Kylo itu ga pekaan" Inkha mulai berpendapat.
"Nah setuju!"
"Setuju-setuju aja sih! Soalnya juga waktu itu Gloria pernah curhat kalau dia suka sama Kylo. Tapi tu cowo ga peka-peka emang anaknya begitu mau gimana lagi" ujar Afuan menanggapi.
"Heh?! Seriusan?! Emangnya kapan dia curhat?"kepo Tata yang masih sibuk dengan masakannya. Mereka mengobrol tanpa menatap satu sama lain, tetap dengan kesibukan masing-masing saja.
"Itu lho waktu itu, dia datengin gue ke kamar, awalnya si dia ngechat katanya ada yang mau dia omongin. Ternyata pas di kamar dia bahas soal Kylo. Dia juga bilang, banyak hal yang dia kepo soal Kylo tapi belum bisa dia ketahui banyak, karena ya tau sendiri lah, Kylo pasti nutupin banyak hal." jelas Afuan panjang lebar.
"Yaudah kalau gitu kita bantuin Gloria, gue akan ngomong soal ini ke Vano dan Dhika, mungkin mereka bisa bantu. Lo juga ngomong ke El Puan" Tata menambahkan dengan semangat.
"Setuju!"
"Oke kalau gitu kita punya misi baru yaitu membantu Gloria jadian dengan Kylo" ujar Inkha semangat.
"Eh betewe aniway busway panggil yang lain deh, ini udah mau mateng" ucap Tata lebay sedikit. Tapi itu memang sudah biasa mereka ucapkan.
"Oke biar kakak panggil mereka semua, kalian bantuin dek Ta aja" Kak Islami kemudian beranjak dari dapur menyusuri anak tangga dan setiap ruangan mengumpulkan anak-anak Niloers untuk makan bersama.
Sebenarnya kegiatan makan ini rutin mereka lakukan setiap 3 kali dalam sehari jika mereka masak, atau mungkin jika tak masak mereka memilih membeli di luar. Sekali masak itu sudah kayak masak untuk kondangan, gimana enggak, mereka rame dan semuanya suka apapun yang dimasak oleh Tata. Jadi hampir setiap hari Tata dibantu oleh anggota Niloers cewe ataupun psikocak untuk masak di dapur.
Setelah mereka semua berkumpul untuk makan, barulah nanti piring yang sudah berisi makanan, satu persatu akan di berikan kepada keseluruhan anggota yang akan makan bersama.
For your Information aja, markas Niloers ini terkadang ditempati oleh lebih dari 25 orang setiap hari nya. Terkadang kalau ada acara besar mereka justru berkumpul keseluruhan orang disini, yaitu 150 orang kurang lebih. Sementara disetiap weekend mungkin ada 50-75 orang yang main ke markas dan ikut makan ketika jadwal makan sebelum kembali ke apartemen atau rumah masing-masing.
Namun, semenjak perpindahan mereka ke Australia, anggota Niloers yang tetap hanya ada sekitar 30 orang, selebihnya masih stay di Padang dan Jakarta. Dimana mereka menempati markas yang ada disana dan dipimpin oleh ketua cabang generasi. Jadi tak hanya fokus di satu lokasi saja.
Jadi, kurang lebih mereka harus masak untuk porsi 50 orang karena ga jarang dari mereka ada yang ingin tambah jatah makanan. Lagi pula sekarang isi markas ini tak hanya anak Niloers namun juga anak psikocak.
Sudah jadi kebiasaan sehari -hari dimana makanan itu ga cukup, mereka bisa kehabisan bahan makanan setiap hari karena pada kelaperan semua, seperti ga pernah makan berabad-abad.
Okay back to the topic dimana kini mereka semua tengah makan diiringi beberapa candaan dan lelucon. Suasana kekeluargaan yang timbul walaupun bukan dari keluarga sedarah, itulah yang membuat keharmonisan disini terjaga. Membuat siapapun betah tinggal disini.
Karena, disini bisa dibilang keributan itu tidak ada. Paling hanya rusuh karena berebut makanan, atau justru karena debat ga jelas atau saling jahil saja. Selebihnya mereka damai-damai saja. Tak ada adegan baku hantam atau adu mulut yang serius.
"Gue liat-liat ada yang makin hari makin nempel nih" ujar Dhika memancing obrolan. Tadi, tata sempat membisikkan kepadanya soal kedekatan Gloria dan Kylo.
"Ekhem iya juga ya kayaknya ada yang makin nempel" ujar Vano yang peka sekali, walaupun belum sempat diberi tau.
"Ekhem! Ekhem"
"Ini kok tiba-tiba tenggorokan gue kering ya!" Kylo kemudian meraba tenggorokannya dan mengambil segelas air.
"Ekhem! Ini yang lagi dekat, ga ada niatan mau jadian nih?!"
"Ekhem!"
Sementara yang di kode juga tak kunjung peka. Terutama Kylo, Gloria sendiri sedari tadi sudah mati kutu di kursinya karena diciduk duduk bersebelahan bahkan turun bergandengan tangan dengan Kylo tadi.
"Ekhem bro, kita orang ngodein lo betewe"ujar Dhika melempar Kylo dengan kacang, kebetulan ada kacang telur yang ada di meja tersebut sebagai tambahan cemilan selesai makan.
"Ga perlu di kodein juga biar gue sendiri yang nentuin, kalian cukup doain yang terbaik, gue butuh waktu" ujar Kylo menjelaskan. Sebetulnya ia tau soal perasaan Gloria, tau sekali malahan.
Ia juga dari awal sudah mengetahuinya namun sengaja belum ia balas atau ia tanggapi karena ia ingin melihat ketulusan gadis itu terlebih dahulu. Ia ingin memahami siapa gadis itu terlebih dahulu. Mendengar jawaban dari Kylo mereka semua terdiam, karena mereka tau, Kylo sejatinya bukan orang tak peka tapi bertindak dalam diam, mencari kebenaran baru bertindak terang-terangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
HE IS LEO RIVAL (ON GOING)
Novela Juvenil⚠️WARNING ROMANCE AREA⚠️ Pastikan sudah Follow, Vote, dan Komen ketika membaca, terimakasih! Area full kupu-kupu 🦋 --------------------------------------------------------- "Aku mau kita terus bersama Gloria, ayo kita berjuang bersama" ajakan co...