Drey menatap serius pada layar monitor di hadapannya.
"Gimana? ketemu?" Gena menghampiri Drey. Ia membawa buku panduan perundangan-undangan negara.
Drey menggeleng. Seharian ini, Riga dan Rellona telah menghilang. Lokasi arloji-nya tak terdeteksi. Bahkan terakhir kali lokasi keduanya terlihat pada hari kemarin saat mereka berbincang dan berkumpul di Basecamp.
"Nggak mungkin Rellona melanggar aturan negara, kan?" Gena berbicara sembari mencari-cari kalimat di dalam buku yang ia genggam. Siapa tahu Rellona tanpa sengaja melakukan kesalahan dalam kehidupan sehari-hari tanpa diketahui oleh teman-temannya.
"Apa jangan-jangan dia pergi ke pusat generasi buat cari anak gue?" Gena seketika berspekulasi. "Soalnya, di sini tertulis kalau menyusup ke pusat generasi, akan dihukum minimal 2 tahun kurungan penjara tanpa mengkonsumsi serum daya."
Pusat Generasi, adalah pusat para penerus atau penduduk generasi baru. Semua bayi atau anak yang telah lahir akan disimpan dalam masing-masing tabung yang akan mengembangkan pertumbuhan pada tubuh masing-masing anak. Mereka tak diurus, hanya saja mereka melakukan sistem penanaman pada tumbuh kembang anak menggunakan alat yang mereka buat.
"Anak siapa?" Dozi menghampiri kedua temannya. Dia rupanya belum tahu perihal itu.
"Anaknya Gena. Si tolol ini bukannya nyari jalan keluar dari dimensi ini malah enak-enaknya bikin anak." Drey menjelaskan secara gamblang.
Dozi menggeleng tak habis pikir. "Goblok."
Gena hanya menggaruk tengkuk kepalanya yang sama sekali tak gatal. Malu serta merasa bersalah atas perbuatannya. Namun, apa boleh buat, Gena tak bisa menyembunyikan rasa cintanya tentang wanita misterius itu.
"Rellona nggak mungkin pergi ke sana. Dia nggak bego kaya lo," Dozi menyangkal. "ngapain dia pergi ke tempat yang sama sekali nggak ada urusannya sama dia."
"Betul. Bahkan Rellona ngelarang keras waktu kemarin Gena minta bawa anaknya ke sini." tambah Drey.
"Kayanya kita harus cek ke rumahnya masing-masing deh." usul Dozi.
Mendengar itu, Drey dan Gena menganggukkan kepalanya setuju.
"Gena, lo pergi ke rumah Riga, gue pergi ke rumah Rellona," Dozi menjeda, ia menunjuk pada Drey. "dan lo, harus tetep disini buat mantau lokasi arloji lewat layar monitor."
"Oke!"
***
"Kau memintaku mencarikan manusia buatan sialanmu itu? bahkan setelah dulu kau bersikeras menolak tawaran untuk menjadi asistenku?"
Bertahun-tahun Lexa menghindari sang Kepala Pemimpin Pengendali Teknologi Negara, kini naasnya ia harus mendengar suara pria itu lagi yang dulu hampir saja membuatnya mati telanjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Life: Another World [END]
Science Fiction[ Mystery, Fantasy, Sci-fi, & Adventure ] ❝Jika mimpi dapat membuat sebuah kehidupan yang gila, mengapa dinyatakan mutlak tidak nyata? Darimana bisa terciptanya jikalau bukan kehidupan itu benar adanya?..❞ Mengisahkan tentang beberapa pemuda yang te...