1. First Kiss

236 4 1
                                    

"How does it feel to be kissed?"

"Na, nanti kamu balik duluan nggak apa-apa 'kan? Aku kayaknya perlu nyelesain tugas sebentar," kata seorang pria terhadap gadis berambut pendek yang duduk manis di kursi penumpang.


Riana Abraham, kekasihnya selama hampir tujuh tahun itu memandangnya kesal. Bibirnya dimajukan sedikit sementara pipinya dikembungkan. Menggemaskan sekali. Tidak peduli berapa kali ia melihat pemandangan itu, tidak membuatnya bosan.Tangannya tergerak, lalu menjawil pipi gadis itu pelan.


"Aku nggak akan lama, Sayang."


"Kamu udah janji, Ga. Ini udah kedua kali...Salah, udah tiga kali kamu ikar janji dalam sebulan."


"Kamu tau sendiri kalau sekarang tugas aku semakin menumpuk. Bisa ngerti 'kan? Aku janji nemenin kamu nonton semalaman penuh sabtu ini. Mau nonton drama kesukaan kamu pun aku oke. Boleh, ya?"


Menghembuskan napas kasar, Riana akhirnya mengangguk.


"Yaudah."


"Yaudah apa?"


"Ya ok."


"Ok, apa sayang?"


Riana mencebik kesal. "Iya, nanti aku pulang duluan. Udah sana kamu ke kelas nanti telat."Gadis itu melepas sabuk pengamannya, membuka pintu mobil dan hendak meninggalkan Sagara sendirian namun pergelangannya dicekal.


"Kenapa?"


Sagara terdiam. Memandang Riana lama, berpikir tentang sebuah keninginan yang sudah lama ia pendam namun setelah melihat ekspresi tidak sabar pada wajah Riana, pria itu menggeleng kemudian tersenyum lembut.


"I love you."


Dan pipi Riana bersemu merah. Selalu seperti itu.


"Makasih." Lalu gadis itu berlari.


***


Riana bersama dua sahabatnya—Kiran dan Nindy— duduk bersama seraya menikmati santapan siang mereka. Ketiga gadis itu sibuk dengan aktivitas masing-masing, tidak begitu niat untuk memulai percakapan sebab perut mereka sejak tadi sudah melakukan demo masal untuk diberi perhatian terlebih dahulu.


Keheningan itu berlangsung hampir sepanjang sepuluh menit sebelum akhirnya terpecahkan karena pekikan pelan yang dikeluarkan oleh Riana.


"God, my eyes!"


Kiran maupun Nindy mau tidak mau mengalihkan atensi mereka kepada Riana yang sekarang sudah menggeleng-gelengkan kepala seraya menampilkan ekspresi tidak percaya.


"Kenapa lo?" tanya Kiran heran.


"Itu...ada yang ciuman di depan umum."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

How To Kiss (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang