[Name] membereskan barang-barangnya,sepertinya ada suatu barang yang harus ia beli. Terpaksa ia keluar malam-malam,suasananya sunyi hanya beberapa orang yang lewat. Terdengar suara minta tolong tapi tiba-tiba suara tersebut menghilang. Suara itu datang dari lorong sepi,[Name] mencoba mengunjungi tempat itu tanpa ketakutan sedikit pun. Ketika ia sampai di sumber suara, ia melihat tetesan dalam mengalir dan membasahi tanah. Ia terkejut melihat sosok perempuan yang hampir saja jadi korban pelecehan, nasib baiknya ada Blaze yang sedang menghajar 10 orang tersebut. [Name] menolong perempuan itu "kamu gapapa? "
Perempuan itu menjadi tenang ketika [Name] sudah berada di sisinya. [Name] menyuruh perempuan itu agar duduk disini dan dilarang pergi kemanapun, perempuan itu menuruti ucapannya. Sedangkan [Name] menyusul Blaze dan ikut membereskan semuanya.
Blaze terkejut melihat ada [Name] disampingnya, ia terus melirik [Name] dan tak menyangka kalau perempuan yang ia anggap lemah itu bisa berkelahi. [Name] tetap fokus menghajar semua preman tersebut."Lu mau hajar mereka atau bengong?"tanya [Name] yang risih dilirik oleh Blaze. Tanpa menjawan Blaze lanjut membereskan semua dengan [Name].
Blaze berhasil mengalahkan 10 orang kuat tentunya dengan bantuan [Name]. Para preman tersebut berhasil melarikan diri. Perempuan tadi sangat berterimakasih kepada mereka berdua. Dan memberikan uang sebagai imbalan, [Name] dengan baik hatinya menolak pemberian perempuan itu. Begitupula dengan Blaze, ia tak mau menerima uang itu.
Perempuan itu mengenalkan dirinya kepada kedua orang tersebut. Ia bernama Verena. Terlihat umurnya masih muda dan sepantaran dengan mereka. [Name] membalasnya dengan senyuman dan mengucapkan identitas nya, tentunya secara singkat. Sedangkan Blaze hanya mengucapkan namanya saja.
Verena agak takut dengan kedua orang yang dinginnya bagai 1000 kulkas. Tapi ia sangat berterimakasih karena diselamatkan oleh mereka. Ia pun berpamitan pergi meninggalkan [Name] dan Blaze.
"Lu mau kemana malam-malam begini" Blaze
"Gue mau ke minimarket, buat belanja. No more business, right?" tanya [Name] kemudian ia mengambil tas nya yang sudah ia letakkan di sembarang tempat. Ia mencari tas nya dengan kebingungan dan ia menyadari bahwa salah seorang preman yang telah kabur membawa tasnya pergi. "Sialan"
Ucapan [Name] membuat Blaze bertanya-tanya ada apakah dengan dirinya? [Name] berkata bahwa tasnya yang berisi uang telah hilang dibawa oleh orang-orang tadi. Dengan nada dingin, Blaze menawarkan untuk meminjamkannya uang terlebih dahulu.
"Kalau gak tulus gak usah! " ucap [Name] kemudian pergi meninggalkan Blaze
KAMU SEDANG MEMBACA
Halilintar X Reader [REVISI]
FanficHALILINTAR X READER Perhatian : ⚠️Hanya meminjam karakter dari Monsta ⚠️Dilarang keras untuk memplagiat cerita ini ⚠️ Mengandung bawang »Cerita ini murni dari imajinasi saya sendiri Happy reading✿ Tajuk : Halilintar X Readeri Mula : 17 April 2024...