Chapter 10

524 49 3
                                    

🎶||Sweet Venom - ENHYPEN||🎶

<<<<<>>>>>

Seorang suster datang sambil membawa nampan berisi bubur, obat sirup dan segelas air. Suster itu memberikan nampan tersebut kepada Heesa dan di terima baik oleh Heesa.

Heesa mendekati Jo dan menyuapi adik kecilnya makan, Jo juga tidak menolak karena balita itu juga sudah lapar walaupun sudah makan tadi.

"Sarapan?" Tanya Heesa. Sedangkan Reyhan dan Azka mengangguk mengiyakan, keduanya memperhatikan adik kecilnya makan sambil di suapi oleh kakak sulung mereka.

"Tadi yang di bilang dokter apa Bang?" Tanya Azka, kepada Reyhan yang duduk di sampingnya.

"Adek di larang makan makanan yang pedas juga kelebihan asin, yang manis juga harus dibatasi. Di larang bermain di tempat yang cukup dingin karena bisa membuat gangguan pernafasan adek makin parah, dilarang makan seafood dan makan-makanan yang kebersihannya belum di periksa secara teliti."

"Juga dilarang melakukan hal-hal berat, di larang mengikuti olahraga, jangan membuat adek menangis terlalu lama itu akan memicu asmanya kambuh. Dilarang untuk menekan terlalu kuat di bagian dadanya karena itu akan menimbulkan nyeri dada dan sesak nafas yang sangat parah, adek dilarang terlalu keseringan menghirup udara kotor seperti polusi dan juga asap-asap rokok juga kendaraan. Di usahakan saat keluar rumah harus menggunakan masker."

"Tadi juga diberikan inhaler oleh paman, jangan sekali-kali meninggalkan inhaler punya adek saat keluar. Walaupun menggunakan masker tapi menggunakan masker tak menjamin dengan baik, bisa saja asma adek kambuh ketika terlalu banyak menggunakan masker."

Jelas Reyhan panjang, karena memang banyak hal yang menjadi pantangan adik kecil mereka. Hal itu sungguh membuatnya kasihan terhadap si kecilnya, adiknya pasti akan sangat tersiksa saat sudah besar nanti.

Ia tak sanggup jika penyakit itu ada di tubuhnya, pasti ia lebih memilih untuk menyerah saja daripada hidup tersiksa. Tapi semoga saja adiknya akan paham dengan semua itu dan akan bertahan hingga akhir bersama mereka semua.

Azka terdiam sesaat, banyak sekali hal-hal yang menjadi pantangan adik kecilnya pasti adiknya akan sangat tersiksa dan ia tak kuat untuk melihat adik kecil kesayangannya tersiksa.

Ia juga yakin akan ada para pembully yang akan mengejar, menghina bahkan memukuli adiknya. Tapi jika itu terjadi ia akan langsung menjadi tembok pertahanan adik kecilnya, ia tak akan membiarkan adiknya di tindas oleh orang-orang seperti mereka.

Semoga saja adiknya akan memiliki teman-teman yang baik dan akan menjaganya dengan sepenuh hati, karena ketika Jungwon baru masuk sekolah saja ia mungkin sudah lulus SMA atau bahkan sudah kuliah dan tak bisa menjaga si kecilnya.

"Adek pasti akan sangat tersiksa bukan?" Tanya Azka dengan tatapan kosong menatap sang adik bungsu yang masih mengunyah makanan yang di suapi oleh kakak sulungnya.

"Pasti. Ga bisa gue bayangin setersiksa apa Jo nantinya." Reyhan menghela nafas panjang, ia takut sejujurnya melepaskan Jo ketika sudah bersekolah, ia takut akan ada yang membahayakan adik kecilnya.

Reyhan dan Azka terdiam dengan pikiran mereka masing-masing. Sedangkan Heesa dan Jo, masih saking melempar canda tawa mereka agar menciptakan suasana yang lebih baik.

Baby Garden [Yang Jungwon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang