"Aku hamil."
Suara serak itu mampu membuat telinga
Vanya berdengung,wanita dengan wajah
Tegas itu terhenyak,adik manis yang
Selalu dia jaga dari kecil dengan kasih
Sayang,telah mengandung benih yang
Entah dari pria mana."Katakan siapa yang melakukannya."
Vanya bertanya dingin,dia kecewa?tentu
Saja,rasanya seperti dihantam batu besar.Cipto menggeleng,tangis yang sedari
Tadi dia tahan kini keluar berlomba
Lomba membasahi pipinya,vanya
Mendengus,dia baru saja dipecat dari
Tempatnya bekerja dan saat ini dia
Harus menerima kenyataan jika
Adiknya tengah hamil,demi tuhan
Vanya rasa kepalanya akan pecah."Apa kau memiliki kekasih
Dibelakangku"cukup sudah vanya
Sabar,dia menatapku tajam,mendengar
Suara kakakku yang meninggi membuat
Tangisku semakin terdengar.Vanya berdiri mengacak
Rambutnya,bagaimana bisa dia
Kecolongan soal adiknya,selama
Ini dia terlalu sibuk bekerja sampai
Melupakan adiknya yang baru saja
Lulus,seharusnya dia semakin ketat
Menjaga sang adik."Katakan siapa bajingan itu?akan aku
Bunuh pria bajingan itu,kenapa kau
Terus menangis?menangis tidak akan
Menyelesaikan apapun,kau hamil
Cipto dan kau belum menikah"tutur
Vanya menggebu-gebu."Aku tidak tahu...dia siapa,dia hanya
Meninggalkan sercacik kertas dan uang
Saat aku terbangun,waktu itu dia tengah
Mabuk berat dan aku...aku tengah
Merayakan hari kelulusan bersama
Teman-teman...dan entah kenapa itu
Bisa terjadi"jelasku disela tangisku.Vanya mengusap wajahnya
Kasar,dia terduduk lemas,cipto
Nya!Adik kesayangannya hamil."Apa kau masih menyimpan kertas dari
Pria itu"tanya vanya.Aku mengangguk lalu aku membuka buku
Dirak dekat nakas,memberikan kertas itu
Pada vanya,saat vanya membaca kertas
Itu keningnya mengerut."Maaf untuk malam itu,aku di
Di luar kendali,jika kau mau
Bayaran Lebih,kau bisa datang
Ke Perusahaanku,jaya sejahtera".Vanya meremas kertas tersebut,darahnya
Mendidih,dia tahu siapa pria yang telah
Melakukan hal ini pada adiknya,lukas
Wijaya pemilik perusahaan dibidang
Sejahtera yang baru saja memecatnya."Besok siang ikut denganku,kita temui
Dia dan kembalikan uangnya,kau tidak
Memakai uangnya kan"ucap vanya."Uangnya masih utuh dan masih
Kusimpan dilaci kamar"sahutku,ini
Pertama kalinya vanya marah besar
Padaku,selama ini vanya sosok lembut
Dan tidak banyak bicara.Uang bisa membelikanku kucing
Yang lucu,tetapi uang tidak bisa
Membelikan harga diriku.Seperti apa kata vanya kemaren,dia
Bener-bener datang ke perusahaan jaya
Sejahtera,dia menggenggam tanganku
Seakan jika tidak digenggam akan hilang."Vanya sedang apa kau disini,bukankah
Kau diberhentikan"tanya aldo temannya."Aku ingin bertemu tuan lukas,apa dia
Ada saat ini"tanya vanya."Eum tuan baru saja datang,jika kau ada
Keperluan kau bisa menemuinya,baiklah
Vanya aku harus mengerjakan sesuatu."
Aldo menepuk bahu vanya lalu pergi.Vanya melangkahkan kakinya
Kembali,ekspresinya menggelap
Saat dia berdiri didepan pintu
Mantan atasannya ini.Tok.
Tok.
Tok.
Vanya mengetuk pintu dengan berusaha
Tenang,sampai suara berat dari dalam
Mempersilahkannya masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
perih🥺🥺(mpreng)
Подростковая литератураKepedihan cuma dapat kutahan Keperihan cuma dapat kutelan perih. * * -cipto hadi affendi- * "aku ingin menyerah."