Bersama belum tentu bahagia
Sendiri juga belum tentu bahagia
Tapi kalau selalu bersyukur dengan
Apa yang kita punya pasti bahagia~𝓝𝓾𝓻𝓜𝓪𝓯07~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Setelah Azam mengantarkan Araya, ia langsung pergi ke markas untuk bermain dan juga membahas musuh mereka yang terus mengusik nya. Kalau Araya sendiri, ia memutuskan untuk tidur.
Kalau Araya sedang menyelami alam mimpi, kalau Xaverius dalam perjalanan menuju Mansion Xevandra. Setelah mendengar berita itu rasa cemburu Xaverius memuncak dan tidak bisa dikendalikan jika tidak bersalah Araya.
Xaverius sudah sampai di depan gerbang Mansion Xevandra, penjaga yang sudah mengenali motor itu pun langsung mengijinkan ia masuk.
Ting nong ting nong
Suara bel yang di tekanan Xaverius, tidak berapa lama seorang maid pun membukakan pintu dan mempersilahkan Xaverius masuk. Seluruh maid dan penjaga dimansion sudah mengenal siapa itu Xaverius.
Tanpa meminta izin orang tua Araya, Xaverius langsung memasuki kamar Araya. Kenapa bisa langsung masuk tanpa minta izin? Ya karna mereka sudah biasa memasuki kamar satu sama lain (di chapter 5 juga udah aku jelaskan)
Xaverius membuka pintu kamar Araya dengan perlahan karna takut jika Araya sedang tidur dan terganggu, dan benar saja Araya sedang tertidur. Xaverius memutuskan untuk mandi dulu dan setelah ikut tidur dengan Araya
.
.
.
.
.
.
.
Malam hari
Araya terbangun duluan dari Xaverius, tapi ia tidak sadar jika tidak tidur sendiri. Saat ia akan beranjak dari tidur nya, ia baru menyadari jika ada lengan kekar yang sedang memeluk nya dengan erat. Dengan perlahan Araya membalikkan badan untuk melihat siapa yang tidur bersama nya.
Karna tubuh Xaverius lebih tinggi, Araya pun mendongak kan kepalanya keatas dan terpampang jelas wajah tampan Xaverius. Perlahan Araya mencoba membangunkan Xaverius karna jam sudah pukul 7 malam yang artinya waktu makan malam.
"Ale ayo bangun" Tapi tidak ada respon. Araya tau sebenarnya Xaverius sudah bangun namun tidak mau membuka mata juga.
Cup~
Cup~
Dua kecupan dipipi Xaverius yang diberikan oleh Araya ternyata membawa pengaruh, bukti nyata Xaverius langsung membuka matanya
"Ara, kenapa hanya pipinya saja? " Ngambek Xaverius
"Lah terus mau berapa ale. Ini kita udah mau telat makan malam loh" Bohong itu sebenarnya hanya alibi Araya agar tidak diminta ciuman lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝚃𝚁𝙰𝙽𝚂𝙼𝙸𝙶𝚁𝙰𝚂𝙸 𝙰𝚁𝙰𝚈𝙰 [HIATUS]
Novela Juvenil"Transmigrasi yang bener aja, itu kan cuma cerita fantasi aja" "Apa ini emang takdir gua? " "Tapi masa gua jadi antagonis sih" Gimana jadinya kalau kamu setelah mati malah gak ke akhirat? Menjadi sehat setelah bertahun-tahun tersiksa oleh Leukimia...