Mine

34.1K 1.1K 55
                                    

Warning!!!

Part ini ada adegan khusus dewasa.

Yang lagi puasa bacanya malem aja.

Maaf update nya ngaret.

Happy reading......

#####################

"Sisy..." Suara panggilan itu membuat semua orang yang berkerumun di depan tv menoleh. Seorang pria berdiri di depan pintu. Digo. Dialah pria itu. Lucas yang duduk di samping Sisy, seketika lalu berubah ke wujud wolfnya dan langsung menerjang Digo. Semua yang ada di ruangan itu pun berlarian ke luar untuk melihat pertarungan kedua makhluk beda bangsa itu.

Digo terhempas membentur dinding pagar. Dengan secepat kilat dia bangkit dan langsung menghantam moncong John (wolf milik Lucas) hingga terpental dan mendarat mulus di atas mobil maybach sport warna putih milik Sisy. Melihat salah satu mobil kesayangannya hancur akhirnya Sisy turun tangan. Dia mendekati kedua makhluk yang tengah bergulat itu dan mendaratkan tinju di wajah masing-masing. Digo terpental dan mendarat mulus di atas mobilnya, sedangkan John membentur pohon.

"Berhenti bertingkah seperti anak kecil!" Teriak Sisy tanpa melihat mereka berdua dan langsung kembali masuk rumah. Baru saja sampai teras dia menghentikan langkahnya. Aroma Digo menguar sampai begitu pekat. Digo terluka. Dengan cepat Sisy membalikkan badannya. Benar saja, Digo terkena cakaran John. Sisy merasa dadanya juga ikut tersayat. Tubuh Digo berada di bawah kaki John.

John berani menyakiti mate kita!! Kata Prilly murka. Entah bagaimana tiba-tiba tubuh John terpental hingga membentur dan merobohkan gerbang. Digo terkejut saat Sisy tiba-tiba sudah berdiri di depannya. Matanya berubah menjadi merah menandakan Sisy murka sekarang.

"BERANINYA KAU MELUKAI MATE KU!" Teriaknya sambil berjalan menghampiri John yang masih berusaha untuk berdiri. Sisy langsung menghadiahkan satu lagi pukulan ke dada John hingga untuk sekian kalinya ia terpental membentur dinding. Tidak ada yang berani mendekati Sisy dengan keadaan dia sedang murka seperti ini. Dengan cepat dia menghampiri John dan langsung menggapit lehernya. John berusaha melepaskan diri tapi kekuatannya tak sebanding dengan tangan kekar Sisy.

"Alpha, aku mohon ampuni dia." Suara seorang wanita memohon dan berlutut di depan Sisy. Semua yang melihat pertarungan itu hanya bisa diam dan berharap wanita tadi tidak terkena amukan Sisy.

"Alpha, kalau kau menyakitinya berarti kau juga menyakitiku. Aku mohon lepaskan dia." Mohonnya lagi. Warna mata Sisy seketika berubah menjadi hitam pekat pertanda kemarahannya mulai mereda.

"Amber. Kau masih mencintainya padahal dia sudah mereject mu?" Tanya Sisy dengan suara Alphanya.

"Aku yakin dia akan menerimaku lagi suatu saat nanti." Jawab wanita yang ternyata bernama Amber tadi. Dengan terpaksa Sisy melepaskan gapitan tangannya pada leher John.

"Bawa dia pulang!" Kata Sisy lalu pergi untuk menghampiri Digo yang masih tertegun di tempatnya.
"Kenapa belum sembuh juga? Ayo ke dalam." Kata Sisy lalu memapah Digo masuk.
"Galang, bersihkan sampah-sampah itu." Katanya pada Galang dan menunjuk mobil-mobil yang sudah tidak berbentuk karena perkelahian para pria bodoh tadi.

"Terima kasih." Kata Digo saat Sisy merebahkannya di ranjang.

"Lain kali jangan seperti anak kecil!" Kata Sisy sambil melepaskan pakaian Digo yang terkoyak.

"Dia yang menyerangku duluan. Dari dulu dia memang tidak menyukaiku." Kilah Digo.

"Jadi kalian sudah saling kenal?"

"Kami satu SMU saat di London." Sisy hanya ber-oh-ria mendengarnya. Luka di dada Digo sudah menutup sempurna. Dada bidang, lengan kekar dan perut yang terpahat seperti kotak coklat. Entah kenapa Sisy jadi sulit menelan ludah melihatnya. Tanpa sadar tangannya terulur dan meraba dada bidang itu lalu turun menelusuri tiap lekuk perut Digo.

Lady's AlphaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang